pertemuan kedua di jalan

130 6 0
                                    

"Assalamualaikum hara"ucap ustad hasan

"Ehh ustad waalaikumsalam"ucapku sambil merututi nasibku

"Kamu kenapa"tanya ustad itu

"Ini ni ban mobil ku bocor ustad"ucapku

"Ohh coba ku lihat"pintak ustad itu

Aku pun menghindar dan mempersilakan dia untuk melihat nya

" Hmm kamu ada bawak ban serap"tanya ustad

"Hmm ada ustad emang untuk apa"tanyaku polos

"Hmm kamu mau pulang"tanya ustad itu

Akupun mengguk

"Kalau begitu cepat keluarkan biar aku ganti "ucapny

"Ahh tak usah ustad, tidak apa aku bisa Jalan kerumah dan meninggalkan mobil disini"ucapku

"Tidak keluar kan saja"ucapnya lagi

"Tapi tidak apa ustad"tanyaku

Dia pun mengguk dan aku megelurkan ban mobil itu dengan cara megelindingnya setelah sampai di dekat ustad itu aku langsung memberikanya

"Ini ustad, emang ustad bisa" Tanya ku seperti meremehkan

"Kamu remehin saya"ucap ustad itu lagi

"Hmm nggak ustad saya tidak remehin saya cuma nanya aja"ucapku dan dia pun langsung mengabil ban dan melihatku seketika aku yang tau apa maksud langsung tersenyum dan mengambilkannya

"Ok saya ambilkan "dan aku kebelakan kembali untuk mengambil kunci kunci untuk membuka roda ban itu

Ya Allah sangat manis sekali senyumnya ucapku dalam hati

"Nih ustad "ucapku

Dia pun mengambilnya dan langsung mengerjakan tugasnya hehehe.. Menganti ban mobil ku

Sebelum itu dia melepas dulu jas hitam yang sering ia kenakan bila sedang mengisi acara kultum di mesjid dan memberikanya padaku

"Nih tolong pegang kan "ucapny

"Aku pun langsung mengambil nya"dan duduk di sebelahnya yang cukup jauh dari nya, karna kami belum muhrim

Aku melihat ustad itu sangat telaten memasang ban yang baru seperti tidak ada kesulitan sama sekali

Niat jahilku kembali inggin menggangu ustad hasan yang sedang fokus dengan ban nya

"Ustad sejak kapan beralih propersi"ucapku

Ustad itu langsung melihatku dan megerinyitkan keningnya

"Maksud hara sejak kapan ustad beralih propersi dari ustad ke tukang bengkel"ucapku lagi

"Ohh dari tadi, emang kamu nggak mau jadi istri saya kalau saya jadi tukang bengkel"ucapny, ternyata ustad hasan tidak sebodoh yang di bayang kan niat mau ngerjain malah aku sekarang yang di kerjain

"Kenapa diam nggak mau"jawab ustad itu tadi

Aku hanya diam

"Ya nggak papa kalau kamu nggak mau nikah sama saya, saya bakal nikah aja sama Sarah atau yang lain" ucap ustad itu sambil meyelesaikan tugasny

"Ya udah klau gitu nikah saja sama Sarah biar aku nikah saya Daffa atau yang lain"ucap ku tak kalah sengit dan sontak saja membuat ustad hasan melihat ku dan berkata

"Nggak boleh, kamu itu hanya akan menikah dengan ku bukan dengan Daffa tau yang lain"ucap ustad hasan dan lagsung berdiri karna ustad hasan berdiri aku pun ikut berdiri

"Hahaha cemburu yaa"ucapku

"Nggak siapa bilang"ucap ustad itu dan langsung memasukan ban mobil ketampat ku megambil ban baru tadi

"Udah ustad bilang aja nggak papa ko"ucapku

"Kalau iya kenapa"ucapnya

"Ya nggak papa Udah minggir jangan dekat dekat "ucapku

"Hahaha kamu itu lucu pengen aku cubit tapi karna belum muhrim jadi nggak boleh tapi nggak papa aku bakal tunggu dua hari lagi dan ngelamar kamu jadi istri aku"ucapny dan sontak membuatku merasa malu

"Sudahlah klau begitu, kamu pulang gih hari udah mau magrib atau kamu mau ikut sama saya pulang kerumah kita"ucapnya dan lagi lagi membuatku malu

"Udah ahh ustad aku mau pulang, hmmm terimakasih udah bantu aku hari ini dan hati hati kalau ustad mau pulang aku permisi dulu Assalamualaikum" ucapku dan pergi meninggalkan nya

"Ya kalau gitu kamu juga hati hati waalaikumsalam"ucapknya

aku masih melihat hara membawa jas hitam ku mungkin dia lupa mengembalikannya biarkan saja nantik dia akan mengembalikannya sekalian modus mau lihat dia

Tapi hara langsung berhenti dan berbalik... Aku pun purak purak berjalan supaya dia meikutiku
Wlau pun dia telah memanggil namaku tapi aku tetap berjaln sampai dia memanggilku dengan sebutan itu

Saat aku berjalan aku tak sengaja melihat ke bawah rupanay jas ustad hasan masih di tangan ku

dan aku pun berhenti saat berbalik kebelakang aku pun melihat ustad hasan telah berjalan ke arah mobilnya dan aku pun mengikutinya dan sesekali memanggil namany tapi anehnya dia tidak menjawabnya

"Ustad hasan"ucapku

"Ustad"

"Ustad"

Aku pun langsung terpikir cara agar ustad hasan mau berbalik ke belakan dengan cara ini

"Calon imam ku"ucapku sekali dan subhanallah dia langsung menoleh dan berhenti aku pun langsung berpikir inggin menjahilinya lagi

"Sayang kok kamu jalan terus sih aku capek Lo ngejar kamu" ucapku dan sekarang aku sudah ada di dekatnya

Dia pun hanya mentap tak percaya dengan apa yang ku ucapkan

"Sayang ini maaf ya tadi kebawak"ucapku lagi sambil menyodorkan jas milikya dia pun megambil dengan gugup

"Ehh iya tak apa"Jawab ya yang gugup

"Loh kok gugup sih sayang"ucapku lagi tapi dia hanya diam

"Ya udah deh aku pulang dulu ya by sayang"ucapku dan menatapnya dan megedipkan sebelah mata ku dan berjalan santai ke arah mobil ku sedikit melirik dikaca spiyon mobilku dan rupanya dia masih disana masih mematung

Tampa menunggu aku pun langsung masuk kemobil dan meyalakan mesinya dan tidak menghiraukan Hasan yang mematung

Tidak sampai 5menit aku langsung Samapi di rumah dan ku lihat Abang sedang keluar dari mobilnya

"Assalamualaikum Abang ku yang ganteng"ucapku

"Waalaikumsalam "ucapklnya datar

"Ihh cuek amat sihh"ucapku dan mengikutinya dari belakan

"Ya kamu janji mau kenalin Abang sama temen kamu yang namanya Sarah belum belum juga tuhh"ucapny

"Kan Zahra nya janji 4 hari Abang ku"ucapny

"Ya jadi kapan"ucapku

"Hari Minggu sekalin mau datang di acara pernikahan Safira, Sarah juga kesan kita nantik bakal jemput dia dan Abang bisa deh lihat dia disana kan abg juga iku ke pestanya iyakan"ucapku

"Beneran yaa nggak bohong"ucapny

"Iya nggak bohong"

"Ya udah yok masuk"

Gimana giman part ini bagus nggak commen dongg😍🖤

Cinta Ku Karna AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang