Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pranama sadiva altezza, lebih akrabnya dipanggil nadiv,terlihat sedang berjalan masuk lobby utama, membalas sapaan dari karyawan yang lain.
bisa dilihat dari senyuman cerah yang terpampang di wajah manisnya bahwa mood nadiv hari ini lumayan bagus.
begitu dia mengetuk id cardnya di gerbang masuk, bukannya ikut bergabung bersama karyawan lain di depan lift, nadiv malah belok ke kanan, lalu masuk melewati dua pintu kaca besar dengan papan nama yang bertuliskan:
CEO
tidak seperti yang kalian bayangkan, di ruangan itu bukan sebuah kantor, melainkan sebuah lobby lagi. meskipun lebih kecil, bisa dibilang dekorasi isinya jauh lebih mewah daripada lobby utamanya.
nadiv masuk ke dalam lift, namun cara agar lift ini bisa bekerja bukan dengan mengetap id card, tetapi dengan serangkain angka khusus: 990710
dia sendiri juga kurang tahu makna dibalik 6 angka itu, memang sudah dari sebelum dia bekerja disini dan tidak pernah diganti.
nadiv melihat jam tangannya sekilas, sedikit lega begitu mengetahui dia masih punya 20 menit lagi hingga waktu bosnya biasa datang.
ya, kalian jangan dulu mengira hanya karena nadiv masuk ke dalam ruangan bertuliskan 'CEO', bahwa dia lah yang memegang jabatan itu.
namun jabatannya memang berhubungan dekat ceo perusahannya, itulah mengapa dia bisa memiliki akses melewati 'jalan pintas'.
nadiv sudah bisa terlebih dahulu membayangkan bagaimana pagi ini akan berjalan. begitu sampai di ruangannya, dia akan mengecek jadwal bosnya hari ini sambil menyesap kopi hangat yang telah ia beli.
namun apa yang dia temukan begitu pintu lift terbuka sangat jauh dari apa yang telah ia bayangkan.
"akhirnya kamu datang juga, nadiv. baru saya mau hubungi kamu." itulah kata-kata dari bosnya, pak adam, begitu nadiv berjalan mendekat.
"maaf pak, saya kira bapak belum datang." nadiv meminta maaf, membungkuk berkali-kali di depan bosnya. bosnya itu hanya tertawa, ya memang dia juga gak marah, kok nadiv sudah meminta maaf aja?
"tidak apa-apa nadiv, saya juga lupa ngasih tau kamu kemaren."
"kalo gitu, kenapa bapak tiba-tiba datang lebih pagi hari ini pak?"
"saya cuma ingin bilang kalo hari ini saya pensiun, nadiv." ucap bosnya, "memang agak tiba-tiba, dan hari ini saya berencana memberitahu satu kantor sekaligus mengenalkan kepada kalian semua siapa pengganti saya."
mata nadiv mengikuti arah tangan bosnya. disitu dia baru sadar akan keberadaan orang lain di dalam ruangan. jelas, nadiv tidak mengenal pemuda itu.
"perkenalkan. dia anak tunggal saya, ansell kevlar liandra, dan mulai hari ini dia yang akan menjadi bos kamu."
nadiv menerima ajakan jabat tangan dari pemuda itu, walaupun dia sedikit kaget karena jika sesuai tradisi, seharusnya nadiv hanya perlu membungkuk saja, "pranama sadiva altezza, mohon bantuannya pak."
"ansell kevlar liandra, saya juga mohon minta kerja sama dari anda mulai saat ini, nadiv."
"oh ya pak, kira-kira lebih baik saya memanggil bapak dengan apa ya, pak?" nadiv menggaruk tengkuknya dengan senyuman kecil, "saya hanya tidak ingin kedepannya sampai salah memanggil bapak."
"kamu bisa panggil saya ansell saja, atau–"
"–panggil sayang juga boleh."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jung Wooyoung as Pranama Sadiva Altezza
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Choi San as Ansell Kevlar Liandra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.