Ini sangat menyakitkan Yoongi. Aku menyerah, tolong maafkan aku. Dan biarkan aku pergi.
~ Kim Jina
Maaf telah menyakitimu. Aku tau kau menderita. Pergilah aku merelakan mu, tapi ketahuilah bahwa aku menunggumu.
~ Min Yoongi
🚨CERITA INI MURNI HASIL...
" Aku datang sayang, tunggu sebentar. Cintamu ini akan mengunjungimu". Batin jina dengan senyum yang mengembang. . . . .
" Ahjumma. Ottae?, Apakah dia akan menyukainya?". 1 bouquet bunga berisi kerinduan dan cinta tulus jina selesai, dan siap diberikan untuk sang kekasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Sangat cantik sayang, aku tidak pernah meragukan kemampuanmu. Gerbera dan baby breath, mana mungkin dia tidak menyukainya". Melihat bouquet yang berisi jenis bunga yang menjadi favoritnya membuat hati jina menghangat.
" Kalau begitu, jina pergi dulu ahjumma. Jika ada sesuatu telfon saja jina ya ahjumma". Setelah mendapat anggukan dari sang empu, jina mengambil tasnya dibawah jendela.
Melambaikan tangan untuk menutup percakapan dengan iringan bel diatas pintu, seiring jina keluar dari toko. Tepat saat pintu tertutup Song ahjumma luruh kelantai yang dingin seperti kehidupannya yang selama ini berpikir bahwa ia baik-baik saja didepan semua orang.
Mengambil bingkai ditembok yang sedikit ditutupi bunga.
" Lihatlah. Sampai detik ini pun, ia masih mencintaimu. Jina benar kau sangat egois, kau meninggalkan gadis sebaik Jina dengan membawa hatinya. Tapi apa yang bisa aku lakukan, untuk menyembuhkan hati gadismu yang telah hancur?". Mengelus lembut wajah namja, dan memeluknya erat.
Menangis. Merupakan hal yang sangat Song ahjumma benci, namun dari semua hal itu, saat ini Song ahjumma lebih membenci berpikir bahwa selama ini dia baik-baik saja saat ditinggal pergi sang anak untuk selama-lamanya.
" Tidak hanya, Jina yang merindukanmu. Sayang, eommamu juga. Benar apa yang dikatakan jina, kau tidak pernah berkunjung dimimpi eommamu ini".
Dalam kesunyian didalam toko Song ahjumma menangis pilu, melihat bingkai foto sang anak. Yang merupakan benda yang, ia simpan baik-baik sebagai obat rindu. Jika ia merindukan senyum manis sang anak.
" Apa kau membenci eomma?. Kau tau sayang, eomma sangat ingin berkunjung kerumahmu, tapi eomma takut tidak bisa mencegah air mata ini untuk turun. Selama 2 tahun ini eomma menahan semuanya agar Jina tidak melihatnya dan semakin menyalahkan takdir". Sungguh Song Sera-seorang Ibu yang harus ditinggalkan sang suami saat mengandung 8 bulan anaknya, akibat kecelakaan yang merenggut nyawanya.
Hati Song Sera kembali hancur saat nendengar anggota terakhir dikeluarga Song harus pergi meninggalkannya untuk selamanya, akibat penyakit yang diderita sang anak. Kanker darah, penyakit yang diderita sang anak selama 2 tahun. Namun, sang anak menutupi penyakit itu dari sang Ibu dan Jina. Penyakit itu pula yang merenggut nyawa sang anak dan harus meninggalkan dirinya dan Jina untuk selama-lamanya.
Bolehkah seorang Ibu egois dengan tidak memberikan putra satu-satunya pergi meninggalkannya. Dirinya dan Jina sama. Sama-sama menentang takdir yang sangat kejam kepada 2 keluarga ini. Yang mengambil anggota keluarga yang sangat mereka sayangi.