Tap!
"Eh mas awas!!!" seru Dara menggeser tangan Elang yang mengemudi kearah kanan, seseorang pengendara motor di jalan raya hampir tertabrak mobil mereka. Untung saja bahaya tersebut di cegah oleh Dara.
Crit!
Hingga tiba-tiba Elang refleks mengerem mobil sport mendadak dan membanting stir mobilnya.
"Hampir saja," ucap Elang menghembuskan nafas dan memegang dadanya merasa legah.
"Auh," kening Dara hampir terbentur di kepala mobil, tapi tidak apa-apa.
"Huft... Kalau nggak bisa bawa mobil nggak usah gaya gaya deh! bisakan mas Elang tidak berbuat ulah! ngebayangin orang tau," ucap Dara menegas berusaha sabar.
Elang menghela nafas ringan dan menundukkan kepalanya, "Sorry, saya tidak sengaja."
Dara tersenyum dan mengangguk sembari mengelus punggung Elang, "Sudahlah tidak usah dipikirkan, tidak ada yang di salahkan, it's okay syukurlah pengendara motor itu tidak tertindas,"
Elang menoleh terkejut, "Benarkah?"
"Hm... mungkin pengendara itu yang menyebrang kurang hati hati," ucap Dara dengan lembutnya.
"Oh," Elang mengangguk memahaminya.
"Eh Dar?" panggil Elang.
Dara menoleh kearah Elang, "Ya?"
Elang tersenyum, "Sejak kapan kamu pake jepit rambut?" tanyanya seraya memperhatikan jepit rambut bermotif bunga yang terpasang indah di rambut gadis itu.
"Eh?" pertanyaan Elang membuat Dara refleks menyentuh benda berbentuk bunga sakura di poni rambutnya.
"Aneh ya?" tangan Dara terburu-buru melepaskan jepit rambut tersebut namun Elang menahannya.
"Kenapa mas?" tanya Dara kepada Elang yang berada di hadapannya sekarang.
"Jangan dilepas! Cantik kok walaupun seperti bocil," jawab Elang terkekeh sembari menjatuhkan tangannya dari benda yang terpasang di rambut istrinya.
Dara mendengarnya bertambah malu, dia tak berani menatap Elang karena laki-laki dengan baju navy terus saja memandanginya. Hal itu berhasil membuat kedua pipi Dara bersemu merah.
'Ahh emang dasar punya suami wajah bak surga, bisa-bisa gue salting,' batin Dara tersenyum sendiri dalam hatinya.
Elang tidak membawa membawa asisten keamanan pribadi. Dia menghentikan mobilnya di suatu tempat yang rindang. Dia memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya dengan erat, agar tak seorang pun mengenalinya.
"Mas ngapain pakai masker? Flu? Demam? Mas sakit?" tanya Dara heran.
"Nggak saya nggak mau mereka pingsan melihat aura ketampanan saya," jawab Elang dengan sombongnya.
"Dih! Saya ikhlas kok kalau mas Elang di lirik janda," ucap Dara sinis.
"Janda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Melancholia
Mystery / Thriller"Entah rasa nyaman atau malah menjadi parasit saat dekat dia..." Penyesalan terberat kehilangan seorang kekasih yang bernama Maudy Fora Agatha, membuat pria bernama Elangga Alister Bagaskara, seorang pengusaha merasakan pengalaman yang menyakitkan...