Cinta itu memang rumit. Terkadang apa yang di inginkan lebih susah untuk di dapatkan meski dengan sejumlah uang dan waktu yang tak sedikit jumlahnya. Dan mempertahankan rasa itu lebih menyakitkan dari pada kegagalan dalam usaha bisnis. Terlebih dengan waktu penantian yang sangat panjang dan penuh dengan kehati hatian. Namun sayangnya keinginan itu tidak mudah seperti membolak balikkan telapak tangan.
Mungkin orang lain bisa berfikir jika mempertahankan rasa itu bisa di katakan hal egois. Namun tidak dengan pria bersurai raven dengan sorotan tajam yang menatap sebuah potret yang menyejukkan hatinya. Ia takkan merubah rasa yang ada hatinya. Tak memperdulikan lagi ketika semua angannya tak sesuai dengan kenyataan yang ia terima. Ia hanya menyerah untuk mendekati dengan baik yang tak membuahkan hasil. Hingga ia memutuskan untuk mendekapnya dengan cara kasar, setidaknya cara itu bisa dengan mudah mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginannya. Namun sayang, lagi lagi takdir mempermainkannya. Hingga ia merasa lelah dengan keadaanya.
Apa menyerah adalah jalan terbaik?
Lalu bagaimana dengan rasa ini!
Sungguh tidak ada rasa yang sama seperti ia merasakan dengan sang gadis. Bukan karena hal boneka yang dulu selalu ia mainkan. Tapi tentang keinginan hidup yang selalu dambakan untuk bersamanya.
Apa itu salah?
Apa salah mencintai seorang gadis yang sudah mencintai orang lain?
Apa salah jika usahanya untuk menggugah hati sang gadis agar melihatnya!
Apa salah semua yang ia lakukan hanya untuk sang gadis!
Apa semua itu salah!
Semua pertanyaan di kepalanya semakin membuncah. Ia tanpak gusar dan mengusap wajahnya dengan kasar. Mengingat kembali hal yang membuatnya muak. Melihat dan mendengar sahabat bodohnya dengan pongahnya mengatakan dirinya siapa. "Kalau dobe memang benar calon suaminya! Kenapa rakun itu masih setia membantunya!" Gumamnya.
Ia tak habis fikir dengan jalan fikiran pria berambut merah yang masih membantu sahabatnya yang jelas jelas statusnya sebagai calon suami dari kekasihnya sendiri. Dan ia mengetahuinya dengan pasti dari kepercayaanya yang masih memantau keadaan rivalnya. Namun sayang fakta yang baru ia ketahui membuat kepalanya semakin pening. Semua pertanyaan di kepalanya saling tumpang tindih. Hingga tak lagi memperdulikan suara yang ada di sekitanya.
Dan ketika tiba tiba sebuah tangan mungil menutup matanya. Dan menghirup aroma yang ia kenali. Dengan pasti ia menyadarinya. Menyadari sosok yang mampu menghalau fikiran yang membuat kepalanya yang pening.
"Sumire!"
Suara tawa pelan mengalun dengan indah. Membuat sang pria dewasa berbalik dan menatap gadis mungil.
"Kenapa kamu ada disini!" Gumanya."Liburan!" Ucapnya girang dan langsung memeluk sang pria. "Uhh aku kangen paman Sasuke!"
Sasuke pun membalas pelukannya dengan mengusap punggung sang gadis dengan lembut. "Paman juga..... kenapa tidak ngabarin paman dulu!" Ia pun melepaskan pelukannya.
Sang gadis mungil hanya tersenyum. "Tousan ingin memberi kejutan buat paman!"
"Benarkah!"
Sumire pun mengangguk pelan.
"Sekarang dimana Tousanmu!"
"Tousan lagi telepon seseorang!"
"Oh..... apa kamu akan menginap disini!"
Sumire menjawabnya dengan anggukan pelan.
"Ha! Kalau begitu kamu nginap di rumah paman yah!" Ajak Sasuke dengan antusiasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CDH Season 2
RomanceTerimakasih atas segala rasa yang telah kau beri. Karena rasa ini membuatku mengerti arti cinta yang sesungguhnya. Seperti sebuah lirik lagu yang selalu kudengar. Jika kau ingin cinta, kau harus lalui rasa sakit. Jika kau ingin cinta, kau harus bela...