Cinta memang aneh. Bisa membuat orang yang merasakannya berubah hanya dalam waktu sekejap. Bisa menjadi baik bahkan lebih buruk.
Ada yang berusaha memperbaiki diri hanya untuk di perhatikan oleh yang tersayang. Ada pula yang menyibukan diri untuk melupakan yang tersayang. Dan ada yang menutupi diri untuk yang tersayang. Rasanya cinta terlalu rumit untuk di jelaskan bahkan dirasakan orang dewasa sekalipun.
Sama dengan pemuda blonde tampan yang menatap lapangan bandara dengan tatapan yang di penuhi banyak fikiran. Rasanya kopi mulai hambar seiring dengan perasaanya yang sirna. Ketulusannya pada sang pujaan hati yang di sia siakan begitu saja membuat hatinya mati rasa. Terlebih fakta gadis pujaan hatinya lebih memilih sang sahabat baiknya yang jauh lebih kaya darinya. Namun ia bersyukur jauh di dalam hatinya, sang sahabat menolaknya dengan telak. Sahabat baiknya sangat menyimpan perasaanya dengan baik pada gadis bermata perak yang ia tunggu.
Hidup ini terasa aneh baginya. Bagaimana ia mengingat kisah cintanya dan juga sahabat sahabatnya yang jauh dari kata baik. Ada yang saling mencintai namun kalah dengan takdir. Ada yang benar benar tulus namun di sia siakan. Ada yang saling mencintai namun lebih mementingkan ego. Ada yang obsesi yang tak tersampaikan dengan baik.
Ia menghela nafas dengan panjang. Menyesap kembali kopi yang tak terasa di lidahnya. Ia pun tersenyum Melihat pesawat yang baru mendarat. 'Saatnya menyambutnya datang kembali!' Fikirnya. Ia pun berdiri. Melangkahkan kakinya dengan tegas.
Hingga tiba pada sebuah pintu ia pun berdiri. Menunggu sang sahabat dan sang gadis. Dan saat mereka keluar dari pintu. Ia pun membungkuk. Menyambutnya dengan hormat.
"Selamat datang kembali, Hinata.." ucapnya dengan senyuman yang lebar.
"Hn"
"Aku sudah menyiapkan makanan untuk kalian!" Ucap pelan Naruto. "Jadi kalian harus ikut denganku dulu sebelum pulang yah!".
Hinata pun mengangguk pelan. "Terima kasih!".
Ia pun mengikuti Naruto. Sementara pria berkucir mengikutinya dari belakang. Hingga sampai pada sebuah ruangan. Mereka pun duduk melingkar. Dan Naruto memberi kode untuk segera di siapkan makananya pada para pelayan.
"Well. Sepertinya kamu berubah cukup banyak, Naruto!" Ucap pelan sang pria berkucir.
"Ck! Tidak juga...."
"Ah masa....... kamu jadi sedikit sopan menyambut kedatangan kami. Dan juga pakaian kamu jadi lebih rapih di banding dulu waktu sekolah!".
"Seiring berjalannya waktu Semua orang pasti akan berubah, Shika! Termasuk gadis yang ada di samping kamu!". Ucap pelan Naruto sambil melirik Hinata.
"Well, kalau itu sih harus.!".
Hinata yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas pelan. Meski ia sering berhadapan dengan dua pria yang akhir akhir ini seperti bodyguardnya tapi rasanya masih canggung tidak seperti bersama kedua sahabatnya dulu. "Jadi kapan kita makannya!" Ucapnya pelan.
"Sekarang tentunya! Silahkan di makan, nona Hyuga!" Ucap Naruto. Ia pun mulai menyiapkan makanannya sementara hinata hanya memutar bola matanya dengan bosan. Sifat mantan calon suaminya memang selalu baik padanya. Namun perlakuannya kadang membuatnya sedikit berdenyit. Mungkin karena ia curiga ada maksud tersembunyi dari sang pria blonde terhadapnya.
Hingga beberapa saat kemudian mereka pun selesei makan. Dan tiba tiba dering handphone Shikamaru berbunyi. Ia pun meninggalkan Naruto bersama Hinata.
"Hinata...... bagaimana kabarmu?" Tanya Naruto pelan.
Hinata pun menunduk. Ia meremas pelan roknya. Ia memahami maksud kalimat yang di ucapkan Naruto."Aku tidak tahu......" desisnya. "Aku masih takut di sini". Ia pun meneguk ludahnya dengan kasar. "Tapi Tousan memaksaku memimpin perusahaan disini!".
Naruto terdiam. Melihat bagaimana ekspresi yang di keluarkan oleh Hinata. Hatinya sedikit berdenyit sakit bagaimana kondisi Trauma itu masih melekat. Ia sempat berfikir mungkin ini yang di alami saudaranya Shikamaru sehingga mengalami hal tragis akibat perbuatannya. "Kamu tidak usah takut....... dia tidak akan mungkin bisa kesini!".
KAMU SEDANG MEMBACA
CDH Season 2
RomanceTerimakasih atas segala rasa yang telah kau beri. Karena rasa ini membuatku mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Seperti sebuah lirik lagu yang selalu kudengar. Jika kau ingin cinta, kau harus lalui rasa sakit. Jika kau ingin cinta, kau harus bela...