CHAPTER IX💭

17 5 0
                                    

Haii sebelum baca cerita ini,di follow ya hehe,trs kalo suka jangan lupa vomment,soalnya itu semua jadi penyemangat lanjutin cerita ini hehe makasihhh         :)


Happy Reading!



Raka sudah seperti biasa berkutat didapur menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua.Rasya hanya menatap punggung lelaki gagah itu.Ia sangat bersyukur mempunyai kakak seperti Raka,juga Rishab.Ah lagi-lagi Ia merindukan Rishab.Kakak dinginnya.

"Makanlah dengan cepat biar kita langsung berangkat."

"Kakak bisa pergi deluan saja,biar tidak terlambat.aku pergi bareng Argha." Raka terdiam sebentar.

"Ahbaiklah."

Setelah membereskan semuanya,mereka bedua berjalan beriringan keluar pintu.Raka mengunci pintu Rumah lalu menatap sebuah mobil yang mendekati halaman rumahnya,Ya siapalagi jika bukan Argha.

"Baikkak aku pergi ya."Sembari mencium pipi dan tangan kakaknya.

"Hati-hati."

Raka sempat beradu tatap dengan Argha namun hanya beberapa detik saja.Setelah melihat mobil itu sudah jauh dari pandangannya,Ia membuka ponselnya.

"Dia sudah berangkat,seperti biasa,bersama Argha."

*****

"Aku hari ini akan pergi,jadi tak bisa mengantarmu pulang."

"Baik,aku bisa pulang bareng Fafa." Hanya dapat anggukan dari Argha.

Entah mengapa setelah Argha mengetahui kepergian kakak-nya,Rishab.Argha benar-benar berubah,selalu mengabaikannya,dari pesan bahkan dirinya juga,dan tak pernah lagi menghabiskan waktu berdua dengannya.Namun tak dianggap pusing oleh Rasya.Ia menganggap bahwa Argha sedang sibuk,ditambah lagi Argha pernah mengatakan bahwa Band nya akan tour keliling ke Korea untuk promosi,dalam beberapa bulan lagi,Argha pasti sangat sibuk.Itu yang ada dipikirannya.Dan juga Argha mulai kasar terhadapnya,dari cara bicaranya,memegang tangannya,bahkan ia pernah menampar Rasya,tentu dengan alasan "Aku emosi." Memang pasalnya ia sudah sangat mengenal kekasihnya,jika ia emosi,ia akan kehilangan kestabilan diri.Tentu saja tamparan yang didapatnya ia sembunyikan dari Raka.

-----------------------------------------------------------

Beberapa bulan yang lalu

"Argha bisa temanin aku membeli novel baru?novelnya sudah semua kubaca."

"Tidak bisa,kau pergi sendiri saja kali ini,aku lelah."

"Kau bahkan seharian ini hanya tidur ga,biasanya kau sangat senang menemaniku membeli novel dulu."

"Berisik sialan,itu dulu."

"Mulutmu!Aku tak suka kau bicara kasar."

"Itu urusanmu!lebih baik kau pergi sekarang,aku ingin istirahat."

-----------------------------------------------------------

Plakkkk! "Ini ibumu brengsek?" Rasya menampar pipi Argha dengan sangat kencang hingga menimbulkan tatapan dari pelanggan-pelanggan lain.

"Apa yang kau lakukan Rasya,kau membuatnya malu." Ujar Lala yang sedang kencan diam-diam bersama Argha yang membuat Argha membohonginya dengan mengatakan akan pergi dengan ibunya.

"Dasar kau jalang!tak tahu malu mengencani pria yang sudah mempunyai pacar." Umpat Rasya.

"Diam kau!" Rasya tersontak kaget melihat Argha membentaknya dan mencengkram lengannya sangat kuat hingga menimbulkan bekas merah dan menariknya kedalam mobil.

Plakk! Argha menampar Rasya hingga Rasya merasakan panas pada pipinya.

"Kau membuat ku malu bangsat!Kau tak tahu diri,selama ini aku diam melihat tingkah manjamu,sekali saja kau buat aku tenang tak bisa?ha?"

"Kau berubah Argha,kau sangat kasar,aku merindukan mu yang dulu."Isaknya sembari memegangi pipinya yang sangat perih.

"Kau selalu saja menyusahkan hidupku." Argha menghidupkan mobilnya dan mengantar pulang Rasya.

-----------------------------------------------------------

Sudah makanan sehari-sehari melihat Argha bercumbu dengan wanita lain di depan mata kepalanya sendiri.Rasya hanya diam membeku.Tak berani membentak Argha atas perlakuannya,Ia sangat takut akan hal itu,bisa saja nanti ia merasakan sakit disekujur tubuhnya,hingga ia pernah merintih kesakitan setelah ditunjang Argha hingga tersungkur kelantai.Namun Rasya hanya bertahan dengan alasan "Aku mencintainya."

"Sudah berapa wanita kau nodai dengan bibirmu Argha."

"Lumayan banyak." Ujarnya tanpa berdosa sedikitpun.

"Kau masih mencintaiku Argha?"

"Tentu sayang." Sembari mengelus surai rambut Rasya.Inilah yang membuatnya masih bertahan,Setelah merasakan kekerasan yang diberikan Argha,Namun Argha memberikan perlakuan lembut kembali seperti tak berdosa,Namun Rasya merasa tak apa atas perlakuan Argha yang di fikirannya hanya "Biarlah sakit,tapi jangan pernah kau tinggalkan aku Argha"















To be continued.....

Author Note:
Ampyunn deh liar Rasya ...

Gimana menurut kalian? Dapet ga feel nya?

Jangan lupa pada Vote Comment ya biar lebih semangat ngelanjutin ceritanya.

LOVE YOURSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang