5

131 13 0
                                    

Bingung mau bilang apa hhe😁😁

Udahlah lanjut aja bacanya

Enjoyyyyyyyyyyyy

Jimin yang sudah berangkat sejak pagi tidak masuk sekolah, jimin lebih memilih berdiam diri di halte bus.

Jimin menyandarkan dirinya dan menghela nafas panjang, jimin tahu jika minji dan eomanya serius menginginkan jungkook untuk minji.

Jimin bingung, walaupun jimin sudah sma tapi belum bisa di sebut dewasa, masih banyak hal yang harus jimin pelajari untuk mempertahankan kekasihnya itu.

"apa yang harus aku lakukan? Apa aku perlu menerima tawaran dari orang itu? Mungkin jika aku menerimanya aku bisa belajar banyak dan jugs mendapat bantuan!...ahh aku benar-benar bingung! Apa aku harus benar-benar terjun ke dunia itu? Apa tidak berbahaya? Tapi jika aku tidak menerimanya... Ahhh sial!" batin jimin benar-benar bingung.

Ps: maksud kata dari *orang itu, tawaran dan dunia itu* adalah membicarakan orang yang menelpon jimin saat keluarga jeon ke rumah jimin. Pokoknya ada di bagian 3.

Setelah agak siang dan matahari sudah mulai di ubun-ubun, jimin bangkit dari halte dan mematikan ponselnya karena jungkook terus menelponya. Jimin tidak mau jika jungkook menanyakan banyak hal dan membuat jimin tambah pusing.

"aku merindukanmu halmeoni!" jimin bergumam sambil berjalan menyusuri jalan dan air mata yang terus menetes.

Jimin berhenti di sebuah bar lalu masuk jimin diijinkan masuk, karena penampilanya seperti anak kampus, jimin membeli minuman lalu duduk dengan raut wajah yang benar-benar suram.

.

.

Di sisi lain.

"eoma bagaimana ini? Jimin tidak mau mengangkat telponku, bahkan sekarang ponselnya mati!" jungkook menggerutu dengan cemas.

"tck anak itu kemana? Padahal tadi pagi dia baik-baik saja! Tae, yoon, apa jimin benar-benar tidak datang ke sekolah?" seung bertanya pada tae dan yoon yang juga hawatir.

"ne, ahjussi! Jimin tidak datang sama sekali!" tae nampak yakin.

Saat ini, taehyung, yoon gi, keluarga jeon maupun keluarga park sedang sangat khawatir pada jimin kecuali, minji dan eun cha yang malah berharap jika jimin tidak usah kembali sekalian.

Kediaman tuan park saat itu benar-benar sangat mengerikan, namjoon yang menelpon anak buahnya untuk menelusuri dimana jimin, seung yang sibuk menelpon polisi, jingkook dan tae yang berusaha menelpon jimin, dan yoon yang berusaha menenangkan jin yang terus menagis menghawatirkan calon menantunya itu.

.

.

Hari sudah mulai sore, tidak terasa, jimin sudah minum lebih dari 3 botol minuman, kepalanya benar-benar pusing, ya jimin mabuk, karena minuman yang dia beli memiliki kadar alkohol tinggi. Namun mabuknya tidak terlalu parah, hanya pusing dan jalanya sempoyongan saja.

Jimin menghidupkan ponselnya, dia benar-benar kaget ponselnya langsung berbunyi saat baru di nyalakan.

"jimin! Kamu baik-baik saja! Dimana kamu! Apa yang terjadi!" ucap tae dari telpon yang di angkat jimin, tae menlospeakerkan ponselnya.

"ahh! Mian hyung! Jimin baik-baik saja! Dan jimin akan datang ke acara makn malamnya!" jimin mencoba berbicara santai.

"apa yang kamu katakan nak! Dimana kamu!  Biar eoma jemput ne! Hmm?" jin menyambar telpon dan berbicara pada jimin.

Not That easy(KM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang