16*

27 3 0
                                    

Pagi ini semua nampak berbeda, semuanya berubah, hanya karna satu malam lalu yang mampu membuat seorang gadis hanya diam. Tak ada air mata, hanya saja tatapan kosong yang seolah menggambarkan segala rasa kecewa dan sakit hati.

"Na, kenpa?"

"An, kamu kenpa?"

Tata dan Rara yang melihat ana berjalan di koridor dengan tatapan yang tak bisa di gambarkan merasa heran. Pasalnya jika ana seperti itu pasti ada sesuatu yang menimpa diri or hidupnya Ana.

"Ana, ada apa" Tata yang mulai geram karna omongannya tidak direngges oleh Ana langsung memegang bahu Ana guna membuat sang empu berhenti berjalan.

Tak ada respon lebih dari Ana, ia hanya berhenti kemudian berbalik seraya tersenyum tipis dan kemudian melanjutkan jalannya menuju ke kelas.

Di balik loker terlihat sesosok lelaki memandang Ana dengan tatapan sendu. Ia tak suka ini, bukan ini yang ia harapkan.

🍃🍃🍃

"Ana ayo makan, mama udah buatkan tteboki, kamu pasti suka"

Senyap, tak ada jawaban dari atas, lebih tepatnya dari arah kamar Ana.

"Sayang, ayo turun kita makan, mama juga buat soup daging kesukaan kamu"

Senyap, lagi-lagi tak ada jawaban dari Ana.

"Huh, seandainya ada Taehyung, Jungkook, Jimin, Suga, J-Hope, Namjoon, Seokjin, Baekhyun, Chaenyol, Suho, Xiumin, Kai, Jisung, Jaehyun, Lucas, Soobin, Beomgyu, Taehyun, Yeonjun, Hueningkai, pasti seru, kan mama ngak kesepian kaya gini" gerutu mama Lala.

"Anaa ayo turun sayang, mama udah buat makanan kesukaan kamu" lagi mama Lala mencoba membujuk Ana.

Masih tak ada jawaban dari sang empu pemilik nama, hingga akhirnya mama Lala putuskan untuk melihat Ana langsung dikamar.

Mama Lala berjalan pelan naik keatas, melangkah menaiki satu persatu anak tangga hingga pada anak tanggal ke 16 mama Lala terhenti secara tiba-tiba. Bukan tanpa alasan, ia melihat sesuatu di depan kamar ana, tidak jelas tapi cukup nampak untuk dilihat oleh orang-orang yang tak memliki kemampuan seperti mama Lala ini.

"Hmm siapa ya itu, jangan-jangan J-Hope bts lagi" gumam mama Lala.

Mama Lala memutuskan jalan perlahan memutus jarak dengan si pemilik tubuh samar tersebut. Hingga secara tiba-tiba

"Prangg"

Otomatis mama Lala membalikan badannya dan turun untuk melihat apa yang jatuh dari arah dapur. Hingga terlihatlah piring stenlis di bawah meja, menandakan barang itulah yang menimbulkan suara tadi.

"Huh, kenapa bisa jatuh gini si, gagal lihat J-Hope bts deh" setelah menaruh piring tersebut mama Lala segera pergi menuju kamar Ana, namun ketika sudah sampai di depan kamar Ana, mama Lala baru menyadari bahwa sosok tadi tak ada di tempatnya.

"Lah, mana orang nya tadi, ah sudah lah"

Mama Lala pun memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Ana

'Tok' 'Tok' 'Tok'

"Sayang ini mama, ayo keluar dan makan bareng mama sama anak-anak TXT yuk"

GIYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang