Part 4

146 51 1
                                    

Happy reading! :)

***

Sekarang pukul 21.00 lewat. Senja sedang berada di dalam kamarnya, ia sedang bersiap-siap. Tadi sore, Alex mengirimkan pesan padanya, bahwa ia akan mengajak Senja untuk dinner.

Ting

Suara notifikasi berbunyi, Senja langsung membuka ponselnya untuk mengecek pesan masuk.

Lex

Ak udh di bwh

Senja langsung membereskan barang-barangnya, lalu beranjak menuruni anak tangga. Di ruang tamu sudah ada Alex, Kenzo, dan juga mamanya.

"Haii," sapa Senja sambil berjalan menuju sofa.

Alex terdiam melihat penampilan Senja, gadis itu terlihat sangat cantik malam ini. Penampilannya sangat berbeda dengan Senja yang seperti biasanya.

"Haii," balas Alex.

"Yaampun anak Mamah cantik banget sih," puji Silvi sambil tersenyum ke arah Senja.

"Makasih, Mah."

"Jelek gitu," cibir Kenzo yang sengaja membuat adiknya kesal.

"Apaan sih lo! Bikin kesel aja!" kesal Senja yang menatap Kenzo tajam.

"Kebiasaan deh kalian berantem mulu, udah sana kamu berangkat biar gak kemaleman." Silvi menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua anaknya yang selalu saja berantem.

"Rese lo! Wleee." Senja bangkit dari tempatnya, lalu menjulurkan lidahnya ke arah Kenzo.

"Tante, kita pergi dulu ya," pamit Alex dengan sopan.

"Aku pergi dulu ya, Mah." Senja mencium pipi Silvi.

"Iya hati-hati yaa," balas Silvi sambil tersenyum.

Silvi senang akhirnya Senja bisa kembali seperti semula lagi berkat Alex. Silvi harap Alex tak akan menyakiti Senja.

***

Di dalam mobil, Alex dan Senja tak membuka percakapan sama sekali. Mereka asik dengan pikiran masing-masing. Senja sibuk menatap ke luar jendela memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang. Sementara Alex fokus menyetir.

Tiba-tiba Senja membuka suara. "Hmm, Lex. Aku ngundang Arsen sama Sherly, boleh, kan?" Senja menoleh ke arah Alex.

"Boleh kok," jawab Alex sambil melirik ke arah Senja.

"Makasih," balas Senja sambil tersenyum.

Tak terasa setelah hampir satu jam di perjalanan, mobil milik Alex sudah memasuki salah datu restoran yang ada di Bandung.

"Ayok turun," ucap Alex sambil membukakan pintu untuk Senja.

Senja dan Alex pun berjalan beriringan memasuki restoran tersebut.

"Silahkan," ucap Pelayan restoran itu membawa mereka ke salah satu meja yang sudah Alex pesan secara khusus dengan suasana outdoor. Meja tersebut sudah di dekorasi sedemikian rupa dengan lilin yang menyala menghadap pemandangan kota Bandung di malam hari.

Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang