" Seseorang akan melakukan apa saja demi menjaga dan melindungi apa yang berharga baginya "
***" Jangan sentuh dia sedikit pun kalo Lo gak mau mati! "
Kini Aldo melemparkan tatapan tajamnya pada Radit. Radit tak mau kalah, ia juga menajamkan matanya pada Aldo. Kini suasana disana sangat mencekam. Rena berdiri di belakang Aldo ketakutan dan bingung dengan apa yang terjadi.
" Cihh sejak kapan Lo peduli sama cewek. Seberapa spesialnya sih cewek ini buat Lo! Oh gue tau Lo jatuh cinta kan sama dia! "
Perkataan Radit tadi sukses membuat Rena membelalakkan matanya. Rena tak habis pikir apa yang ada di pikiran orang itu hingga mengucapkan kalimat yang tidak masuk akal. "Bodoh" batin Rena.
" Gak usah bicara omong kosong Lo bangsat! Gue kesini cuma mau nerima tantangan Lo! " teriak Aldo tepat di depan wajah Radit. Rena terkejut dengan ucapan Aldo. Ia tak menyangka Aldo berbicara sekasar itu.
Radit tersenyum miring.
" Gimana kalo gue tantang Lo, siapa yang menang dia bakalan dapet cewek ini " ujar Radit sambil menunjuk Rena. Rena yang ditunjuk itu pun terkejut. Ia semakin tidak mengerti dengan keadaan ini.
" Dia bukan mainan Lo bangsat! "
" Cihh Lo pasti takut kan kalo gue yang menang dan gue yang dapet cewek ini "
" Gue gak pernah takut sama pecundang kayak Lo! Gue tekenin sekali lagi dia bukan mainan Lo! Jangan coba coba mainin dia kalo Lo gak mau mati! "
Keadaan disana semakin mencekam. Rena hanya terdiam dan bersembunyi di balik punggung Aldo.
" Aldo Melfiano. Muna Lo! Gak usah ngajarin gue deh Lo! Sadar diri Lo playboy kayak gue juga bangsat! Gak usah sok suci deh Lo ngelarang gue mainin cewek! "
" Gue beda sama Lo bajingan! Gue masih punya hati gak kayak Lo! "
" Cih gak usah teriakin gue bajingan, kita sama sama bajingan bro "
" Banyak bacot Lo mau balapan apa enggak bangsat! "
Yap, Aldo pergi ke tempat itu untuk balapan. Tempat disana memang sering dijadikan arena balapan dan sebagai tempat untuk berbuat maksiat. Rena yang mendengar ucapan Aldo terkejut. Ia penasaran mengapa Aldo ingin melakukan balapan liar itu. Rena sempat berpikir Aldo adalah cowok yang tidak benar.
" Siapin motor butut Lo. Kita balapan 10 menit lagi. " Setelah mengucapkan itu, Radit langsung pergi mengambil motornya. Aldo dan Rena hanya memandangi kepergian Radit.
" Aldo tadi siapa " ujar Rena yang kini mulai berbicara.
" Lo gak perlu tau "
" Ishh pelit amat sih Lo cuma ngasih tau doang "
Aldo tak menanggapi ucapan Rena. Ia kini sedang melihat lihat keadaan motornya. Aldo bersiap siap, ia tidak mau kalah balapan dari Radit
" Aldo "
" Hmm? "
" Gue takut ayo cepetan pulang " ujar Rena ketakutan sambil melihat sekitar. Sungguh pemandangan yang tak pantas bagi Rena. Semua berbuat maksiat di tempat itu.
Aldo kini berdiri memandangi Rena.
" Gak usah takut selama ada gue Lo gak bakal kenapa kenapa " ujar Aldo sambil mengusap kepala Rena berniat untuk menenangkan wanita itu. Perlakuan Aldo itu ternyata sukses membuat pipi Rena merah merona seperti tomat. Rena pun memalingkan wajahnya malu. Apa apaan itu dengan perlakuan Aldo. Rena membodohi diri sendiri mengapa ia harus tersipu malu dengan perlakuan cowok playboy itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Wait You
Teen Fiction" Tolong berhenti melakukan hal bodoh dengan menunggu saya " " Bahkan sampai bintang kehilangan cahayanya, saya tetap nunggu kamu " Menunggu, satu kata yang membosankan untuk dilakukan. Tapi tidak bagi Raina Amatasya, gadis penyuka hujan, langit dan...