panggil Abi saja

193 11 0
                                    

3jam kemudiannn..

Semua orang di luar menunggu kabar apa yang akan di sampaikan oleh hara, hmmm buka hara tapi dokter zahra

Tak lama lampu merah yang ada di ruangan operasi berubah menjadi hijau itu menandakan kalau operasi sudah selesai tidak butuh waktu lama Zahra keluar dari ruang operasi semua mata menatap padanya

"Suster siapkan ruang untuk ibuk yang di dalam dan pindah kan nya secepatnya" ucapku kepada salah satu suster yang ada di samping ku

" Baik dok" ucap suster itu

"Nak Zahra, ehhh maaf dok bagaimana keadaan istri saya" uacap pria paruh baya itu dengan ekspresi yang sulit di artikan

"Alhamdulillah pak, istri bapak sudah melewatkan masa kritis nya sebentar lagi istri bapak akan siyuman dan bapak sekeluarga boleh menjenguknya" ucapku dengan senyum yang amat manis

"Alhamdulillah klau begitu dok, terimakasih dok"ucap bapak itu lagi

"Hehehe.. sama sama pak, jangan panaggil saya dok pak, panggil saja nama saya lagian tadi bapak juga sudah memanggil nama saya " ucapku dengan senyuman

Ustad hasan yang melihatku hanya bisa melihat dalam diam

Dan untuk wanita itu aku tidak melihatnya kemana dia, ahh sudah lah Zahra, apa peduli mu... Dengannya

"Hehehe kalau begitu jangan panggila saya dengan sebutan bapak panggil saja saya Abi bisa kan nak zahra" ucap abi dengan seulas senyuman

"Hehehe kalau begitu baiklah abi" jawabku dengan sedikit kikuh

"Hasan kesini nak" panggil Abi

"Ya bi" ucap ustad hasan dan berjalan ke arah kami

"Kau tidak mau berterimakasih kepada nak zahra" tanya Abi

"Hmmm iy bi"ucap ustad hasan dan sekilas menatapku dan menunduk setelahnya

"Hara, terimakasih kau telah meyelamatkan nyawa umi ku" ucapnya dengan seulas senyuman

"Tidak perlu berterimakasih ustad saya memang di tugaskan untuk menolong sesama" ucapku datar

"Hara" panggilnya lagi

"Hmmm"

"Kau masih marah hara"tanyaku

"Untuk apa marah"

"Aku mintak maaf Zahra, aku bisa menjelaskanya" ucap ustad hasan

"Tak perlu di jelaskan ustda aku sudah tau, jalani saja hidup mu aku juga akan menjalankan hidupku"ucapku dengan sanagat dinggin

"Tapi---"ucapku terpotong dengan perkataan hara

"Sudah lah ustad tidak perlu berbicara tentang itu lagi, lebih baik sekarang ustad melihat keadaan umi ustad munkin sekarang beliau sudah siyumana" ucapku

"Ohh ya Abi saya permisi, kalau Abi ingin menjenguk ibuk itu Abi bisa pergi ke arah sana lihat kamar no 23 itu kamar istri Abi kalau begitu saya pamit assalamualaikum" ucapku dan berlalu pergi

"Ya terima kasih waalaikumsalam"ucap abi, ustad hasan hanya terdiam dan menatap ku dari kejauhan

"Yang sabra nak mungkin dia butuh waktu" ucap abi dan langsung merangkul ku

"Iya Abi insyaallah Hasan akan sabar bi karna ini salah nya hasan" ucapku sambil tersenyum

"Kalau begitu kita jenguk umi mu ya nak ayukk" ucap abi mengajak ku dan langsung berjalan ke arah yang di beritau hara tadi dan kami membukak pintu dan benar saja aku melihat umi terbaring di atas kasur rumah sakit

Cinta Ku Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang