PROLOG

422 80 29
                                    

__________________________________
Tring..Tring..Tring...
Seorang pria tersadar dari mimpinya. Ia mengganti posisinya menjadi duduk dan mematikan alarm jam yang dari tadi berbunyi. Setelah cukup nyawa terkumpul, ia pergi ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.

"Pagi mah" sapa pria itu menuruni tangga

"pagi sayang" jawab wanita yang berusia sekitar 30-an "sarapan dulu yuk!" sambungnya

"Iya mah" pria itu duduk dan menikmati sarapan yang di buat oleh mamahnya

****
"Woy! Azlan!" teriak seseorang dari belakang

Pria yang di panggil pun refleks menoleh ke sumber suara "Apa? "

"Tumben lu ga telat!" ujar pria itu setelah berada di sampingnya

"Telat salah! Gak telat salah! Trus gue harus gimana Mika?!" jawab pria yang di sapa Azlan

Azlan Ravindra, salah satu cowok terpopuler di SMA Pasundan. Seorang murid yang berhasil membuat gurunya pusing tujuh keliling. Ia duduk di kelas XI ipa3 bersama kedua sahabatnya yaitu Mika Vishaka dan Dafa Azriel.

"Lu juga sama kek Azlan!" timbal seorang pria bernama Dafa yang baru datang dengan membawa buku tebal di tangannya. Mika hanya terkekeh

Mereka berjalan beriringan di koridor. Sepanjang jalan tak sedikit orang memuji mereka yang kebanyakan, ralat semuanya cewek.

Mika dan Dafa adalah sahabat Azlan dari zaman ia bocah. Mika dan Dafa tak kalah populernya dari Azlan.

Mika yang sikapnya tak jauh dari Azlan, selain itu ia juga terkenal dengan senyum manisnya yang mampu membuat para wanita meleleh jika melihatnya.

Sedangkan Dafa yang memiliki otak terpintar di kelasnya juga di antara mereka bertiga dan memiliki sifat super dingin, namun bagi kaum hawa ia terlihat sangat cool. Walau begitu, Dafa jika sudah bersama kedua Sahabatnya ia bisa jadi ketularan gila kek mereka.

****
Seorang gadis berjalan keluar dari ruang osis, bukan karena ada kasus melainkan ia adalah salah satu anggota osis

"Risa!" panggil dua orang cewek dari belakang

Gadis yang di sapa Risa berhenti dan berbalik "Naya! Adel! Ada apa? "

Setelah kedua cewek yang di sapa Naya dan Adel itu mensejajarkan jalannya "Lu berangkat jam berapa si? Perasaan gue berangkat selalu pagi deh, tapi lu selalu udah di sini aja." tanya Naya

"Gue berangkat seperti biasa kok, cuman gue selalu mampir dulu ke ruang osis. Jadi ga papasan aja sama kalian" jawab Risa

"Oohh. Yaudah kuy ke kelas" ajak Adel

Arisha Azzahra, gadis cantik nan pintar namun memiliki sikap dingin dan cuek. Ia memiliki dua sahabat dari kecil yaitu Inaya Mafaza dan Adelia Faranisha. Mereka bertiga duduk di kelas XI ipa2.

Risa yang di juluki si jenius dari kutub utara, Naya dengan julukan si ketua chirs dan Adel dengan julukan si tomboy nan cantik membuat mereka termasuk cewek populer di SMA Pasundan.

Di sepanjang koridor, tak sedikit orang yang rata-rata pria melihat takjub mereka.

Di jalan Azlan, Mika dan Dafa berpapasan dengan Risa, Naya dan Adel. Kelas Risa memang berada di samping kelas Azlan, jadi mereka sering bertemu

Berbeda dengan kedua sahabatnya yang hanya tersenyum kikuk, Risa justru memasang wajah datar tanpa ekspresi

Begitupun dengan Azlan, Mika dan Dafa. Mika hanya memberi senyum tipisnya, Azlan berusaha tidak ber ekspresi, sedangkan Dafa yang memang bersikap dingin dan tanpa ekspresi

Mereka hanya berpapasan sekedar lewat saja, tanpa bertegur sapa. Itu mereka lakukan hampir setiap hari dengan keadaan dan sikap yang sama

****
Bel istirahat telah berlalu lima menit. Azlan,Mika dan Dafa sedang berunding untuk memesan makanan

"Eh mau pesen apa?" tanya Mika

"Gue mah samain aja deh kek lu. Siomay tanpa pare pake cabe tanpa biji pake bumbu kacang yang buanyak pake kecap tapi jangan yang item ya terus pake saos yang ga pedes soalnya kan udah pedes dari cabenya, terus minumnya es teh manis yang banyak es nya, eh tapi jan banyak banyak deh ntar flu lagi." jelas Azlan panjang lebar tanpa jeda membuat Mika pusing sekaligus kesal setengah mati

Mika menggeram kesal dan menghelan nafas panjang "Kalo lu daf? Jan bilang samain kek si Azlan!" Mika melirik Dafa

"Gue samain aja kayak lu!" jawab Dafa sambil memainkan hpnya

Mika tersenyum mengangguk, lalu beralih menatap Azlan intens "Lu! Pesen sendiri!" Mika menunjuk Azlan

Azlan terkekeh geli "iya iya bercanda kale. Gue samain kek lu aja lah" jawabnya santai

Mika lalu beranjak pergi untuk memesan pesanannya tanpa menjawab Azlan

Di tempat yang tak jauh dari mereka, ada Risa, Maya dan Adel sedang asik dengan makanan masing masing

"Eh, ntar gue gak bisa pulang bareng kalian dulu ya." ucap Adel memecah keheningan mereka

"kenapa? Bukannya jadwal eskul lu tuh besok?" tanya Naya

"Ih, bentar lagi ada kejuaraan taekwondo antar sekolah tau, gue yang jadi perwakilannya lagi." Jawab Adel lalu meminum minumannya

"Emang cuman lu doang?" Risa bertanya dengan pandangan melihat hpnya

"Ya ga cuman gue si. Ada satu lagi dari perwakilan cowok" jawab Adel santai

"Siapa?" tanya Naya dengan nada sedikit antusias

"Tuh!" Adel menunjuk ke arah Mika dengan dagunya

"Mika?" tanya Risa datar

"Yaps!" Adel sedikit malas karena harus dengan Mika, si cowok tengil yang suka bikin dia emosi

"hahaha.. Siap siap aja lu darting" Naya meledek Adel, ia tahu bahwa Adel paling malas berurusan dengan cowok satu ini

__________________________________

Hola🙌
Selamat datang di cerita pertamaku🤗
Maaf ya kalo ceritanya ga jelas, typo berserakan
Maklum cerita pertama, aku masih banyak belajar👉👈
Kritik kalo emang perlu ya, minta sarannya juga biar aku bisa jadi lebih baik lagi kedepannya🙌

Jan lupa vote dan comentnya ya👍

AZLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang