Esoknya, Yijiu dan Cufeng datang mengunjungi Stevy ke istana. Saat mereka berdua tiba, Yijiu melihat Stevy sedang asik menanam beberapa bunga di depan kediaman baru.
"Yunxi, kau sedang apa?" Sapa Yijiu dengan raut wajah gembira.
"Kak Yijiu!! Kau ke mana saja? Mengapa kau meninggalkanku sendirian?" Ujar Stevy berlari mendekat dan memeluk erat tubuh Yijiu.
"Hey, ada apa? Serindu itukah kau denganku??" Colek Yijiu.
"Mengapa kau kembali ke Ling su? Bukankah Raja memintamu untuk tinggal bersamaku di sini?" Ujar Stevy kesal.
"Bukan begitu, ada urusan penting di sana, jadi aku meninggalkanmu sendirian di sini. Dan yah, sekarang kami sudah datang untuk melihatmu, apa kau mau jalan-jalan? Aku sudah meminta ijin kepada Rui untuk menyampaikan kepada Raja kalau kami mau membawamu keluar sebentar." Ujar Yijiu.
"Benar sekali, karena sudah lama tidak jalan bersama Yunxi, mengapa tidak? Ayo!" Ujar Cufeng bersemangat.
Stevy tersenyum sambil menganggukkan kepala, kemudian mereka pergi dari istana untuk jalan-jalan menghabiskan waktu bersama. Sampainya di Ling su, Stevy, Yijiu dan Cufeng berkeliling menikmati suasana damai di salah satu taman pinggir kota.
"Waah! udara di luar sejuk sekali" Ucap Stevy lega.
"Yunxi, apakah di istana sangat membosankan? Bukankah apapum yang kau mau ada di istana? Tapi mengapa kau terlihat tidak senang tinggal di sana?" Ujar Cufeng.
"Yaa... ucapanmu ada benarnya, hanya saja aku lebih nyaman berada di luar, bukankah lebih bebas?" Ujar Stevy.
"Yunxi? Cufeng? Ayo kita pergi ke salah satu pedagang buku, kelihatanya banyak buku bagus di sana.." Ajak Yijiu.
"Ayo kak!" Ujar Stevy berlari lebih dulu dan masuk ke toko itu.
Ia terlihat sangat ceria dan sibuk mengelilingi pajangan buku yang ada di tempat itu. Semua buku ia buka satu persatu dan Yijiu hanya bisa tersenyum menatap Stevy.
"Hhhh.. Cufeng? Yunxi adalah gadis yang sangat manis dan lucu, benarkan?" Tanya Yijiu.
"Benar Yijiu, siapapun yang dekat dengannya pasti merasa nyaman dan ingin selalu bisa menjaganya" Lirih Cufeng melamun.
"Apa kau pernah tertarik pada Yunxi??" Tanya Yijiu tiba-tiba, sambil melirik Cufeng seperti mengejek.
"Apa?? T-tidak! em, aku hanya... hanya menganggap dia seperti adik, haha!!" Jawab Cufeng gugup.
"Benarkah?" Ujar Yijiu mulai menggoda Cufeng.
Tampak raut wajah malu bercampur memerah menguasai aura Cufeng. Karena merasa terpojok, ia pun pergi mencari buku di rak lain. Yijiu tersenyum sambil menggelengkan kepala. Saat tengah asik mencari buku, tiba-tiba terdengar suara kegaduhan dari luar. Stevy, Yijiu dan Cufeng langsung keluar untuk melihat apa yang terjadi.
Rupanya, ada seorang pemuda yang sedang di tindas oleh beberapa berandalan terkenal di pasar itu. Pemuda asing tersebut jatuh terlungkup dengan tongkat yang di todongkan tepat di depan wajahnya. Tampak luka dan memar yang melebam membuat Stevy iba dan kasihan, hingga tanpa basa-basi Stevy langsung melindungi pemuda tersebut. Yijiu dan Cufeng tertegun, hendak menahan Stevy tetapi sudah terlambat. Sedangkan pemuda yang terbaring di tanah tersebut hanya diam menatap Stevy yang datang memberikan perlindungan.
"Yunxi!! Apa yang kau lakukan!!!?" Teriak Yijiu panik.
"Yunxi?! Haizss! Kenapa selalu saja terlibat dengan masalah orang lain, cih!" Rutuk Cufeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
There is Love in 'Chung Xhua' [Tamat]
FantasíaMurni Karya imajinasi sendiri [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Cerita ini tidak untuk membuktikan sejarah apapun. Cerita masih sama, hanya ganti judul ✓ Versi revisi ✓ Ada tambahan 1 chapter baru ✓ Jauh lebih seru ✓ Blurb : Kisah perjalanan cinta seorang g...