AZLAN

CAPTER 1

__________________________________
"yah pak, jan di tutup dulu dong! Saya kan pen masuk pak." pinta seorang cowok datang dengan nafas ngos-ngosan

"maaf den, bapak cuman ngejalanin tugas." ucap satpam

"Ehm!" deheman seorang gadis dari balik pagar "Azlan!" ucap gadis itu dingin

'mampus gue!' batin cowok yang di sapa Azlan

"pak buka gerbangnya! " ucap gadis itu dingin lalu di angguki pak satpam

Azlan pun langsung berlari menerobos masuk, namun keberuntungan tak berpihak padanya, tasnya di tarik oleh gadis itu

"Eeh.. Lo mau kabur heh? Ikut gue! Lo harus di hukum!" gadis itu pun menarik tas Azlan

"Woy! Biasa aja kali!" teriak Azlan yang terseret, namun tak di hiraukan gadis itu

Mereka pun sampai di pinggir lapangan. Terlihat beberapa murid yang di duga telat sedang di hukum.

"Risa! Azlan telat lagi?" tanya pak Jaki seorang guru kesiswaan

Gadis yang di sapa Risa mengangguk. Azlan hanya bisa pasrah, ia tahu jika ia pasti akan mendapat hukuman.

"kalian push up sepuluh kali!" tegas pak Jaki

Murid murid itu pun hanya pasrah menjalani hukumannya. Risa dan osis lainnya hanya berdiri di belakang pak Jaki sambil memperhatikan murid murid yang sedang di hukum

****
Setelah hukuman selesai, Azlan berjalan di koridor menuju kelasnya. Saat sampai di depan kelas, Azlan bersyukur karena belum ada guru yang masuk ke kelasnya. Azlan pun masuk ke kelas dan duduk di tempatnya yang terletak di pojok dua bangku ke belakang

"Woy! Lu kerjaannya telat mulu dah, emang kagak bosen apa di hukum mulu?" ujar Mika, teman sebangkunya

"Diem napa! Cape ni gue! Udah tadi berangkat lari, di suruh push up lagi" keluh Azlan sambil bersender di tembok

"Tumben lari, emang motor lu kenapa?" tanya Dafa sambil berbalik, Dafa duduk di depan bangku Azlan

"Tadi tuh, pas gue mau pake motornya, bannya malah kempes. Mana gue udah telat lagi, makannya gue lari" jawab Azlan sedikit kesal karena hari ini merupakan hari paling sial nya

"fftt.. Bwhaaaa.. " Mika tertawa tebahak-bahak sampai seluruh murid di kelas melirik ke arahnya untuk beberapa detik dan kembali ke aktivitasnya

"Berisik ogeb!" Azlan menjitak kepala Mika

"Adaw! Sakit jir! Lagian lu ngenes banget dah sampe lari-lari gitu" jawab Mika sambil mengelus kepalanya

"Lu mah bener-bener ya. Sahabat lagi susah malah di ketawain!" Azlan kesal dengan tingkah Mika

"Ya maap, gue kan kelepasan" jawab Mika sambil menampilkan cengiran kuda nya

"Eh, lu berdua udah ngerjain pr blom?" Dafa yang dari tadi diam melihat kelakuan dua sahabatnya ini mulai angkat bicara

"Pr apa?" tanya Azlan santai

"Pr fisika lah! Gue tebak lu berdua pasti belum ngerjain kan?" tanya Dafa curiga karena kedua sahabatnya ini hanya santai

Azlan dan Mika hanya mengangguk dan menampilan senyum tanpa dosa

"Sini Daf!" Mika merentangkan telapak tangan seperti sedang memita sesuatu
Dafa hanya menaikan sebelah alisnya mengisyaratkan 'apa? '

Azlan mendengus "Maksudnya, kita mau nyalin tugas lo!" ucap Azlan santai tanpa dosa dan di angguki Mika

Sebenarnya Dafa sudah tahu maksud dari Mika, tapi ia hanya berpura-pura tak mengerti

Dafa pun memberikan bukunya pasrah kepada Azlan dan Mika. Mereka berdua langsung menyalinnya dengan cekatan

****
Di tempat lain Risa sedang duduk di bangku nya sambil membaca buku pelajaran

"Eh ris, lu emang kagak pusing apa dari tadi baca buku mulu?" tanya Naya teman sebangku sekaligus sahabatnya

"Gak." jawaban singkat Risa tanpa mengalihkan pandangannya dari buku

"Etdah nay lebay amat lu, gue aja baca buku kagak pusing tuh" ucap Adel yang duduk di belakang Risa dan Naya

Risa dan Naya duduk di bangku tengah kedua, sedangkan Adel duduk di bangku ketiga

"Yeeh.. Jelas kagak pusing lah, orang lu mah baca buku sepuluh menit aja langsung tidur!" jawab Naya jengah, sedangkan Adel hanya cengengesan

****
Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Risa, Naya dan Adel berjalan menuju kantin. Saat mereka sampai di kantin, tak sedikit orang yang memperhatikan mereka.

Setelah mereka bertiga mendapat tempat duduk, mereka pun akan memesan makanan

"Lu berdua mau pesen apa?" tanya Adel

"samain aja deh, bakso sama es teh manis" jawab Naya dan di angguki Risa,lalu Adel pun pergi untuk memesan pesanan mereka

Tak lama, Adel pun datang dengan membawa pesanan mereka

Azlan, Mika dan Dafa berjalan menuju kantin. Banyak cewek-cewek yang menyapa mereka dan di balas santai oleh Azlan. Mika? Dia hanya tersenyum, sedangkan Dafa hanya diam tak memperdulikannya.

Sesampainya di kantin, banyak cewek cewek yang histeris kegirangan melihat mereka. Mereka duduk di tempat yang tak jauh dari tempat Risa dkk.

Setelah merek memesan makanan, mereka menyantapnya tanpa ada percakapan

"Woy!" Mika mengetuk kepala Azlan dengan sendok, lantaran dari tadi Azlan terus memperhatikan ke arah meja Risa

"Sakit ogeb!" ketus Azlan sambil mengelus kepalanya

"Lagian lu ngapain si dari tadi, ngeliatin ke arah tempatnya si Risa?" tanya Mika
"Si-siapa yang ngeliatin dia? Sotoy lu!" jawab Azlan kikuk

"Lu suka sama si Risa?" tanya Dafa masih fokus dengan makanannya

"Apa sih lu berdua? Tiba-tiba nanya kek gitu? Ga jelas banget dah!" jawab Azlan berusaha santai

"Ris!" Naya menyenggol pelan lengan Risa

"Apa?" Risa tak memalingkan pandangan dari hp nya

"Itu! kayaknya ni yah, dari tadi si Azlan liatin ke arah sini mulu dah" ucap Naya sambil menunjuk ke arah Azlan dengan dagunya

"Oh" sungguh Naya di buat kesal dengan jawaban Risa yang hanya ber 'oh' saja

Naya menghelan nafas untuk menurunkan emosinya "Lu tuh ya, jan cuek-cuek ngapa" Naya tak habis pikir dengan kelakuan Risa yang super dingin dan cuek

"Udah-udah, bentar lagi bel masuk. Mending kita ke kelas" Adel melerai, ia tahu bahwa Naya sudah mulai emosi, jika tak segera di sudahi maka akan menjadi masalah

Naya menarik napas sekali lagi dan mengangguk, begitupun Risa. Akhirnya mereka bertiga melenggang pergi menuju kelas.

"Eh gue ke toilet dulu ya, kalian langsung aja ke kelas!" ucap Risa lalu pergi setelah di angguki sedua sahabatnya

Setelah dari toilet, Risa berjalan di koridor yang tampak sepi karena bel masuk sudah berbunyi.

Saat berjalan di koridor ia melihat tali sepatunya lepas, lalu ia berjongkok untuk membenarkannya. Tiba-tiba ia merasa ada yang menabraknya dari belakang

Risa berdiri dan berbalik, terlihat dada bidang seorang pria, karena tinggi Risa hanya sampai leher pria itu, Risa pun mendongak dan tatapannya bertemu dengan tatapan dari mata hitam legam milik seorang pria yang tak asing lagi baginya

"Eh sory Ris! Gue gak liat lo ada di bawah" ucap pria yang ternyata itu Azlan

"Iya gapapa. Gue pergi dulu." jawab Risa dingin lalu pergi meninggalkan Azlan yang masih berdiri di tempat

__________________________________

Hola!

Jan lupa vote dan coment ya👍

Kritik dan saran dari kalian sangatlah berguna bagi kelangsungan hidup cerita ini xixixi

Tengkyu🫶