CHAPTER VI💭

21 5 2
                                    

Haii sebelum baca cerita ini,di follow ya hehe,trs kalo suka jangan lupa vomment,soalnya itu semua jadi penyemangat lanjutin cerita ini hehe makasihhh         :)









"Kalo dasarnya udah brengsek,kedepannya tetep brengsek,Hati cuma buat mainan untuk orang gak tau diri kaya gitu,jangan sia-siain cinta,hidup,dan waktu lo buat orang gakberguna".

Happy Reading!







Argha melangkah mendekati Rasya dengan senyuman Rekah,Namun senyuman itu memudar setelah melihat Rishab berdiri dibelakang Rasya.Kedua mata itu saling bertatap tajam,Rasya hanya terdiam melihat pemandangan suram itu.Ia pasti paham,Rishab begitu karna membenci Argha,tanpa Rasya tau tatapan mereka ada dendam yang tersirat.

"Kak kenalin ini Argha."Tampak ulasan senyum dipipi Rasya,membuat Raka juga ikut merasakan kepedihan Rishab.Raka hanya membalas dengan sedikit senyuman,Pesan Rishab masih sangat terngiang dikepala Raka,Ia masih begitu ingat paras muka si brengsek ini,yang tengah ingin membuat adik bungsunya jatuh dilubang neraka. Ia juga masih ingat bagaimana Rishab begitu rapuh,begitu stress karna seorang Argha.

Argha meluruskan lengan nya menuju Raka,dan disambut oleh Raka,Setelah itu menuju Rishab. Namun Rishab hanya tersenyum smirk tanpa membalas jabat tangan Argha.

"Permisi ya kak,Rasya hari ini pergi sama saya."Ujar Argha.

"Baiklah."Jawab singkat itu membuat Rasya tersenyum rekah.

Setelah mendapatkan izin Rasya mencium tangan dan pipi kedua kakaknya,dan berjalan deluan meninggalkan Argha dengan kedua kakaknya.

"Jangan pernah lo sentuh dia sedikitpun,atau lo bakal nyesel!"

"Kalimat itu udah pernah gua dengar 5 tahun yang lalu kak,tenang aja."Jawabnya santai dengan senyuman smirk.

Mendengar itu Rishab benar-benar naik darah,Raka bisa melihat bagaimana rahang adiknya itu begitu keras.Jika tak ditahan Raka,mungkin pagi cerah itu akan menjadi suram dengan satu kepalan tangan Rishab yang siap melayang ke wajah Argha.

"Keliatannya kakak ku bakal welcome buat kamu sayang."Ujar Rasya benar-benar sangat bahagia.

"Baguslah kalo gitu,jadi kita gak perlu diam-diam lagi."Balasnya dengan menggenggam tangan Rasya.

(Kalian pasti bertanya-tanya,kok udh baikan?bukannya kemaren berantem ya?)

(Mereka baikan lewat telfon,Argha menjelaskan dengan serpercik gombalan,ngebuat Rasya nge fly dan maafin dia,SANGAT BUCIN-Author.)

Sesampai di parkiran,Argha mencium dahi Rasya,dan mengisyaratkan agar Ia jalan deluan ke kelas,Dan Rasya pun keluar dari mobil.Ia mendapati sosok Lala di hadapannya.

"Lo kasih dia apa sampe mau balik lagi ke lo sya? Ditidurin berapa jam?" Rasya sontak kaget mendengarkan perkataanya.

"Pantes ya hahaha."Tawa smirknya."Awas ditinggalin" Setelah mengatakan dengan puas,Lala berjalan menuju kelasnya.Terlihat Rasya sudah mengepal tangannya siap menonjok muka palsu itu.Ia tak menyangka Lala benar-benar berubah,bukan seperti Lala yang dulu menjadi sahabat Rasya.Ia pun kembali berjalan menuju kelas.

------------------------------------

"Gue udah baikan fa."

"Apa maksud lo?"Tatapan sinis fafa membuat Rasya takut.

"Kemaren dia minta maaf,dan janji gak akan ngulangi lagi kok fa,tenang."Ujarnya sembari menepuk bahu Fafa.

"Kesempatan yg keberapa ini?sampek kapan mau lo makan itu janji hahaha,apa guna airmatalo Cuma buat dia?gaada yg lain,muak gua dengarnya."Tentu saja dibatin Fafa ia tak berani mengatakan seperti tadi,namun hati dan mulut tak selaras.

"Fa lo tau kan gu-"suara teriak temannya yang memanggil Rasya memberhentikan kalimat yang ingin ia ucapkan kepada Fafa.

"Sya i-itu g-gue ngeliat-"Tarif nafas dulu fir."Fira pun menghela nafasnya.

"Gue tadi ketoilet dan ngeliat Lala sama cowoklo,mereka pelukan sya."Sontak muka Rasya memerah,bukan karna malu,tetapi menahan emosi.

"LAGI KAN?"Tutur Fafa membuat Rasya yang awalnya hanya emosi,kini mengeluarkan air mata.Lagi.

"Kalo dasarnya udah brengsek,kedepannya tetep brengsek,Hati Cuma buat mainan untuk orang gak tau diri kaya gitu,jangan sia-siain cinta,hidup,dan waktu lo buat orang gakberguna."

(Sadis Fafa-Author)

"Fa,temenin!"

Rasya dan Fafa mendatangi toilet yang dikatakan Fira temannya. Dan ia mendapati perlakuan Argha yang membuat Rasya terhenyak.Mereka sedang berciuman lagi.Airmata Rasya kembali jatuh melihat kekasihnya berciuman dengan wanita lain.

"Arghaa.."












To Be Continued....

Author Note:

Gimana menurut kalian?kira-kira enak ga?kasih kritik yaaa

Jangan lupa pada Vote Comment ya biar lebih semangat ngelanjutin ceritanya.

LOVE YOURSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang