11

118 7 0
                                    


Brakk...

"ahh.. Maaf ahjussi aku tidak sengaja!" ucap jimin setelah keluar ruangan dan menabrak seorang namja.

"k-kau j-jimin kan? Atau m-minji?" ucap namja dengan mata yang berkaca-kaca.

"ehh.. A-aku jimin! Ada apa ahjussi kenapa kamu..?"

Tanpa banyak bicara namja tadi memeluk jimin dengan menangis terisak-isak lalu pergi begitu saja.

"kenapa dengan ahjussi tadi?" tanya yoon pada jimin yang sekarang sedang membeku.

"h-hyung! P-perasaan apa ini? Rasanya sangat nyaman, dan aku seperti sangat merindukan seseorang!" ucap jimin yang memeluk tubuhnya sendiri.

"tck.. Apa yang kamu katakan? Sudah ayo kita pulang!" ajak tae sambil menarik lengan kedua namja itu.

Sesampainya di rumah.

"eoh! Appa baru pulang ya?" tanya jimin pada ayahnya yang sedang makan di meja makan tengah malam di temani eomanya.

"kamu juga baru pulang?" tanya seung pada jimin yang baru masuk rumah dan menuju lemari es mengambil sebotol air dingin untuk di minum.

"ne!" jawab jimin sambil menaruh kembali air tersebut.

"kenapa akhir-akhir ini kamu selalu pulang malam dan melewatkan makan malam? Kamu juga selalu berangkat lebih awal dan tidak sarapan sepulang sekolah sering bermain di kamar, kamu bahkan menolak makan siang bersama?" tanya seung yang merasa anaknya semakin menjauh.

"aku memiliki pekerjaan baru appa!" jawab jimin sembari duduk di kursi dekat seung menemaninya makan karena tidak enak jika jimin pergi begitu saja.

"pekerjaan?" tanya seung.

"ne, sebenarnya pekerjaan ini tidak perlu menghabiskan banyak waktu di luar, tapi aku memiliki alasan lain untuk keluar!" ucap jimin sambil mengambil sendok seung dan menyuapinya, ya jimin sering banget nyuapin seung kalo lagi makan berdua atau sekeluarga, sambil senyum liatin appanya yang lahap banget kalo makan.

"pekerjaan apa itu?" tanya seung.

"aku tidak bisa memberitahu appa sekarang! Mian!" jawab jimin masih setia menyuapi seung.

"kamu ini! Dulu saat kamu menjual akun game online jika appa tidak memergokimu saat melakukan transaksi, kamu pasti tidak akan memberitahu appa! Dan sekarang juga?"

"mian appa! Jimin tidak bisa memberi tahu appa sekarang!" icap jimin dibarengi rasa bersalah.

"paling dia menjadi jalang di bar!" ucap eun cha yang sontak membuat jimi dan seung terkejut.

Seung melirik jimin yang sedang menatap tajam eomanya itu.

"tck.. Eun cha apa yang kamu katakan! Jimin jangan dengarkan eomamu ne!"

"memangnya apa yang salah dengan ucapanku? Dia selalu pulang malam! Apa lagi jika dia bukan menjadi ja...lang!" ucap eun cha dengan sedikit tertegun takut saat melirik jimin yang sedang menatapnya tajam.

Jimin memutar bola matanya malas dan kembali menyuapi seung, berusaha sabar agar tidak menimbulkan kekacauan.

"lihat seung?! Dia tidak bisa berkata apa-apa, aku yakin itu pekerjaanya! Dia pasti menjadi seoran ja... "

Brakkk...

Ucapan eun cha terpotong oleh jimin yang memukul meja.

Jimin mencoba mengatur nafasnya menahan emosi, mana ada seorang ibu yang mengatai anaknya sendiri jalang pikir jimin.

Not That easy(KM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang