-Prolog-

37 4 4
                                    

Hening.





Sesuatu yang menggambarkan suasana seorang gadis berparas cantik dengan rambut panjang yang terurai dan iris mata coklat yang melekat. Ia tengah asik mesinyir rambutnya

'Tok tok tok'

Terdengar ketukan dari arah luar pintu kamarnya

"Iyah sebentar" gadis itu segera berjalan menuju pintu

Kleck

"Eh bibi Ida, ada apa bi"

"Itu non Vier waktunya makan malam. Tuan sama nyonya sudah menunggu di bawah" ucap Ida-asisten rumah tangga

"Iya bi, nanti aku kesana"

Gadis yang dipanggil dengan sebutan Vier segera bersiap - siap menuju arah bawah yaitu ruang makan keluarganya

"Ayo nak makan dulu" sambut Revin-sang Ayah

"Iya Vier ayo duduk sini sebelah Tante" Ucap wanita yang tak begitu tua dari sang Ayah. Maya-bu tirinya yang lebih suka ia panggil dengan sebutan Tante

"Iya" jawabnya singkat

Gadis itu segera berjalan menuju meja makan yang sudah terisi oleh mereka, ia memilih duduk disebelah ibu tirinya itu. Hingga makan malam berlalu dengan begitu hening

"Permisi non" bi Ida mengambil piring bekas mereka makan, gadis itu hanya mengagukan kepala lalu tersenyum

"Vier rencananya sekarang Ayah akan memindahkan kamu dan Jessika kesekolah yang baru"

Sekarang memang libur kenaikan kelas, yang berarti gadis itu akan berpindah menjadi kelas 11. Tetapi kenapa di kenaikan kelasnya harus berpindah pula dengan sekolahnya

"Loh kok Ayah seenaknya aja ngambil keputusan"

"Karena kita sekarang pindah rumah. Jadi kamu dengan Jessika harus sekolah disini" tegasnya

"Terserah, Ayah selalu saja mengambil keputusan sendiri. Vier benci!" gadis itu segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya

"Viera Anindra! Kamu berani membantah orang tuamu?!"

"Udah sabar mas sabar" Maya menepuk - nepuk punggu Revin dengan tersenyum miring diikuti Jessika

Viera Anindra dia gadis yang kerap dipanggil dengan panggilan Vier dan Jessika Anindra seorang yang telah menjabat menjadi adik tirinya. Hari ini Vier benci dengan sang ayah yang seenak nya saja mengambil kepurusan seorang diri tanpa membicarakannya dulu.

"Hiks...Bu kenapa kalian harus berpisah...Hikss" Vier menangis sambil menatap foto dihadapanya









Terimakasih sudah membaca votenya jangan lupa

MY LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang