CAPTER 9

116 31 24
                                    

Mon maap ni sama typo nya hehe^^
Happy reading♡
___________________________________

"Ris, kenapa lo ngindarin gue?" tanya orang itu menatap Risa.

Risa memberanikan diri untuk menatap orang itu. Tanpa Risa sadari air matanya sudah menetes.

"Ngapain Kak Andre ke sini?" terdengar suara Risa bergetar sambil meneteskan air mata.

"Gue minta maaf Ris. Gu-gue gak bermaksud bikin lo ja-"

"Udah kak! Udah! Gue sekarang udah bahagia. Jadi jangan ganggu gue lagi! Dan soal memaafkan, gue udah maafin Kakak, jadi gue mohon sama kakak jangan temuin gue lagi!" Risa memotong perkataaan Andre dan melepaskan genggamannya lalu pergi.

Namun lagi lagi Andre menahannya "Tunggu! Biarin gue nebus kesalahan gue sama lo. Jangan pergi!" Lirihnya namun tak ada balasan dari Risa. Risa berusaha melepaskan diri namun tenaganya tidak cukup kuat dari tenaga Andre.

Tiba tiba Andre menarik tubuh Risa dan memeluknya. Risa terus meronta sambil terisak "Jangan hiks.. Jangan kayak gini kak hiks.. Aku hiks.. Benci hiks.. "

Andre mengeratkan pelukannya "Maaf. Maaf. Maafin Gue" Lirih Andre.

Tiba tiba ada seorang cowok yang menarik Risa kuat sehingga pelukan Andre terlepas.

Risa yang melihat cowok yang menariknya pun tersenyum tipis sambil terisak, apalagi kini cowok itu tengah menggenggam tangannya.

"Lo siapa?!" tanya Andre menatap tajam cowok itu.

Cowok itu tersenyum "Gue yang harusnya nanya! Lo siapa?"

Andre mengepalkan tangannya "Lo jangan ikut campur masalah gue!"

Cowok itu menatap Risa yang masih terisak lalu menatap Andre tajam "Semua hal yang menyangkut Risa berarti itu juga jadi urusan gue! Lo udah bikin Risa nangis, itu artinya lo bakal berurusan sama gue!"

Andre tersenyum sinis "Lo emang siapanya Risa hm?! Beraninya ikut campur urusan gue."

Cowok itu menatap Risa lalu kembali menatap tajam Andre"Gue pacarnya. Jadi gue berhak ikut campur. Dan lo gak usah deketin Risa lagi!"

Risa melotot tak percaya apa yang cowok itu katakan. Kemarahan Andre memuncak, Andre mengepalkan tangan

Bugh!

Satu pukulan dari Andre tepat mengenai wajah cowok itu sehingga ia tersungkur karena belum siap.

"Azlan!" Risa yang melihat Andre memukul Azlan pun langsung membantunya.

Azlan menghapus noda darah di sudut bibirnya dan berdiri di bantu Risa. Azlan menatap tajam Andre dan

Bugh!

Azlan memukul wajah Andre, karena belum siap Andre pun tersungkur.

Andre bangkit dan menarik kerah baju seragam Azlan dan menatapnya tajam. Baru Andre akan melayangkan pukulannya lagi, suara Risa menghentikannya.

"Cukup! Kak cukup! Kakak gak usah temuin gue lagi! Gue udah muak sama semua ini!" setelah mengucapkan itu, Risa pun melepaskan tangan Andre dari kerah baju Azlan dengan kasar lalu menarik tangan Azlan meninggalkan tempat itu.

****
"Lo ada masalah apa si sama dia?"

"Lo juga ngapain ada di sana?" Risa berbalik bertanya pada Azlan sambil mengompres pipi Azlan yang membiru akibat pukulan Andre.

Azlan meringis "Adaw. Lo bisa perhalus lagi ga sih ngompresnya! Jangan pake emosi dong!"

"Duh maaf maaf. Lagian ngapain si lo ikut campur? Kan kek gini jadinya."

AZLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang