lelah menunggu

194 10 0
                                    

5 tahun kemudian....

angin pagi berhembus dari timur ke barat membawa jutaan impian menjadi kenangan yang tertinggal di masa lalu yang berakhir sia-sia ya ini sudah 5 tahun setelah kepergian nya siapa lagi kalau bukan ustad muhammad hasan Al alif pria yang pernah berjanji dulu yang akan datang setelah urusannya selesai tapi ini sudah 5 tahun setelah kepergian nya

aku selalu menunggu, menghitung detik demi detik, menit demi menit jam demi jam, hari berganti bulan bulan berganti tahun tapi kau tidak pernah datang apakah kau tidak ingat denganku lagi? ataukah kau sudah bahagia dengannya yang baru...

"Sayang ayo turun kita sarapan bareng" ucap umi

"Iya umi bentar lagi Zahra siap-siap dulu"ucapku  sedikit berteriak

Ya sekarang aku sudah lulus kuliah dua tahun yang lalu sekarang aku berkerja di rumah sakit bunda Pertiwi disini aku berkerja sebagai dokter spesialis penyakit dalam atau peyakit dalam atau yang berhubungan dengan operasi dan lain  lain

Aku sudah siap dan langsung berjalan ke lantai dasar untuk sarapan bersama

"Assalamualaikum umi abi dan abangku sayang" ucapku dengan senyum yang sangat hagat walau pun di dalam hati ku sangat pedih tapi demi keluarga ku aku akan selalu terlihat tegar dihadapan mereka

"Waalaikumsalam zahra ayok duduk sayang kita sarapan bareng" ucap abi dan umi

" Iya mi bi" ucapku dan langsung duduk di kursi sebelah Abang Faisal
Ya dia adalah Abang ku satu satunya  Ilham Faisal Al Malik anak sulung keluaraga Malik

"Ihh abang" ucapku cemberut karna di mengambil ayam goreng ku

" Apaan sih dek, udah makan aja itu kan masih banyak" ucapany dan langsung melahap tampa rasa bersalah

"Ihhh apa ny yang banyak kan ayamnya tinggal satu itu" ucapku dengan  mengerucutkan bibirnya

"Udah udah, ni ni itu aja pakai ribut kalian Ni udah dewasa Lo umur kamu aja udah 28 dan kamu zahra udah 26 masih saja ribut kayak anak kecil" ucap abi melerai kami berdua

" Oh ya Faisal Zahra kalain kapan menikah" Tanaya umi kepada kami

Dan sontak saja aku tersedak dengan pertanyaan umi tiba" bertaya soal menikah

" Ih umi beleum ada yang cocok mi" ucap Abang menangapai dengan sanatai

" Ohh gitu, kalau kamu zahra kapan mau nikah nak" tanya umi

" Zahra belum mau nikah mi" ucap ku pada umi

" Sayang jangan bicara kayak gitu, kamu itu udah dewasa, umur kmu aja udah 26 terus kamu juga udah jadi dokter lagi terus kamu mau nunggu apa lagi nak" Tanaya umi pada ku

ya aku sudah pernah membicarakan tentang ustad hasan pada umi dan abi dan umi dan abi pernah bilang jika ustad hasan datang untuk melamarku maka umi dan abi akan langsung menyetujuinya pernikahan kami

Tapi sayang orang yangku tunggu tidak pernah datang jujur aku sudah sagat lelah untuk menunggunya...
Pikiran aku menyuruh ku untuk berhenti tapi hati ku menyuruhku tetap lanjut memperjuangkan cinta pertama ku

Suara bang Faisal mengagetkan ku

"Zahra" panggilnya

"Dek"

"Etty zahara"

" Dokter zahra" panggil bang Faisal cukup keras dan sontak aku yang melamun langsung terkejut degan panggilanya

" Ehhh iya bang, ada apa" tanyaku dan langsung memakan sarapanku

" Ada apa ada apa, seharusnya Abang yang nanya sama kamu, kamu kenapa dek" Tanaya abang yang mulaii khawatir pada ku karna sejak pembahasan itu aku langsung berubah menjadi pendiam dan lesu

