TOB 2 || BAGIAN 14

2.7K 140 0
                                    

Find me on; (Instagram)
@nafazanubaar (pribadi)
@blue.moon9644 (wattpad)

🖤🖤🖤

2

9 tahun lalu....

Maria Ter gopo-gopoh membawa dua anak sekaligus berlari menyusuri jalan yang sepi dan hanya nampa pepohonan di samping-samping nya, demi menyelamatkan diri dan kedua putri nya dari kejaran para mafia itu.

Maria menggendong satu bayi berusia 1 tahun, dan satu balita berumur sekitar 4 tahun yang berlari di sebelah nya, dengan rasa tak mengerti.

"Mommy, kenapa kita harus lari?" Tanya anak berusia 4 tahun itu, Maria menghentikan lari annya, menggeret putri pertama nya ke sebuah gang yang sempit sekali dan penuh sampah.

Maria mengarahkan satu jari menutup mulut nya, pertanda bahwa Maria menyuruh kedua putri nya diam. Jantung Maria berdegup lebih kencang seketika saat menyadari para anak buah mafia yang di suruh mengejar nya itu, ada di belakang temboknya.

Maria menutup mulut kedua putri nya.

"Sial! Jalang itu sudah membuat kita kehilangan sampel untuk percobaan kita! Kita kehilangan jejak nya, apakah kita harus menyerah?" 

Suara bariton di belakang tembok nya, membuat Maria semakin memejamkan kedua mata nya erat, masih sambil menutup mulut kedua putri kecil nya dengan kedua tangan nya.

Maria bernafas lega saat mendengar bunyi larian para anak buah itu, semakin menjauh dari keberadaan nya.

"Terimakasih Ya Tuhan..."

"Oekkkk.... Oekkkkk...."

Maria meneteskan air mata nya saat berusaha memaksa kan putri nya yang berumur satu tahun itu dengan membekap mulut nya agar tak menimbulkan bunyi.

"Maafkan mommy sayang, tapi ini semua demi agar kita selamat dari mereka. Mommy mohon, diam ya..." Tepat setelah mengatakan itu, bayi berumur 1 tahun itu langsung terdiam, menatap ibu nya dengan mata polos nya yang masih sembab, lalu tersenyum ceria dan menciumi Maria sambil terkikik.

Maria menempel kan satu jarinya ke putri bungsu nya, bayi berumur 1 tahun itu langsung tenang seperti sedia kala, saat mendengar langkah kejaran para anak buah mafia itu kembali ke keberadaan Maria bersembunyi.

Maria menahan nafas seketika melihat mereka berusaha mengintip celah tembok yang Maria masuki untuk persembunyian, Maria tak terlalu khawatir saat sadar, mereka tak akan muat masuk sini untuk sekedar mengecek isi tembok besar ini. Karena mereka semua berbadan tegap, tinggi, dan bertubuh besar.

Lama mendiami situ, hingga akhir nya Maria ingat satu hal. Maria yakin, jika dia bisa menyerahkan kedua putri nya pada ayah nya, maka mereka akan selamat.

Maria melewati lorong sempit itu perlahan dengan keadaan lusuh. Lalu Maria menggendong putri sulung nya, dan berlari sekuat tenaga.

•••

Maria sampai di depan gerbang besar yang menjulang tinggi di hadapan nya. Tanpa permisi atau membunyikan bel gerbang untuk sekedar izin masuk, Maria membuka gerbang itu.

"Bian, kau harus membantu mommy mendorong gerbang ini mengerti?" Perempuan cilik yang di panggil Nian oleh sang ibu itu mengangguk, menurut.

THE OBSESSION BILLIONAIRE✅ {DUSAN #2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang