Lala adalah sebuah masa lalu, yang telah terhapus dari kotak memory Yuki. Seorang pemuda, yang di berikan gelar genius dalam umur 9 tahun. Namun, apakah sanggup Lala itu kembali. Ketika trauma, dan kenangan pahit yang seharusnya terkubur. Harus kemb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LALA LOST Capt : 5 Loose
Sirine ambulance terdengar, melewati area sungai itu. Dimana Yuki, masih setia menunggu. Kemudian, disusul dengan sirine pemadam kebakaran. Yuki berfikir, banyak hal yang terjadi hari ini. Dia hanya menatap mobil-mobil itu, kemudian tetap berfokus dalam penantiannya.
"Banyak sekali ambulans, apa yang terjadi". Gumamnya.
Ada Hal yang Yuki rasakan, perasaan gelisah dalam penntiannya. Salju turun perlahan, di atas aliran sungai. Dan melebur bersatu, dengan air. Setiap peleburan itu, Yuki perhatikan untuk mengisi waktunya menunggu Lisa.
Ini sudah 3 Jam dia menunggu, dipukul 10 waktu korea. Yuki merasa kecewa, dia sesekali membuka layar Handphonenya. Kemudian, mematikannya. Tidak ada apa-apa, tidak ada balasan selain. Notif pesan, dari Koo Jun Hoe.
Yuki membuka galeri-nya, dia tersenyum saat melihat satu foto yang ingin Ia tunjukan Pada Lisa. "Apa aku gila?". Katanya, sembari menge ZOom foto itu. "Mengapa aku tersenyum sendiri, saat melihatnya". Mata Yuki berbinar, saat melihat foto Cubby Lisa. "Ya, aku gila".
"Aku harus mengatakannya, malam ini".
Yuki merasa kedinginan, tangannya Ia jejalkan ke jaket. Apa jarak dari rumah Lisa, dan sungai Chonggye sangat Jauh? Bagaimana bisa sampai sekarang dia tidak datang? Apa karena ambulan tadi? Sehingga jalanan macet? Atau bagaimana?
Dia berdiri, mencoba menelpon no Lisa. Tapi Handphone Lisa, telah terjatuh di lorong tadi. Benda itu bergetar, dan menyala. Menampilkan satu panggilan, masuk.
"Yoboseo? ".
Yuki mengernyit, kemudian menjauhkan lagi Handphonenya. Benar Ini No Lisa, tapi kenapa tidak ada jawaban? "Lisa, apa kau mendengarku?".
Panggilan itu diputus sepihak, Yuki mengedip lambat. Kemudian tak lama dari itu, panggilan dari Jun Hoe masuk ke layar itu. Yuki menghela nafas, sebelum mengangkatnya.
"Oh Astaga!!! Akhirnya kau mengangkatnya!!". Seru lega Jun Hoe, "Hyung, apa kau bersama Nonna?".
"Tidak, aku menunggunya".
"Jinjja?!!! Jadi apa benar rumah di Prumahan Street H itu Rumah Nonna?".
"Maksudmu?".
"Oh astaga!! Aku harus cepat kesana, Hyung rumah Nonna kebakaran. Dan belum bisa dipadamkan, aku, ibu dan ayah akan segera kesana. Cepatlah menyusul". Panik Jun Hoe, kemudian debgan terburu-buru Jun Hoe mematikan sambungan itu.
Dia mematung ditempat, tadi yang mengankat panggilannya siapa? Apa benar, Lisa bunuh diri dengan cara membakar rumah? Atau kenapa rumahnya terbakar? Darahnya berhenti mendesir, tngan Yuki pucat pasih. Dia tidak mempercayai ini, sebelum Yuki pastikan sendiri.
Yuki berlari kencang, nafasnya dia tidak bisa atur. Satu nama yang ada didalam ingatannya, dia ingin menuju rumah yang terbakar itu. Apakah benar, Lisa dan ayahnya mati dalam sebuah tragedi kebakaran?