TOB 2 || BAGIAN 27

2.3K 123 1
                                    

Find me on ; (Instagram)
@nafazanubaar (pribadi)
@blue.moon9644 (wattpad)

🖤🖤🖤

{walking together 2}

"Aunty, es krim nya leleh."

---------------

"Maaf kalian menunggu lama." Brizia datang dengan 5 botol minum air mineral di tangan nya. Entah untuk siapa sisa air mineral itu, dia tak peduli. Brizia hanya ingin cepat-cepat melerai Allan dan Chiara yang terus membuat nya bisa saja menyerah tanpa berpikir.

Chiara sibuk menghapus air mata nya yang sempat tumpah, dan Allan menjawab Brizia dengan gelengan.

"Oh ya, selanjutnya kita mau ke mana?" Tanya Brizia mencairkan suasana.

•••

Chiara dan si kembar di sibukkan oleh kegiatan salah satu mesin bermain di time Zone. Entah ide dari mana, Allan berinisiatif untuk membawa mereka ke time Zone yang dulu sempat dia kunjungi setiap Chiara sehabis pulang sekolah, bahkan Allan masih mengingat kapan terakhir kali dia menginjakkan kaki di sini sebagai bodyguard hanya untuk bermain dengan nona kecil nya.

Brizia memandang Allan dan Chiara bergantian. Merasa ingin mengungkap kan hal mengganjal di hati nya, namun dia hanya bisa diam. Mengapa melihat Allan hanya diam saja memandang tersenyum ke arah Chiara, membuat Brizia tidak nyaman?

"Allan, jika kau bosan menunggu mereka bermain, kau bisa mengikuti sesi permainan mereka. Aku yakin tim Chiara butuh dirimu agar imbang orang."

Tanpa banyak menunggu dan bertanya Allan pun mengangguk dan berjalan menuju mesin permainan yang sedang di mainkan oleh Chiara dan si kembar.

Tak sadar, 2 jam sudah terlewati dengan permainan itu. Hanya Brizia yang sedari tadi duduk manis di kursi tunggu tanpa bosan, sambil memandang tersenyum ke arah keluarga kecil yang asyik bermain melupakan dunia. Seolah ini adalah dunia mereka.

Seperti nya apa yang di katakan Andre benar, mereka pantas bahagia. Baiklah, seperti nya Brizia harus mengalah demi si kembar yang mungkin butuh kasih sayang kedua orang tua kandung nya, bukan hanya Allan dan dia yang akan menjadi ibu tirinya, namun Brizia tau si kembar butuh orang tua kandung, hanya itu saja.

Brizia tersentak kala melihat Allan, Chiara dan si kembar selesai bermain menuju arah nya dengan senyum yang masih tercetak di bibir masing-masing. Brizia yakin mereka melewatkan waktu yang berharga bagi mereka sendiri tanpa mereka sadari.

"Kau lelah? Berikan Brian bersama ku, biar aku yang menggendong nya." Seperti sadar bahwa Brizia sangat perhatian, Chiara sedikit merasa bersalah karena mungkin menurut nya dia sudah mengambil hak Brizia. Seharusnya dia tak tertawa bahagia tadi.

•••

Di dalam mobil menuju perjalanan pulang...

Chiara memandang jendela mobil dengan pandangan kosong seraya kedua tangan yang masih sibuk mengelus si kembar yang berada di pangkuan nya agar tetap tertidur.

Allan berkali-kali melirik pada kaca spion untuk memastikan, entah memastikan apa yang penting hanya Allan dan Tuhan yang tau 

"Besok aku ada pertemuan dadakan guna menjalankan properti baru di kantor yang cabang di sini. Jadi, datang lah ke kantor ku besok saat istirahat makan siang."

Chiara mengernyit. "Untuk apa?" Tanya Chiara sedikit berbisik takut membangunkan di kembar.

"Aku ingin mengenal kan si kembar di semua karyawan ku agar mereka tau, bahwa aku mempunyai penerus yang bisa ku banggakan." Chiara kembali ke gaya duduk santai nya setelah mendengar alasan Allan. Toh hanya itu, Chiara tak peduli sama sekali.

Lalu apa gunanya Chiara datang jika Allan hanya ingin membanggakan si kembar di depan banyak karyawan nya?

"Sekalian mengenal kan sosok ibu terbaik bagi anak-anak ku."

Chiara membeku di tempat.

🖤🖤🖤

Maaf kalo cuman 500 word, karena yang vote cuman sedikit 😒🙏

Jangan lupa vote nya utk kelanjutan cerita, sangat penting biar cepat ending nih cerita😒

Ayo dong mana nih suara nya?

Sweet regards author 💞✊

Jum'at, 15 Mei 2020

THE OBSESSION BILLIONAIRE✅ {DUSAN #2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang