1⃣4⃣

540 69 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


LALA LOST
Capt : 14
Mistery


Nam Tae Hyun sedang menunggu, di bandara. Mengecek jamnya berkali-kali, sembari mendengus pelan. Kacamata, masker wajah, Topi, dan jaket tebalnya. Membalut sempurna, dengan padu padan hitam.

Mencoba menghindari kerumunan, sebisa mungkin. Tetap saja, meski Nam menutupi dirinya. Itu akan mengundang tanda tanya, tentang tampilannya yang lumayan heboh itu.

Seseorang dengan tas koper, yang ia seret. Terlihat tersenyum, melihat satu buntelan tubuh itu. "HYUNG!!!". pekiknya nyaring, nyaris saja Nam melompat keluar area.

"Kau bisa berteriak di padang savana, tapi jangan di telingaku". Protes Nam, namun yang di protes hanya tersenyum kuda. Tidak tau. Malu.

"Bagaimana?". Pria itu, berkacak pinggang memperlihatkan penampilannya.

"Apanya?".

"Ya, penampilanku!".

Nam Tae berdiri, mensejajarkan tinggi badannya. Kemudian tertawa meledek. "Masih sama pendek, seperti dulu.. Ngga ada bedannya".

"Yak! Hyunggg!!!".

"Jimin-nie..". Seorang wanita patuh baya, tetlihat terkejut melihat pemuda pendek itu.

"Eommmaaaa".

"Haishhh!!! Pemandangan ini lagi". Nam merasa muak, melihat Jimin dan ibunya seperti itu. "Hentikan, atau aku akan meninggalkan kalian disini".

Jimin mendelik kearaha, dan bersungut-sungut. "Bagaimana kabar kalian–?".

"Ouh baik cintaku, uuuhhh ututu kamu makin tampan saja". Wanuta itu, mencubit-cubit pipi Jimin gemas.

Okeh, sudah cukup. Nam berbalik , dan berjalan lebih dulu.

"Dia sangat sensitif sekali". Kata Jimin, mencibir. Dan di angguki, oleh bibinya.

"Seperti bayi".

"Bayi apa sebesar itu bi?".

"Bayi gajah".

Mereka terkikik geli, meskipun yang di ejek adalah anaknya sendiri.

"Jika aku gajah, berarti kau induk gajah ibu".

"Mana ada, induk gajah secantik ini". Puji Nam, membuat mereka saling merangkul dan terkikik kembali. Membiarkan nam, frustasi menghadali dua orang itu.

"Kau sangat tau, cara menyanjung wanita".

"Dia kan sekolah disana, bukan untuk.menempuh sarjana.. Ibu".

"Haehhh!! Dasar, kakak tidak tau tata krama".

.
.

Walaupun keduanya bertatap muka, tetap saja ada jarak yang membuat atmosfer kecanggungan tidak terelakkan adanya. Gadis itu mengaduk-aduk minuman, menatap datar tak berselera.

LALA LOST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang