TOB 2 || BAGIAN 10

3K 145 0
                                    

Find me on ; (instagram)
@nafazanubaar (pribadi)
@blue.moon9644 (wattpad)

🖤🖤🖤

"Mommy, this is so beautiful!" Teriak Brian dan Aurora bersama karena kesenangan bermain pasir dan air di pantai.

Chiara hanya menggeleng dan melambaikan tangan nya ke arah si kembar yang jauh dari nya karena dia sedang di kursi pantai bersama dengan Chleo dan Ayla. Sedangkan Josephine dan Drevik? Ayla sendiri geleng-geleng melihat ke kompakan kedua orang tua dan anak itu, mereka pergi entah hilang ke mana. Ayla tak ingin banyak cari masalah dengan hal itu.

Chiara tertawa terbahak-bahak saat melihat Chleo berlari ke arah Brian lalu menerjang nya, membuat Chleo jatuh ke tanah dengan Brian yang di peluknya erat, sedangkan Aurora berteriak kesal saat paman nya itu membuat mata Aurora terkena debu pasir yang sangat banyak, hingga membuat Aurora kelilipan.

Chiara langsung menuju Aurora, dan meniup mata nya. "Be careful, Chleo. Pasir bisa membahayakan mata Aurora jika aku tidak segera menangani nya tadi." Chiara mendengus.

Chiara menggeret kembali Chleo ke kursi santai yang tersedia di pantai itu. "Gosh, aku ingin bermain dengan mereka. Apa salah?"

"Aku tak mau kau lalai menjaga mereka karena mata mu yang menatap ke arah para wanita seksi ber bikini itu, bukan menatap Brian dan Aurora. Lebih baik aku menjaga mereka dari jauh daripada mata jelalatan mu bisa membahayakan mereka."

Chleo terkekeh lalu mencolek dagu Aurora. "Mommy sinis banget."

"Stop it Leo. That sounds disgusting!"

"Oke - oke. Aku ingin membeli makanan ringan terlebih dahulu di sana. Apakah kau mau memesan sesuatu?"

Chiara nampan berpikir, dia melirik si kembar yang masih asyik bermain pasir jauh di belakang Chleo, lalu Chiara mengangguk.

"Mereka pasti kelelahan. Tadi aku tak sengaja melihat restauran di sebrang pintu masuk pantai, pesan kan aku dan si kembar."

"I will be right back." Chleo langsung berlari kecil, Chiara mendengus kembali dengan jengah saat melihat Chleo berjalan lambat saat di hadapan para sekumpulan wanita seksi ber bikini itu, lalu bersiul menggoda.

"Aaaaaa!!!" Spontan, hati Chiara langsung di liputi rasa cemas mendalam. Suara teriakan itu, suara Brian dan Aurora. Saat Chiara mengalihkan wajah nya, dia melihat Aurora dan Brian sedang berusaha ke daratan.

Mereka tenggelam! Semua perhatian pantai langsung tertuju pada Brian dan Aurora yang sedang berteriak, Chiara gugup. Hati nya berdetak tak karuan, anak-anak dalam bahaya!

Chiara berlari dengan sekuat tenaga menyusul ke bibir pantai. Mata nya tak henti-hentinya mengeluarkan air matanya. Chiara spontan berhenti di bibir pantai saat menyadari, dirinya juga tak bisa berenang!

"Kau harus segera mencari bantuan Chiara!" Ayla datang dan langsung membalikkan Chiara ke hadapan nya.

Chiara menghentakkan kaki nya marah saat semua orang di pantai tak ada yang berkutik sama sekali, mereka hanya menonton Aurora dan Brian dari jauh. Chiara juga sadar, siapa yang berani ke tengah pentai yang terbilang dalam itu?

Byurrrrrr!

Chiara bernafas lega saat seorang pria yang masih mengenakan kemeja kantor langsung berlari ke tengah pantai, dan berbenah secepat kilat ke arah Brian dan Aurora.

Chiara sedikit cemas kala pria itu juga sedikit kesusahan saat mencoba membawa Aurora dan Brian ke bibir pantai, pada saat ombak pantai terbilang besar.

"TIDAK!!!!!!"

•••

"Bagaimana keadaan anak-anak saya, Dokter?" Chiara langsung berdiri dan melepaskan pelukan Chleo saat melihat dokter berjas putih itu keluar.

Sedari tadi, tak henti-hentinya air mata Chiara  turun. Berharap apa yang di luar dugaan nya tak menimpa kedua anak nya. Aurora dan Brian adalah hidup nya, Chiara belum siap kehilangan kembali orang yang sangat penting bagi nya.

"Brian anak yang kuat. Keadaan nya baik-baik saja, hanya saja kejadian tadi bisa menimbulkan efek trauma bagi Brian." Chiara bernafas lega, tubuh nya hampir saja lemas mendengar kabar bahagia itu, jika saja dia tak bertumpu pada tubuh Chleo.

"Bagaimana yang satu nya?" Tanya Drevik, membuat diri Chiara di lingkupi rasa cemas itu kembali. Josephine mengelus surai Chiara, berusaha menenangkan jiwa keibuan nya yang terkoyak karena kelalaian yang tak sengaja.

Air mata Chiara semakin deras saat dokter menatap Chiara dengan pandangan sendu nya. Jika terjadi apa-apa pada Aurora nya, maka - ,

"Paru-paru Aurora penuh dengan air, karena seperti nya Aurora lah yang banyak tak sengaja tersedak dan menghirup air. Lalu menyebabkan paru-paru nya penuh air."

Maka Chiara tak akan bisa memaafkan diri nya sampai kapan pun.

Chiara terkulai lemas di pelukan Chleo, pandangan nya kosong. Pikiran nya tak dapat mencerna apapun, selain kesehatan Aurora sekarang. Ini semua salah nya, yang lalai menjaga kedua anak kembar nya.

"Tapi, kabar baik nya adalah Aurora masih dalam tahap baik-baik saja. Hanya saja, butuh penyembuhan yang sangat ketat dari rumah sakit, jadi perlu beberapa hari lagi dia boleh di pulangkan. Sedangkan Brian, kalian bisa memulangkan Brian besok."

Seperti mendapat sebuah hadiah besar dari Tuhan, Chiara memeluk erat Chleo. Betapa bersyukurnya dia tak terjadi hal yang serius yang dapat membuat hidup nya hancur, seperti saat kematian Raffaella 6 tahun lalu saat dia berusaha menyelamatkan Chiara yang sedang mengandung Aurora dan Brian saat itu.

Setelah dokter pergi, Chiara langsung melepaskan pelukan Chleo. Chiara menoleh, lalu perlahan dia berjalan ke arah seorang pria yang masih mengenakan kemeja nya yang basah, namun menutupi nya dengan jas hitam mahal nya itu.

Chiara tersenyum, terduduk di bawah pria yang menyelamatkan kedua anak kembar nya itu, bahkan tadi nyawa pria itu sempat terancam.

Pria tak bereaksi apapun, dia menatap gerak-gerik Chiara hingga dirinya di buat terenyuh oleh tatapan sendu nan teduh Chiara kepada nya.

"Apa yang bisa ku perbuat untuk membalas jasa Budi baik mu, tuan?"

Pria itu memegang kedua bahu Chiara, lalu membantu Chiara berdiri, di hadapan nya. Pria itu tersenyum hangat ke arah Chiara. Dia menggeleng, Chiara mengernyit saat menerima penolakan awal pria itu untuk balas Budi nya.

Namun sedetik kemudian Chiara mengerti. Pria itu mengulurkan tangan nya ke hadapan Chiara.

"Aku Kelvin McKenzie."

Chiara menerima uluran tangan Kelvin dengan senang hati. "Aku Chiara Anthonio Kiehl."

🖤🖤🖤

Udah Baek author nya mau TRIPLE UPDATE ya! Vote dan komentar nya dong!

Sweet regards author 💞✊

Ahad, 3 Mei 2020

THE OBSESSION BILLIONAIRE✅ {DUSAN #2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang