15 - Bukan Tawuran

64 9 0
                                    

Para Human Copastu kompak menghela nafas panjang. Menatap malas pak Harto yang tengah mengajar les materi matematika peminatan ini.

Siapapun yang minat matematika, kalian luar biasa👍🏻

Di kelas hanya ada 36 Human karena Andin dan April memutuskan untuk les diluar. Dan dari 36 orang ini mungkin hanya sekitar 10 % saja yang memang niat melihat penjelasan bagaimana X dan Y itu tunangan, nikah dan punya anak. Selebihnya hanya tengah berusaha menahan agar mata mereka tidak terpejam mendengarkan dongeng menyeramkan pak Harto.

FYI, Pak Harto adalah guru yang terkenal paling tegas, disiplin dan taat peraturan. Jadi berani nguap aja bisa tiba-tiba disuruh jelasin siapa bapak dari X yang baru dapet turunan.

Untuk mengusir rasa kantuk, beberapa murid mempunyai tips and trik masing-masing. Contohnya Ara yang sudah pakai headset dan dengerin playlist lagu-lagu solo seokjin, Tia dibelakangnya sibuk berkarya di mejanya yang dilapisi karton putih dengan menggambar kumpulan squad BT21. Ada lagi Dimas dan Akbar yang sibuk push rank dipojok dengan volume di mute.

Belum lagi kelakuan Una yang sibuk guntingin kertas bentuk lope lope dan dikasih ke squad nya. Yang paling lumayan cuman Salsa yang dari tadi hanya sibuk ngeruwet squishy gambar Spongebob yang udah buluk karena jadi bahan pencetan tangan-tangan haram sekelas.

Keadaan menjadi tegang kala guru BK dateng. Nyetusin kalimat yang bikin sekelas langsung heboh.

"Pak Harto!!!! ada anak sekolah lain yang mau tawuran sama anak sekolah kita!"

Pak Harto langsung ke luar kelas dan menuju ke gerbang depan. Awalnya anak-anak dikelas ini hanya saling pandang. Dan sedetik kemudian mereka langsung bersorak girang.

"ALHAMDULILLAH YA ALLAH TERIMA KASIH!"

"HAMPIR AJA PALA GUE JADI BERASEP LIAT RUMUS MATEMATIKANYA YA ALLAH!"

"WAH GILA KEREN BANGET WOY SEKOLAH KITA DISERANG SERANG GITU!"

"KALEM SEMUA EUY KALEM. ITU TAWURAN GEGARA MAU NGEREBUTIN GUE!"

"WOOOO!!!"

Mereka sudah heboh dengan cetusan yang absurd di sana sini. Para cewek kini mulai gesit untuk memanjat meja di pojok kiri karena view dari jendela mereka tepat menuju gerbang depan. Memang terlihat gerbang depan sudah dipenuhi murid dan guru yang tidak mematuhi PSBB. #belumcorona.

"Berani banget ngajakin anak Madrasah ribut. Belom kena senjata ayat kursi pa gimana tu orang yak?"

"Tau, nggak tau aja anak Madrasah kalo mau berantem mesti pake doa bersama dulu."

Beda dengan para cewek yang mulai acara ghibah padahal belom tau keadaannya gimana, para cowok mutusin buat keluar dan ikut ngeramein gerbang. Kata Rendy lumayan kalo ada wartawan ngeliput bisa pamer ke emak kalo dia masuk TV.

Dan saat ke sepuluh cowok itu lewat dan terlihat, gadis-gadis IPA 1 yang ngintipin dari jendela bersorak menyemangati seolah mereka bakalan ikutan tawuran. Padahal aslinya cowok-cowok itu hanyalah seperti anak-anak ayam yang takut-takut mau nyebrang.

Bella yang seolah tersemangati untuk ikut melihat di gerbang, mencoba melompat turun dari meja. Dan saat ia mendarat dengan aesthetic suara robekan terdengar. Sesaat ia melotot melihat rok nya yang sudah robek mencapai betis.

Bukannya panik dia malah ngakak. Ngasih berita unfaedah itu ke teman-teman nya dan mereka tertawa bersama. Tapi entah kepalang kreatif atau gimana, Bella kini malah sudah memakai rok mukenah bunga bunga pink milik Nuri. Tidak lagi memedulikan rok robeknya yang kini ia gantung di jendela. Justru Bella seneng. Mukenahnya adem.

Di depan pintu kelas ada Mila. Dia tengah celingak celinguk melihat situasi madrasah yang pada heboh ke depan gerbang untuk melihat apa yang terjadi. Matanya terlihat antusias. Dengan santai dia lalu mengambil terpal biru yang biasanya mereka pakai untuk yasinan setiap Jumat. Menggelar terpal-nya di bawah pohon mangga depan kelas dan duduk diam disana menyaksikan orang-orang yang berlalu lalang sambil sesekali memanggil beberapa orang yang dikenalnya lewat.

Para gadis IPA 1 mulai bergabung. Bagian belakang sudah mulai sepi Karena murid-murid pada berlari ke depan. Mereka pada gelongsor di terpal bak ikan asin lagi dijemur. Bella pun ikutan. Dengan Nuri di sampingnya yang sibuk ngejahit rok sekolah Bella pake benang sulam sisa praktek biologi mereka.

Bukannya heboh ikutan ngelihat ke depan, kelas 12 IPA 1 malah pada tiduran kalem kayak lagi di pantai. Mencoba merilekskan pikiran akibat materi matematika peminatan yang di jelaskan pak Harto dengan penuh tekanan.

Anak-anak cowok pun dateng. Bawa bahan ghibah yang mereka dapet sehabis nyari-nyari informasi di depan.

"Bukan tawuran, katanya ada anak kelas sebelas yang nyari ribut sama anak sekolah lain." Jelas Reza kayak lagi dongengin anak-anak nya yang lagi tiduran.

"Yah nggak asik. Padahal kan keren kalo sekolah kita tawuran kaya Dilan gitu."

"Gue mikirnya malah kayak mau perang badar."

"Bacaan kita...berbeda...."

"Terus yang nyari ribut itu gimana?"

"D.O lah paling." Jawab Reza.

"Hah, Do Kyungsoo?"

"DROP OUT JANCOK!"

"Kenapa sampe di D.O?"

"Masalahnya bikin dua sekolah heboh. Pak Harto pasti marah banget lah. Nggak akan ditolerin yang kayak gitu."

"Besok kita ribut yuk kayaknya seru bikin keributan gitu." Saran Rendy yang bikin temen-temennya ngumpat.

"Pret buat ribut, Lo ketahuan tidur sama pak Harto aja kicep!"

"Dasar, ulet seribu aja gegayaan mao jadi uler Piton lo!"

Rendy ngumpat. Ia lalu masuk kelas. Tak lama keluar sambil membawa squishy Spongebob. Mulai sibuk ngeruwet squishy itu sambil membayakan jika squishy itu adalah teman-teman kampret-nya.













Ya, garing. Tapi susah ilang di pikiran.

ACIKIWIRRRR💃

何千もの言葉のうち、私は本当にミスを言いたいです。

STORY IN MADRASAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang