" Siapa yang akan menduga sebuah pertemuan. "
***
Brukk!!" Aww sakit " Rena meringis merasakan tubuhnya yang sakit karena dirinya jatuh dari kasur.
Rena pun langsung melirik jam dinding di kamarnya. Betapa kagetnya ia bahwa jam dinding telah menunjukkan pukul 06.45.
" Mampus gue 15 menit lagi bel masuk. Mana pelajaran pak Samsul lagi sekarang "
Dengan sekejap Rena pergi ke kamar mandi. Ia hanya mencuci muka dan menggosok gigi saja. Hari ini di jam pertama ada pelajaran pak Samsul, guru bahasa Inggris terkiller di SMAnya. Terlambat masuk pelajarannya sama saja dengan bunuh diri. Rena tidak mau dihukum oleh guru killer itu. Sialnya dia malah bangun kesiangan sekarang.
" Ma aku kok gak dibangunin sih kesiangan nih " teriak Rena yang sedang berjalan keluar dari kamarnya.
" Tadi udah mama bangun kamu nak kamunya aja kayak kebo gak bangun bangun " ujar mamanya.
" Yaudah mah Rena berangkat dulu ya buru buru nih udah terlambat. Assalamualaikum dahhh mama " ujar Rena sambil mencium telapak tangan mamanya.
" Waalaikumsalam hati hati nak "
Rena pun bergegas berangkat ke sekolah dengan supir pribadinya. Beruntung rumahnya tidak terlalu jauh dengan sekolah. Di sepanjang perjalanan mulutnya tak henti komat kamit membaca doa berharap guru galak itu tidak masuk hari ini.
***
Rena telah sampai di sekolahnya. SMA Nuri, sekolah terfavorit di Surabaya. Beruntung Rena hanya terlambat 3 menit setelah bel berbunyi dan satpam disana berbaik hati mengijinkan Rena masuk ke sekolah. Ia pun langsung buru buru menuju kelasnya. Selamat oleh pak satpam, belum tentu selamat di kelas, guru galak itu pasti telah memulai pelajaran di kelas.
Brukk!
Rena terjatuh ke lantai karena menabrak seseorang yang badannya lebih besar darinya.
" Woy sakit anjirr apaan sih lu nabrak nabrak gue gaktau orang buru buru apa lo, minggir minggir " teriak Rena yang langsung bangun dari lantai dan lari melanjutkan perjalanannya ke kelas tanpa melihat siapa orang yang ditabraknya.
Orang itu membungkuk mengambil hpnya yang terjatuh. Hpnya retak. Ia memandang Rena yang berlari menjauh darinya.
***
Kini Rena telah berada di depan kelasnya. Ia mengatur nafasnya, lelah karena telah berlari menuju kelasnya. Jantungnya terus berdetak kencang. Ia tidak siap menerima hukuman dari guru galak itu. Dengan perlahan ia membuka pintu kelasnya.
Rena menghembuskan nafasnya lega. Tidak ada pak Samsul di kelasnya. Guru galak itu tidak masuk hari ini. Beruntung sekali nasib Rena.
" Rena! Lo kenapa baru dateng. Jam di rumah Lo rusak ya liat nih udah jam berapa " teriak Bella yang melihat Rena duduk di bangkunya.
Bella Septiani, sahabat Rena sejak di bangku SMP. Hobinya tidur, menghalu adalah kebiasaannya. Ia aneh selalu berkata bahwa idol kesukaannya itu adalah pacarnya.
" Gue bangun kesiangan. Btw, tu guru galak kenapa gak masuk hari ini? " tanya Rena. Ia beruntung sekali guru galak itu tidak hadir hari ini. Ia tidak usah repot repot melakukan hukuman yang di berikan guru galak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Wait You
Teen Fiction" Tolong berhenti melakukan hal bodoh dengan menunggu saya " " Bahkan sampai bintang kehilangan cahayanya, saya tetap nunggu kamu " Menunggu, satu kata yang membosankan untuk dilakukan. Tapi tidak bagi Raina Amatasya, gadis penyuka hujan, langit dan...