Bagian 19 - Bagian dari Melupakan

35 4 0
                                    

     Bagaimana aku bisa melupakanmu?

Sedangkan bayang-bayangmu terus hidup di jalan-jalan yang dulu pernah kita lewati .

Warung kaki lima yang dulu pernah kita singgahi

Tempat-tempat yang pernah kita telusuri

Semua seolah sedang menertawakan kondisi saat ini. 

***

Biru tidak benar-benar pulang. Ia pergi ke taman yang dulu sering ia kunjungi bersama Rayya. Hatinya terasa sakit.


Aku pikir perasaanmu sudah berubah, Rayy... Ternyata masih sama seperti sebelumnya.

Aku udah nggak tahu lagi harus bersikap bagaimana, Rayy....

Biru memejamkan kedua matanya. Menikmati semilir angin yang membasahi kulit wajahnya.

Wanita cuek itu memiliki tempat tersendiri di hatinya. Tetapi, Biru juga tidak ingin menjadi benalu di antara kisah Rayya dan juga Yudis. Mungkin bagi sebagian orang ini terkesan lebay. Membiarkan perasaan sendiri terluka begitu hebatnya, demi melindungi hati seseorang yang ia cintai agar tidak terluka.

Bulir air jernih membasahi sudut mata Biru.

Aku menangisi orang yang sedetikpun dalam hidupnya tidak pernah memikirkanku?

Bodohnya aku ya, Rayy....

Seharusnya dari dulu aku sadar, perasaanmu itu nggak lebih dari seorang teman..

Gak akan pernah lebih.

Masih dia yang jadi pemenangnya.

Biru tersenyum miris. Mengusap kasar air yang mengalir di sudut matanya. Langit semakin gelap, namun Biru masih enggan untuk pulang ke rumah. Ia mengendarai sepeda gunungnya menyusuri jalanan ibu kota. Melewati halte yang menjadi saksi bisu kisah cintanya. Mengunjungi tempat-tempat yang dulu pernah ia singgahi bersama Rayya.

Ada perasaan sakit yang muncul di sana. Perasaan rindu dan kehilangan. Perasaan senang dan sedih pada saat yang bersamaan. Senang karena dia bisa mengenal wanita seperti Rayya, wanita yang membuat harinya begitu hidup. Dan menyedihkan karena dia harus melepaskan wanita itu; setelah perjalanan panjang yang dia tempuh demi untuk mendapatkan hatinya yang ternyata masih berhenti di masa lalunya. 

Aku kira, status kita sedikit lebih baik dari sebelumnya, Rayy...

Ternyata... Di mata kamu.... Aku hanya orang asing yang tidak akan pernah kamu izinkan untuk masuk lebih dalam di kehidupanmu dan menetap di sana....

Ternyata, setiap waktu yang aku luangkan untuk kamu. Tidak menjamin bahwa kamu akan memiliki perasaan yang sama. Seperti perasaanku padamu, Rayy...


Jam 06.00

Rayya sudah sampai di halte yang biasa ia datangi setiap berangkat kerja. Perkiraan 5 menit lagi bus yang akan ia tumpangi lewat.

Rayya mengedarkan pandangannya. 

Biru.

Rayya melambaikan tangannya sambil memanggil nama laki-laki itu, berharap laki-laki itu mendengarnya dan membalas lambaian tangannya. Laki-laki itu menoleh, tidak menatap Rayya. Seolah memang tidak melihat Rayya atau memang berusaha untuk tidak melihatnya lebih lama. 

Mata Rayya yang sebelumnya berbinar, berubah menjadi sayu. Baru saja ia ingin menghampiri Biru, tiba-tiba bus yang ia tunggu sudah datang. Rayya mengurungkan niatnya dan segera masuk ke dalam bus yang hampir penuh oleh penumpang lainnya. 

Biru memejamkan kedua matanya, menahan rasa sakit yang timbul di dalam hatinya, "Maafin saya,  Rayy..."

Biru melirik sekilas bus yang membawa Rayya pergi dari tempat yang sama dengannya, bertingkah seolah-olah saat itu memang ia tidak melihat Rayya, meskipun kenyataannya ia lebih dulu menyadari keberadaan Rayya di sana sebelum Rayya menyadari keberadaannya. "Maaf saya gak bisa natap mata kamu itu, Ray. Karena rasanya semakin lama saya lihat mata kamu, semakin saya gak berani buat ninggalin kamu gitu aja."

Dari dalam bus, Rayya menatap sendu laki-laki itu seiring berjalannya bus yang menjauh dari halte.
.
.
.
.
Rayya sudah sampai di halte yang berada tak jauh dari butiknya. Saat ia melangkah berjalan di trotoar, tiba-tiba satu per satu air jatuh dari langit.

"Aku gak suka hujan. Hujan selalu berhasil membawa seseorang pergi dari kehidupanku."

Ann menggerutu, wajahnya terlihat sangat masam. Ia segera membuka payungnya lalu pergi dari sana.

🐳🐳🐳🐳🐳

Haii... Kembali lagi🙌

Saya minta kritik dan saran kalian ya... Barangkali ada kesalahan penulisan atau yang lainnya... Silakan komentar di bawah👇

Jangan lupa juga vote dan berikan dukungan untuk cerita ini yaaa😊

Terima kasih💛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langit RayyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang