8| Jealous

17.8K 1.7K 18
                                    

Rose tertawa kecil setelah sejak tadi menahan tawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rose tertawa kecil setelah sejak tadi menahan tawanya. Memang ia baru berteman dengan Jennie. Tapi perasaan cemburu seorang wanita pasti akan jelas terbaca oleh wanita lain. Ia menertawai sikap polos Jennie. Salah besar cemburu padanya. Apa yang harus dicemburui tentang hubungannya dengan Lisa.

Lisa hanya diam melihat tawa kecil kakaknya akan kepolosan istrinya. Ia juga ingin menertawai asumsi-asumi Jennie mengenai hubungannya dengan Rose. Pikiran ruwet ditambah mimpinya yang mengaitkan orang-orang baru di hidupnya membuat ia menanggapi serius apapun saat ini. Termasuk kedatangan Rose.

"Jika sudah selesai tertawa... pintu keluar ada disana.."ucap Lisa tegas. Sambil melirik pintu yang sebelumnya di gunakan Rose untuk keluar.

Mendengar kalimat tidak suka Lisa. Rose buru-buru menyudahi tawanya. Tidak lucukan jika karena masalah ini. Lisa malah menolak kehadirannya lalu menulis di depan pintu larangan untuk Rose masuk.

"Mianhae menertawakannya.."

Lisa diam-diam tersenyum. Menertawakan Jennie maksudnya?? Lisa bahkan akan merincikan kepolosan wanita itu pada Rose. Sama-sama menertawai wanita polos yang masih ada di abad millennium ini.

"Aku kesana karena .."

"Sudah kukatakan bahwa aku bukan lagi keluarganya, ia bahkan tidak mendaftarkan namaku di silsilah Keluarga besarnya.."potong Lisa.

Ia jengah dengan keinginan Rose yang ingin mendamaikannya dengan Harabeojinya itu. Lagipula setelah kedua orang tuanya sudah tidak ada. Ia sudah menganggap hidunya sendiri.

"Hanya menjenguk, Lisa~ah.. setelah itu tidak masalah kalau tidak ada kata-kata apapun... Harabeoji hanya ingin dijenguk olehmu.."

Rose menjelaskan maksud pemaksaannya. Sejak Harabeojinya masuk rumah sakit dan menolak segala bentuk pengobatan. Rose berinisiatif mempertemukan keduanya. Mungkin sikap diam Harabeojinya ingin diam-diam cucunya menjenguknya. Menandakan semua akan berjalan baik sejak Lisa menghilangkan egonya yang keras. Sayangnya. Ego keras Lisa temurun dari pria tua itu. Sehingga sulit mendamaikan keduanya.

Jika rencana ini gagal. Rose akan melancarkan rencana kedua setelah melihat keberadaan Jennie di samping Lisa. Mungkin cara itu akan menjadi cara terakhirnya.

"Pergilah.. aku butuh istirahat." Kata Lisa kembali mengusir tamunya. Menolak ajakan yang dilakukan Rose. Ia langsung memejamkan mata dan menenangkan tidurnya. Mengisyaratkan agar tidak kembali di ganggu.

Rose mengulang kejadian sebelumnya. Menuruti kemauan Lisa untuk keluar dari ruangan itu. Baru saja Rose ingin menginjakan kaki keluar dari lantai kamar Lisa. Seorang wanita menatapnya. Menatap cemburu padanya. Kali ini bukan tatapan yang sama melainkan tatapan tidak suka. Dan menyelidik.

𒆜

Seorang pria sejak tadi tak lelah membunyikan bel pada sebuah apartement kosong. Bukan kosong tak berpenghuni melainkan kosong karena penghuninya sedang tidak di tempat.

BAD IDEA (Completed ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang