siang ini, nadiv diberi tugas oleh bosnya. bohong jika dia bilang tugasnya itu tidak terdengar aneh.
aneh, dalam artian tidak terdengar seperti apa yang bosnya akan pernah lakukan.
"maaf, pak, bisa tolong ulangi?"
ansell menoleh dari lembaran kertas di tangannya. apa dia tidak cukup jelas tadi? "saya bilang, tolong book restoran mahal untuk nanti malam. kriteria-kriterianya, pemandangannya bagus, makanannya enak, dan ada ruang makan privatnya."
nadiv mengangguk, walaupun sepertinya terlihat dari eskpresi wajahnya dia sedikit bingung. ansell juga menyadari itu, "kenapa? masih kurang jelas?"
"tidak, pak! jelas!" nadiv membalas. namun dia tahu, ada satu pertanyaan yang masih menganggu dirinya, "...tapi kalau saya boleh tanya, ada acara apa, ya pak? kok tiba-tiba sekali?"
jujur, nadiv mengira ansell akan marah, bertanya kenapa dia sangat penasaran dengan masalahnya, namun yang dia dapat malah kebalikannya.
ansell tersenyum tipis. tersenyum.
"tidak ada apa-apa, saya..." kursinya berputar, lagi-lagi membelakangi nadiv, "...hanya ingin mengajak seseorang yang spesial untuk makan malam."
nadiv tertegun, orang spesial? pak michael? atau jangan-jangan perempuan?
setelah dipikir-pikir lagi, nadiv juga tidak tahu ansell memiliki pacar atau tidak, sepertinya dia terobsesi dengan ide ansell menyukai michael hingga dia tidak mengira akan kemungkinan itu.
tetapi...buat apa nadiv mempermasalahkan itu?
"baik, akan saya lakukan. untuk jam berapa, pak?"
"jam setengah sembilan."
bahkan pak ansell tidak menunda-nunda, langsung setelah kerja? orang ini sepertinya benar-benar sangat istimewa.
"baik pak, saya permisi dulu."
ansell mendengar pintunya ditutup, baru setelah itu dia memutar lagi kursinya. mana mungkin dia bisa menghadap nadiv tadi dengan senyum sumringah seperti sekarang?
"jadi gak sabar..."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑚𝑦 𝑤𝑒𝑖𝑟𝑑 𝑏𝑜𝑠𝑠 ➻ 𝑤𝑜𝑜𝑠𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑒𝑒𝑧
Fiksi Penggemar𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗻𝗮𝗱𝗶𝘃, 𝘀𝗲𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗸𝗿𝗲𝘁𝗮𝗿𝗶𝘀 𝗯𝗶𝗮𝘀𝗮, 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗵𝗮𝗺𝗶 𝗽𝗲𝗿𝗶𝗹𝗮𝗸𝘂 𝗮𝗻𝗲𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗯𝗼𝘀𝗻𝘆𝗮, 𝗮𝗻𝘀𝗲𝗹𝗹. "𝘯𝘢𝘥𝘪𝘷, 𝘴𝘢𝘺...