Hinata mengendarai kudanya dengan riang. Ia berjalan dan berlari mengelilingi padang rumput yang hijau. Beberapa sapi pun menghiasinya dengan indah. Dan Temari mengikutinya dari belakang. Hingga mereka sampai pada sebuah danau kecil dan menghentikan kudanya. Memberikan waktu untuk kudanya minum. Sementara ia duduk di sebuah kursi panjang yang menghadap ke arah danau. Begitu pun dengan Temari yang masih setia mengikuti Hinata.
"Aku tidak menyangka kamu bisa ahli mengendarai kuda!"
Hinata pun tersenyum namun matanya masih fokus dengan pemandangan danau. "Shika mengajariku banyak hal termasuk berkuda."
"Ah seperti itu,......... ya setidaknya dia sedikit bermanfaat. Ngomong ngomong kemana dia? Tidak biasanya tidak ngikutin kamu, Hinata?"
"Dia pergi ke kantor. Ngurusin kerjaan aku yang belum selesei disana! Bagaimana Temari - Ne?"
"Kenapa denganku?"
"Tidak biasanya Temari - Ne berada di tempat seperti ini!".
Temari pun tersenyum mendengar kalimat yang di ucapkan Hinata. "Sebenarnya aku hanya ingin memastikan sesuatu disini?"
"Memastikan apa?" Tanya Hinata. Ia menengok menatap wajah Temari.
'Memastikan perasaan Gaara tersampaikan dengan baik' fikirnya. "Ah bukan apa apa, bukan hal yang penting juga!" Ia pun berdiri. "Sebaiknya kita pulang, perutku sudah lapar nih!"
Hinata mengangguk pelan. Ia pun berdiri. Berjalan menuju kudanya dan mulai menaikannya. Memberi sedikit sentuhan pada sang kuda untuk mulai berjalan.
Mereka pun berjalan beriringan sampai pada tengah padang kuda yang di naiki Hinata tanpa sengaja menabrak batu kecil hingga ia pun terjatuh bersama kudanya. Dan kakinya tertindih tubuh kuda.
"Astaga! Hinata!" Pekik Temari. Ia pun dengan sigap turun dari kuda dan menghampiri Hinata. Ia mengerahkan tenaganya untuk menarik tubuh Hinata. Dan mendorong tubuh kuda hingga posisinya terduduk. "Bagaimana dengan kakimu, Hinata?"
"Ouchhh...... sepertinya terkilir!" Ia menggerakkan sedikit kakinya namun yang ia rasakan begitu sangat nyeri hingga membuatnya sesekali meringis kesakitan.
"Ck! Aku tidak bawa Handphone lagi! Tapi aku harus segeran mencari pertolongan!" Gumanya. Ia pun berdiri. "Hinata aku pergi ke rumah Naruto dulu yah! Aku harus mencari pertolongan disana!"
Hinata pun mengangguk pelan. Matanya kembali memandang kondisi kakinya. Hatinya sedikit berdenyut namun tidak dengan fikirannya yang mulai jauh. Dengan tiba tiba ia merasakan kekhawatiran yang mendalam pada sosok yang ia sayangi. 'Kenapa aku memikirkan Gaarakun!' Fikirnya
Namun sebelum Temari benar benar menarik kudanya. Ia melihat sosok yang di kenalinya mulai menghampirinya. "Narutoooo!" Teriaknya.
Dengan cepat Naruto menghampiri Temari. "Loh Temari - Ne kenapa ada disini!"
"Ck! Dari pada itu bisaka kau menolong Hinata!"
"Hinata? Kenapa dia?"
"Tuh kakinya terkilir!" Gumamnya. Ia menunjuk ke arah Hinata menggunakan matanya. Dan ia pun kembali turun dari kuda. Begitu pun dengan Naruto.
Ia menghampiri Hinata. "Kenapa bisa terjadi seperti ini!"
Hinata mendongak menatap wajah yang membuatnya sedikit kesal. Ia pun membuang pandangannya ke arah lain. "Ck! Aku fikir kamu tidak akan kembali!"
Naruto pun terdiam namun ia tahu maksud Hinata. Mungkin ia kesal karena sudah mempertemukannya dengan sahabatnya. "Jangan seperti itu Hinata, aku ada urusan mendadak di Konoha makanya aku menyuruh orang untuk menemanimu disini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CDH Season 2
RomanceTerimakasih atas segala rasa yang telah kau beri. Karena rasa ini membuatku mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Seperti sebuah lirik lagu yang selalu kudengar. Jika kau ingin cinta, kau harus lalui rasa sakit. Jika kau ingin cinta, kau harus bela...