"Kamu sakit" tanya nya lagi

" Ehh nggak kok bang aku baik baik aja kok" jawabaku dengan meneguk air yang telah disiapkan oleh umi tadi
Dan aku langsung berdiri dan Pamit kepada anggota keluaraga ku

" Kalau gitu Zahra pergi dulu bi mi bang assalamualaikum" ucapku dan meyalami satu persatu tangan abi umi dan Abang ku

"Iy syang kamu hati-hati dijalan "ucap umi dan abi

Tak lama aku mengendarai mobil tidak sampai 20 menit aku sudah sampai di rumah sakit bunda Pertiwi aku lihat di sana sudah ada teman ku Safira yang keluar dari mobilnya aku pun bergegas keluar untuk menyusul temanku itu

"Assalamualaikum safira" salam ku dari kejauhan

"Waalaikumsalam eh kamu zahra" ucapnya dan langsung menoleh kebelakang

" Iya ini saya Zahra Kamu udah lupa mentang mentang mau di Halalin sama ustad yusuf"ucapku dan langsung saja mendapat tabokan dari  safila
Iya safila juga berkerja disini SMA dengan ku ruangannya di sebelah ruangan ku

"Ihh kamu bisa aja sih za" ucapny padaku dan tak bisa di pungkiri pipinya merona karna malu

"Ihh kok pipiny merah sihh"godaku

" Ihhh kamu" ucapnya

Seketika aku terdiam dan pikiranku berkelana ke 5 tahun yang lalu dimana awal pertama aku bertemu dengannya dan berpisah pula disana

" Ehhh za kamu kenapa" Tanaya pada ku

" Ehh enggak, nggak papa kok" ucapku dan dengan ceoat menghapus air mata ku yang jatuh

" Kamu jangan bohong sama aku ra, aku kenal kamu dari kita kelas satu SMP" ucapnya lagi

" Aku sedih safila,tadi pagi umi sama abi nyuruh aku buat nikah" ucapku dengan lesu

" Ahhh kok bisa" tanya padaku

" Nggak tau" ucapku lagi

"Ya udah kamu yang sabar, dibalik semua peristiwa pasti ada pembelajarany percya deh karna Allah tidak akan menguji hambanya jika hambanya sediri itu tidak snagup untuk melewatinya "ucapnya memberikan nasehat padaku

"Iy Ibuk ustadzah kuu" ucapku membentuk sebuah senyuman di pipny

"Kalau gitu kita masuk ya keburu telat nanti kan gak enak" ucapku dan mengajak Safira untuk masuk kedalam

kami pun berjalan menyusuri kolidor rumah sakit menuju ke ruangan kami masing-masing sampai di ruangan ku
Aku langsung meletakkan tasku dan membuka jendela di bagian samping mejaku, mataku melihat taman RS yang sangat indah udaranya sejuk sangat baik untuk kesehatan

Entah kenapa suasana ini membuatku terkenang dengan satu hal semua memori masa lalu seolah-olah pemutar kejadiannya kembali dan tidak disangka jatuhlah air bening dari pelupuk mataku hingga membasahi pipiku lalu aku duduk dan mengambil buku diary ini adalah buku sejarah saksi di mana aku sangat merindukanmu dan mencintaimu karena allah....

Ya robbi
Kau yang menumbuhkan rasa cinta ini, kau yang membuat nya semakin hari semakin mendalam

Kau birikan sebuah harapan lalu kau merengutnya kembali

Ya Allah kau memang dia bukan lah jodoh ku maka jauh kan lah dia dariku, tapi klau di jodohku maka dekat kan lah aku dengannya aku snagt mencintai ny karna mu ya Allah

Jujur saja ya Allah sekarang aku sunguh sangat lelah menunggunya Akau takut cinta ini hanya akan menyesatkan ku dari jalan mu ya allah



Bagaimana menarik nggk??
Kepo ngk kpan ustadnya balik?
Terus apa Meraka akan hidup bersama tau tidak?
Tpi klau Zahra di jodokan gimana?
Tpi klau yg menyakiti terlebih dahulu si ustad Giman?????

Ya udah deh teman" Jan lupa vote ya terus commen ok😘☺️🥰🖤

Maaf klau ada ketikan yg salah

Cinta Ku Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang