Chapter [9]

9 1 0
                                    

Suasana katin sekarang cukup ramai, siswa/i berlarian mencari tempat untuk duduk Vier dan sahabatnya sudah stay di tempat biasa, pojok kantin.

"Btw, Vi hubungan lo sama si Devin gimana" tanya Naura

Vier menghela napasnya kasar ia sudah bosan dengan pertanyaan itu setiap orang yang bertemu dengannya pasti akan menanyakan itu

"gue juga gak tau, tu orang sarap kali seenaknya aja main klaim gue pacarnya apaan coba" ketusnya

"Ceilah lo beruntung Vi dapet yang modelan kaya si Devin, udah badboy wajah tampan terus ya Most wanted pula"ucap Naura antusia

"Eitt tapi lu harus inget Devin playboy mending jangan coba-coba deketin deh bahaya nanti lu sakit hati loh,untung cowo gua setia udah gitu cakep lagi" timpal Salsa dengan membayangkan betapa sempurnanya ciptaan tuhan yang satu itu

Tuk

Naura dan Kenan menyentil kening Salsa secara bersamaan yang membuat Vier tertawa kecil dengan kelakuannya

"Lah lah kaga di saring dulu itu ngomong,pacar lu juga sama aja neng" tukas Kenan

Sedikit info Salsa memang mempunyai kekasih namun sekolah mereka berbeda, Salsa sangat setia tapi entah dengan Arkan banyak yang bilang dia itu Play boy namun Salsa tetap menghiraukannya, orang bucin kan beda.

Salsa menyengir kuda "tenang kok babang Arkan tetep dihati gue" ucapnya sumringah

"Di tinggal pas lagi sayang - sanyangnya baru mampus lo" ledek Kenan, mulutnya memang pedas.

"Tau lo di selingkuhin baru nyaho, secara pacar lo itu'kan Play boy" Naura ikut meledek

Salsa memasang wajah cemberut sahabatnya ini memang berwajah imut tapi mulutnya beuh pedes luar biasa

"Udah Sal positif thinking aja, pacar lo setia pasti" Vier menepuk punggu Salsa pelan menenangkan sahabatnya

Salsa memeluk Vier sebentar "Iya deh, emang lo doang sahabat terbaik gue" ucapnya kembali ceria

Naura dan Kenan memutar bola matanya malas, sulit memang menasihati sahabatnya yang satu itu

"Serah lo Sal"

dari pintu kantin terlihat empat laki - laki berjalan kearah meja mereka dengan senyum yang tidak luput dari wajahnya

"Hai cewe, udah lama ya kita gak semeja lagi, gimana kangen gak ama abang?" tanya Dika dengan cengirannya

"Gak" jawab mereka serempak yang mendapati gelagak tawa dari ketiga lelaki disebelahnya

Empat lelaki itu dengan seenaknya duduk tanpa persetujuan, terlebih Devin duduk disebelah Vier dengan tatapan yang. mengarah pada muka Vier

Sontak Vier jadi merasa tidak enak ditatap terus seperti itu, ia risih.

"lo apaan si, gak usah segitunya liatin gue" Vier memalingkan wajahnya

Devin tersenyum melihatnya "Emang salah liatin pacar sendiri"

"UHUKK UHUKK"

"Anjir, lo kenapa keselek cinta?" ucap Dika dengan pada Kevan yang ada disebelahnya

"enek gue liat tingkah si Devin yang makin bucin aja,huek" Kevan membuat ekspresi seolah ingin muntah

"lo kenapa lagi!, hamil lo?! siapa yang anuin lo?!" Benarkan Dika memang gesrek otaknya

Kevan menonyor kepala Dika" Anjir, yakali kagak lah"

"UHUKK"

Dika milirik kearah Raka "kenapa lo? keselek cinta kaya si Kevan?" ucapnya dengan polos

"Kaga, heran aja dunia kek-nya serasa milik berdua" ucap Raka melirik kearah Devin

"Ck,sirik aja lo" Devin melempar tisu kearah sahabatnya

Sedangkan keempat perempuan disana hanya melongo dengan tingkah mereka

"Kev lo sama sahabat lo itu kalau mau ngerusuh jangan di meja ini, cari meja lain" ketus Kenan pada kembarannya

"Yaelah dek, numpang gabung doang"

Kenan menatapnya sinis " gak usah panggil gue adek, kita cuma beda beberapa menit doang"

"Wih neng Kenan jutek amat neng, abang halalin juga ntar" goda Raka, cowo-cowo disitu memang gesrek untung tampan!

"gue bukan babi" ucap singkat Kenan yang mampu membuat gelagak tawa

Kehebohan terus berlalu dengan Dika yang selalu mencairkan suasana, hingga waktu istirahat ternyata sudah berlalu.

Sekolah kembali dengan keheningan semua murid sibuk kembali dengan pelajaran selanjutnya.

"Sekarang kita ulangan, silahkan saya beri waktu 10 menit untuk menghapal" ucap guru Matematika yang terbilang galak terlebih kumis tebalnya yang membuat ia terlihat menyeramkan

"Baik pak..." jawab murid kelas 11 IPA 2

"Gila ya itu guru masa siang gini ulangan, udah gitu mapelnya Matematika lagi" umpat Salsa saat sedang menghapal

"Udah mending ngapalin sono, keburu abis ntar waktunya" suruh Vier

"iya dah, murid pinter mah emang beda" Salsa kembali menghapal setiap rumus yang telah ia pelajari

Ulangan dadakan disiang hari dengan waktu menghapal 10 menit? bisa kalian bayangkan betapa pusingnya sudah gitu pelajaran Matematika pula, rasanya otak pengen loncat aja keluar.













Oke oke tetap slow......

dan terimakasih sudah membaca n jangan lupa vote&comentnya

See you....

MY LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang