BD - SE 2| Holiday

7.5K 678 7
                                    

Lisa nampak duduk di atas ranjang besar miliknya tepat di sebelah Jennie yang tengah membaringkan tubuhnya.

Ia menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dengan sebuah buku berada di genggaman tangannya.

Kedua matanya terus membaca deretan kata yang memanjang menjadi sebuah kalimat.

Lisa menutup bukunya saat ia merasa ada pergerakan di sebelah kiri tubuhnya.

Ia tersenyum saat kedua matanya melihat Jennie tengah menggeliatkan tubuhnya.

Ia mempertahankan senyuman manisnya saat di lihatnya Jennie mulai berusaha membuka kedua kelopak matanya.

"Apa tidurmu nyenyak, sayang?" Tanya Lisa saat kedua mata Jennie akhirnya benar – benar terbuka sempurna.

"Em, jam berapa sekarang Li?" Jennie mengerjabkan kedua matanya berusaha mempertajam indera penglihatannya.

"Jam dua siang. Memangnya kenapa?" Lisa mengulurkan tangannya mengusap pipi mandu Jennie.

"Kau belum menjemput Lim dan Jane? Aku sangat merindukan mereka dan aku ingin bertemu dengan mereka saat ini juga." Jennie bangkit dan duduk tepat di sebelah Lisa.

Ia menyandarkan kepalanya pada lengan Lisa. Lisa yang mendengarnya hanya mampu tersenyum.

Tangannya kini bergerak melingkari bahu Jennie dari arah samping membuat istri cantiknya itu semakin merasa nyaman.

"Eomma melarangku untuk menjemput mereka sayang. Eomma dan appa akan mengajak mereka berdua berlibur. Aku tidak mungkin menolak keinginan eomma dan juga appa." Bohong Lisa.

Ia terpaksa melakukannya agar Jennie tidak memaksa untuk menjemput Limario dan Jane detik itu juga.

"Tapi aku benar – benar sangat merindukan mereka. Aku ingin bertemu dengan malaikat – malaikat kecilku." Lisa tersenyum.

"Mereka baik – baik saja sayang. Kau tidak perlu mengkhawatirkan mereka. Aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu sekarang sayang." Lisa menolehkan kepalanya dan mencium puncak kepala Jennie guna membuat istri cantiknya tersebut mempercayai kata – katanya.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu? Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?" Jennie menegakkan tubuhnya dan menatap curiga ke arah Lisa.

Lisa yang mendapatkan pertanyaan seperti itu segera saja menggelengkan kepalanya beberapa kali dengan cepat.

"Aku senang kau kembali ceria. Aku merindukan senyumanmu yang seperti ini sayang." Jennie tersenyum saat Lisa tersenyum begitu menawan.

"Aku tidak mau lagi mengingat masalah itu sayang. Aku benar – benar tidak mau lagi mengingatnya, jadi tolong jangan ingatkan aku dengan kejadian itu. Aku merasa takut setiap kali kejadian itu melintas di ingatanku." Lisa menganggukkan kepalanya setuju.

"Kau memang yang terbaik sayang. Aku benar – benar bangga padamu." Lisa menarik tubuh Jennie masuk ke dalam pelukan hangatnya.

"Aku juga ingin menjadi yang terbaik untukmu dan juga dua malaikat kecil kita. Aku akan mencoba untuk tetap kuat demi kalian yang begitu aku cintai." Jennie melingkarkan kedua tangannya memeluk erat perut Lisa. Ia melesakkan wajahnya pada dada Lisa.

"Ck !! Kebiasaan burukmu kambuh lagi sayang." Lisa terkikik geli saat Jennie mulai menggesekkan hidungnya pada dadanya.

Kedua tangannya kini bergerak mengusap punggung Jennie dengan begitu lembut.

Ia begitu menyukai kebiasaan Jennie yang seperti ini. Begitu manja dan seperti anak kecil di matanya.

"Ada apa sayang?" Tanya Lisa saat Jennie mendorong tubuhnya dan melepaskan pelukannya.

BAD IDEA (Completed ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang