(2). Perfect Doctors

1K 329 2
                                    

Cahaya matahari masuk merebus jendela kamar membuat gadis dengan mata biru terbangun. Dia perlahan membuka dan mengucek matanya yang terkena silauan cahaya. Menatap sekeliling ruangan merasa berbeda dengan biasanya.

Dara Ghaza Nasution, Seorang wanita yang polos, dia sangat cantik dengan wajah tirus dan putih. Umurnya baru 24 tahun. Dia adalah seorang dokter di rumah sakit. Sejak usianya lima tahun, dia hanya tinggal bersama ayahnya tanpa kasih sayang seorang ibu.

Ceklek!

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampakkan pria paruh baya berpakaian rapi. Sepertinya dia adalah ayah dari gadis itu, kedatangan pria yang bernama Reno yang tiba-tiba membuat Dara merasa terganggu. Dia melangkah membuka korden jendela yang lebar. Hal itu membuat ruangan sedikit menjadi terang.

"Uhh..silau," rengek Dara mengucek-ucek kelopak matanya lalu menoleh melihat gerak-gerik seseorang yang buram.

"Dara, wake up please!" ucap Reno menyingkirkan bed cover melipatnya rapi dan mengambil remote AC, mematikan pendingin ruangan.

Reno mencoba memberikan air putih agar putrinya sadar. "Dara, bangun!"

"Ahhhh... kenapa ayah bangunin Dara pagi sekali, baru jam lima," ujar Dara merengek.

"What jam lima pagi? udah jam enam pagi dar, cepatlah mandi!" teriak Reno dan memberitahu jika Dara harus pergi bekerja ke rumah sakit.

"Lima menit lagi ayah," tawar Dara menutupi wajahnya dengan bantal.

"Cepat mandi, temani ayah sarapan. Ayah sudah siapkan makanan!" perintah Reno sambil merapikan bedcover.

"Kenapa ayah buatin Dara makanan? Apa Dara pernah bilang kalau Dara lapar? Dara udah gede ayah," balas Dara.

"Jangan cerewet, untung kamu wanita, kalo laki-laki ayah udah tampar kamu," tegas Reno menasehati putrinya.

"Iya ayah, Dara bangun," balas Dara kalem. Ayahnya pun meninggalkan ruangannya.

Ceklek!

Dara heran dengan apa yang terjadi, dia memegangi kepalanya. Dia berusaha bangkit menahan pening.

Kaki Dara melangkah berjalan perlahan meneliti ruang yang di tempatinya, dia berdiri di depan kaca rias. Meneliti tubuhnya, kulitnya nampak putih bersih dan halus, rambutnya berwarna coklat terurai. Dia di buat terkejut akan kenyataan.

"Dara Ghaza Nasution"

Selepas itu, Dara melangkah pergi ke kamar mandi mencuci wajah dan tangannya. Dengan menatap kaca melihat pantulan dirinya.

Di meja makan, Reno meramu makanan dengan roti berisi kubis, daging dan saus tomat lalu ditambah dengan keju. Selain urusan kantor, pria berumur yang sebentar lagi masuk kepala lima sangat handal dalam memasak, dengan hasil makanan yang sempurna. Maka dari itu, memasak adalah hobi dari Dara dan ayahnya.

"Dokter cepatlah keluar, apa kau akan membiarkan pasienmu menunggu kepastianmu?" Reno memanggil Dara agar cepat bersiap dan menemaninya makan.

Dara adalah seorang dokter spesialis muda, walaupun dia pintar tapi dia sangat teledor. "Buat apa menunggu kepastian, kalo masih ada yang lain, betulkan ayah?"

MelancholiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang