"Setiap orang memang berhak mendapatkan kesempatan,tapi gak semua orang memanfaatkan kesempatan itu untuk berubah."
Happy Reading!
Teet!Teet!Teet!Bel berteriak mengisyaratkan seluruh murid untuk istirahat. Fafa menutup buku dengan keras dan memegang perutnya.Sontak Rasya terkejut atas perlakuannya itu.
"Apaan sih?banting-banting gakjelas"Aku memutar bola mataku melas melihat tingkah Fafa.
"Buset galak banget lu,udah kayak kakak lo si Rishab yang ganteng itu."Katanya sambil senyam-senyum gakjelas,Lalu ia mengajakku kekantin,awalnya ia tolak,namun tak tega melihat sahabatnya kelaparan. Sepanjang perjalanan Fafa cerita tentang Argha selama Rasya tak ada disini.Namun saat mendengar pernyataan tentang pacarnya itu membuat Rasya kaget.
"Gue jujur ni sya,sumpeh gue gak bohong,2 hari lalu gue ngelihat argha pulang bareng si Lala,dan besoknya gue gak sengaja lewat mekdi ngelihat mereka sya."
"Mungkin lala lagi butuh tumpangan fa."
"Dasar bucin,masalah nganter gak masalah,itu makan berdua di mekdi,apa alasan lo?"
"Mungkin lala lagi laper banget jadi mereka singgah fafa,gausah berburuk sangka dulu,kebiasaan deh lu" Sambil menjitak dahinya.
"Gausah bodoh karna cinta,gue tau hati lo gimana,dari awal pacaran juga gue udh bilang sama lo,dia gakbaik buat lo,itu gue juga tau si lala temen deket lo dulu,apalo lupa dia yang ngebully lo sampek kakaklo turun tangan,bisabisanya dia ngelakuin itu ke lo anjir,palak gua."
Rasya tau Fafa orangnya khawatiran kalo tentang nya,Rasya gak mudah lupa soal apa yang dikatakan sahabatnya itu,Dimana rasya merasakan pembullyan soal masalah sepele,Rasya tertuduh mengambil Rangga dari Lala,dan tidur dengan Rangga. Lala dengan watak kasarnya,menyebarkan Hoax itu keseluruh sekolah,hingga Rasya mendapatkan cibiran. Padahal Rangga yang menyukai Rasya,bukan sebaliknya. Dan saat ini Lala sedang dekat dengan Argha,Kekasihnya yang sudah berjalan 2tahun bersamanya. Rasya sangat paham Argha bagaimana, Namun mungkin mata Fafa yang belum bisa menerima temannya bersama dengan si brengsek itu(Fafa).
FLASHBACK.
Awalnya ia nggak menyangka bisa mendapatkan perhatian lebih dari Argha yang sangat terkenal disekolah ini,sampai pada akhirnya ia dan Argha menjalin hubungan yang membuat satu sekolah gempar. Sempat mendapatkan penolakan dari Fafa,karna Rasya selalu menceritakan apa yang ada dihatinya pada sahabatnya itu.
"Lo gila anjir?Gue gak ngizinin lo sama dia,lo dengerin gue sya,dia bejat,dia fucekboy,dia berandalan rasya."Katanya sambil menangkup kedua pipi ku.
"Iya gue paham yang lo maksud,setiap orang pasti berubah Fafa, saat ini dia kaya yang lo bilang,mungkin selanjutnya dia bisa berubah,dan gua yakin bisa ngerubah dia fa,setiap orang memiliki kesempatan bukan?Gue tau dulu sebelum pacaran gue udh dibohongin terus sama dia,tapi mungkin itu lagi kedesak waktu kan?Gua bisa jaga diri."Fafa memasang wajah datar mendengarkan apa yang dikatakan sahabat bucinnya itu.
"Hmm,,Gue tau dia cinta pertama lo,tapi jangan goblok karna cinta Rasya,lo selalu denger kan tentang dia,dia sering mainin perasaan banyak cewek,dia juga penah ke gep selingkuh Rasya.Dan cam kan baik-baik ini" sebelum melanjutkan perkataannya,Fafa meghela nafas dan menatap kedua bola mata sahabatnya yang indah bak bulan bersinar terang,lalu mengatakannya.
"Setiap orang memang berhak mendapatkan kesempatan,namun gak semua orang memanfaat kan kesempatan itu untuk berubah."
Mau sekeras apapun Fafa menjelaskan pada sahabatnya,Yang namanya jatuh cinta itu bikin gila,Namun Fafa juga tersadar perkataan Rasya yang sempat bertengkar.
"Lo gatau perasaan batin gua fa,yang lo tau gue selalu bahagia,karna gua gak suka nunjukin muka gua yang ngebuat orang ngerasa sok iba sama gue,gue gak suka dikasihanin,apalo pernah ngerasain jadi gue?gakpernah ngerasain kasih sayang utuh,gue punya orang tua tapi kayak gak punya,lo punya uang,tapi lo gak bisa beli kebahagiaan untuk dirilo,lo punya paket lengkap,seorang kakak yang bisa ngejagai lo,tapi apa?Kakak gua nyewa bodygad demi kerjaan mereka,lo bilang kakak gua turun tangan masalah bullyan itu kan? Iya mereka memang turun tangan,tapi lewat telfon fafa,bukan mereka yang maju ngebelain adiknya,tapi bodygad fafa. Disaat gua sakit,yang loliat apa?sepikan rumah?ya itu gua dengan kesendirian gua,apa salah gua mendapatkan kebahagiaan lebih fa?salah?gua Cuma butuh rasa sayang,yang sekarang gua dapeti dari Argha,gue bahagia sama Argha fa."Isaknya.
"Lo salah sya,semua peduli samalo,Cuma lo yang gak ngeliat situasi sekitarlo,masalah orang tua lo gua paham,tapi kakak-kakak lo gak seperti yang lo bilang" Ikut terisak namun fafa menutupinya,jelas perkataannya tadi hanya dibatinnya saja tanpa berani mengeluarkannya,yang bisa ia lakukan hanyalah memeluk sahabatnya dengan tegar.
" Lo punya uang,tapi yang lo butuhkan bukan uang tapi kebahagiaan,dan uang lo gak bereaksi untuk bisa ngebeli kebahagiaan."
To Be Continued....
Author Note:
Sorry ya singkat,pemula guys,semoga suka uhuyyyy
Sengaja up subuh biar siap sholat langsung baca ya hehe.Jangan lupa pada Vote Comment ya biar lebih semangat ngelanjutin ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOURSELF
Novela Juvenil[Tahap Revisi] " Cintai aja dulu diri sendiri,baru belajar mencintai orang lain " -Fafa