GIYANA

13*

"tuan gawat, ada kendala dalam ekspor kali ini"

"Hah gimana mungkin, jadi gimana kolega kita, apa mereka menuntut?"

"Iyah tuan, kita mengalami rugi besar kali ini, apa yang harus saya lakukan tuan?"

"Untuk sekarang urus dulu sebisa kamu, saya akan segera kesana"

"Baik tuan, saya akan melakukan sebisa saya"

"Baiklah, usahakan sebisa kamu dulu, saya masih ada urusan. Ingat jangan sampai ceroboh!"

"Baik tuan saya usahakan"

🍃🍃🍃

"Anaaaaaaaa"

"Ih apaa si Ra, ganggu Mulu dari tadi"

"Ganggu apanya, lu dari tadi di dalem kamar mandi lama banget, ngapain si?"

"Ih bawel banget, gw di dalem juga baru 20 menit, santai aja kali Ra"

"Santai apanya anaaaa, kita udah dari tadi ijin sma buk sisi, lu mau di kasih ocehan yang panjangnya melebihi rel kereta api?"

"Uh Iyah bentaran napa, ini ada yang nanyak ke gw"

"Ann, please ya, ini itu di kamar mandi, jangan macem-macem oke"

"Lu ngoceh Mulu, gw ngak siap-siap ni jadinya"

"Ya Allah anaaa, lu mau kenak repet buk sisi? Lu tau kan an kalau buk sisi ceramah itu dia bakal nyeritain ntah apa aja ngak ada yang jelas bahkan silsilah keluarga dia juga di ceritain dan gw ngak mau denger itu semuaa, sumpah ya lu semedi di dalem perasaan gw kalau di kamar mandi cuman buang air kecil ngak selama ini deh. Woyyy lu mati an. An please jangan tinggalin gw secepet ini. Anaaa huaaaa"

'Ceklek'

"Udah siap merepetnya Tante?"

"Heh enak aja gw di panggil Tante"

"Iyain biar cepet"

"Heh mau kemana lu"

"Kekelas lah ogeb"

"Sabar rara, ingat orang sabar banyak yg naksir." Oke itu lah umpatan singkat Rara, sebelum umpatan-umpatan lainnya keluar lebih baik keluarkan yang ringan-ringan dulu saja.

Flashback on

"Ra"

"Hm"

"Ra"

"Ha"

"Rara"

"Apa"

"Nengok dikit elah"

"Apaan si ana cantik keturunan Mimi peri yang sedang menyisiri ari sembari menari-nari dengan buk riri di malam hari"

"-_-"

":v"

"Woyy buk sisi datengggg" -bayu si ketua kelas

"Gk usah jeret di kaki gw ogeb" -dani si wakil ketua kelas