Haii sebelum baca cerita ini,di follow ya hehe,trs kalo suka jangan lupa vomment,soalnya itu semua jadi penyemangat lanjutin cerita ini hehe makasihhh :)
"Perubahan sikap seseorang itu tergantung bagaimana sikap mu terhadap orang lain.."
Happy Reading!
"Sa-sayang?"Kini terlihat Argha melepaskan kedua katup bibirnya yang menempel dengan milik Lala.
"Lagi?"
"Ta-tadi aku gak sengaja jatuh nimpa Lala."
"Yaelah ga,jujur aja kali masa jatuh lo nikmati sih hahaha."Kini Lala menunjukkan kemenangan melawan Rasya.
Brukkkkk!Rasya terkejut melihat Fafa menunjang Argha hingga Jatuh kelantai.Argha berusaha bangkit dan mengepalkan tangannya dan ingin membalas Fafa namun Rasya berlari membelakangi Fafa hingga kepalan tangan Argha mendarat di pipi Rasya hingga jatuh .
"Dasar brengsek sialan!" Umpat Fafa yang kini tengah tertatih membopong Rasya dengan isaknya.
Sudah dua jam Rasya tak kunjung sadar dari pingsan nya,kini terlihat wajahnya yang lebam akibat tangan kekasihnya sendiri .Fafa benar-benar merasa bersalah.Dan ia sedari tadi hanya menangis dan menggenggam tangan Rasya.Hingga pada akhirnya ia merasakan adanya pergerakan ditangan Fafa.
"Sya lo udah sadar?lo bisa lihat gue?mata lo bengkak,ini semua karna salah gue sya,gue gakbisa jagailo dari sibrengsek itu."
"Ini bukan salah lo kok fa,gue udh gapapa."
Ceklekkkkk!Pintu UKS terbuka. Siapa lagi kalau bukan Argha.
"Sayang aku minta maaf,aku gak sengaja."
"Iya,ini bukan salah kamu."
"Apa lo bilang sya,jangan mau jadi bodoh karna si brengsek ini."
"Fa,jangan sekarang."
-----------------------------------------------------------
Kini mereka berdua hanya diam dengan terpaan angin yang menembus kaca mobil Argha.Tidak ada satu katapun yang lolos dari kedua bibir mereka.Namun Argha masih menggenggam tangan Rasya.Pikiran Argha sangat jauh berbeda dengan isi pikiran Rasya.Hingga pada akhirnya Argha lah yang membuka topic pembicaraan.
"Aku sayang kamu,aku bener-bener gak sengaja tadi sayang,masalah Lala,awalnya aku aku jatuh,dia yang memaksaku ngelakuin itu sya."(Kan bisa lo tolak bangsat-Rasya)". Tentu saja kalimat itu hanya ada dibenak Rasya,Ia tak sanggup melukai hati orang yang sangat dicintainya itu.Rasya hanya tersenyum membalas perkataan Argha. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah nasib kekasihnya yang akan dihabisi oleh kakaknya karna mengantarnya pulang dalam keadaan diluar nalar. Ia hanya memikirkan keadaan kekasihnya saja,tanpa memikirkan nasibnya yang akan mendapatkan cemohan juga dari kakaknya terutama Rishab.Ia sangat takut pada kakaknya satu itu.Kini mobil Argha sudah terpampang di halaman rumah Rasya.Jantung Rasya seperti ingin keluar dari tempatnya,ditambah lagi Ia melihat mobil Rishab yang tengah gagah terparkir di halaman rumahnya.Rasya menghela nafas dalamnya dan mulai turun.
Tingnugggg!Argha menekan bel nya.Cukup sekali saja menekannya,kini Raka sudah berdiri didepan mereka dengan mata yang ingin keluar dari sana.
"Apaapaan ini?Lo apain dia brengsek!" Raka memukul Argha hingga memunculkan darah disudut bibir Argha.Mendengar keributan didepan sana,kini Rishab mendatanginya.
"Masuk lo!"Rishab mencengkram tangan Rasya hingga meninggalkan bekas merah disana.Rishab mengepalkan tangannya dan memukul Argha ditempat yang sudah diberi bekas luka oleh Raka,hingga kini mengeluarkan darah segar lagi dari hidung dan sudut bibir Argha.Rasya melihat satu kepalan lagi ditangan Rishab,dan Ia berlari memegang Argha.Ia tak ingin kekasihnya itu mati ditangan Rishab.
"Cukup!Ini bukan salah Argha kak."
"Diam kau bangsat!masih berani kau bela dia didepan ku keparat."Rishab hingga tak sadar mengeluarkan kata-kata kasar untuk adik bungsunya itu.
"Sudah cukup kau sakiti aku dengan kata-kata kasarmu itu,jangan kau sakiti aku lagi dengan menyakiti orang yang kucintai Rishab."Kini Rasya mengeluarkan amarahnya hingga tak sadar ia berani menyebut nama tanpa panggilan kakak terhadap Rishab.
"Berani kau menentangku sialan!"
"Sudah cukup berani aku menentang mu dari dulu,aku hanya menahannya saja karna aku masih menghargaimu sebagai kakak!"
Rishab benar-benar tersakiti mendengar perkataan adik kesayangannya itu,kepala nya sakit,memori lusuh,kelam,hancur, kembali lagi menggerliang di otaknya.
"Hentikan!" Kini Raka membuka suara.
"Kau masih sama seperti dulu,kau lemah ketika orang yang kau sayangi menentang mu Rishab Aditya!."Ujar Argha yang tengah dibantu Rasya untuk bangkit dan berjalan menuju halaman Rumahnya.Hingga saat Argha hilang dengan mobilnya dari pandangan Rasya.Kini ia melihat Rishab jatuh terbopong kedua lututnya dan memegangi kepalanya dengan cengkraman tangannya yang sangat kuat hingga terlihat urat-uratnya.Ia berlari dan memegang bahu Rishab.
"Jangan sentuh dia!" Raka menepis tangan Rasya.Ia tak kuasa melihat Raka kakak kesayangannya membentak nya,hingga air mata jatuh mendarat dipipinya.Kini terlihat Rishab sudah berusaha bangkit dari rasa sakitnya,dan menatap kedua mata adiknya dengan tajam.
"Kau bukan adikku."
Terkadang sikap kitalah yang sangat mendominasi perubahan sikap orang lain terhadap kita :)
To Be Continued....
Author Note:
Gimana menurut kalian? Dapet ga feel nya,data nya ilang makanya aku buat lagi jadi lama up nya huhu:(
Jangan lupa pada Vote Comment ya biar lebih semangat ngelanjutin ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOURSELF
Teen Fiction[Tahap Revisi] " Cintai aja dulu diri sendiri,baru belajar mencintai orang lain " -Fafa