Libur kenaikan kelas berlalu begitu cepat, Vier bersiap - siap untuk berangkat menuju sekolah baru tak lupa ia berpamitan kepada orang tuanya. Segera Vier berlari menuju halte bus yang tak begitu jauh dari rumah, berbeda dengan Jessika ia memilih diantar sang ayah.
Dengan menaiki bus yang mengarah kearah sekolah barunya Vier memilih duduk dikursi belakang dengan membaca buku novel yang ia bawa. Perjalan menuju sekolah barunya memang memakan waktu yang cukup lama.
Dengan cepat Vier segera membayar ongkosnya lalu berlari menuju sekolah barunya. Ia tidak mau jika hari pertama dia masuk sudah telat, bukan kah itu sangat memalukan.
"Ruang gurunya sebelah mana ya" Vier terus berjalan menyusuri setiap kelas
Eh iya kenapa gak chat Salsa aja
Vier pun segera mengambil ponsel yang berada didalam sakunya
Viera Anindra:
P
Hai sal gw skrng udh di sklh
Lo bisa kesini gk anter gw cari ruang gurunya.Salsa syakila:
Oke lo tunggu dkt lpng basket gw ksna
Setelah mendapat chat dari Vier, Salsa segera menuju lapang basket, ia melihat Vier sedang berdiri dipinggir lapang sana dan melirik kanan kiri
"Hai Vier! Ya ampun gak nyaka lo bakal sekolah disini!" Salsa menepuk bahu Vier penuh semangat
"Hehe iya sal gue disuruh pindah sama ayah gue"
"Ya udah ayo gue anter keruang guru"
Salsa syakila dia sahabat kecilnya yang kebetulan bersekolah disini. Mereka berjalan menyusuri kelas hingga berada tepat didepan pintu yang bertulisan Ruang Guru
"Udah kan kalo gitu gue ke kelas dulu, udah mau bel" Salsa pamit dari hadapannya
Segera Vier mengetuk pintu dihadapannya, namun sebelum ia mengetuk pintu sudah terbuka dan menujukan seseorang
"Eh, maaf bu" ucap sopan Vier
"Iya tidak apa - apa, kamu anak baru itu ya"
"Iya bu"
"Ya sudah ayo ikut saya, saya ibu Nita yang akan membimbing kamu sekaligus saya juga guru Sejarah yang akan mengajar disana" jelasnya
"Baik bu"
Vier dan guru disampingnya segera berjalan menuju kelas baru Vier, sekolah sudah menjadi hening diluar sini mungkin benar yang dibilang Salsa bel masuk sudah berbunyi.
Sekolah barunya memang tidak ada bedanya dengan yang dulu. Mungkin dengan sedikit bersosialisasi semuanya akan sama dengan sekolahnya yang dulu.
"Permisi anak - anak" ucap bu Nita pada murid kelas 11 IPA 2
"Anak siapa bu? Anak kita" ucap siswa laki - laki dipojok belakang kelas hingga seisi kelas tertawa mendengarnya
"Sudah - sudah diam semuanya, ibu ucapkan selamat datang dikelas baru untuk kalian dan kelas kita juga kedatangan murid baru"
"Silahkan Vier perkenalkan diri kamu"
Menyesuaikan diri dengan tempat yang baru memang sedikit sulit jika tidak berusaha mencobanya. Vier yang berada disebelah bu Nita menunjukan senyum khasnya lalu memperkenalkan diri
"Perkenalkan nama saya Viera Anindra, kalian bisa panggil Vier"
"Kalau panggil sayang boleh" ucap laki - laki tadi dan langsung mendapat sorakan seisi kelas
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE
Teen FictionSebuah kebahagian yang sulit ditemukan dialami oleh seorang gadis yang beranjak remaja Saat kebahagiaan itu datang seketika hilang berganti dengan kesedihan. Jika saja membenci takdir itu boleh. aku benci takdir! Kelanjutan ceritanya?? Baca saja...