CAPTER 12

50 3 0
                                    

"Perhatian kecil yang kamu berikan seringkali membuat ku bingung akan perasaan yang aku rasakan."

___________________________________
"Selamat ya Kak Adel. Kakak hebat deh, bisa menangin pertandingannya" ucapan selamat dari seorang siswi yang memakai baju yang sama dengan Adel. Adel yang baru sampai di pinggir lapangan pun di sambut tepuk tangan dari rekan rekannya.

"Bagus del. Saya bangga, karena kamu bisa mempertahankan posisimu sebagai juara. " ucap sang pelatih menepuk bahu Adel, Adel tersenyum sambil sedikit menarik nafas kasar "terima kasih pak."

"Kak. Kok muka Kakak pucet banget? Kakak sakit? " tanya siswi tersebut cemas tak sengaja menarik perhatian Mika.

Mika menghampiri Adel, dan benar saja ia melihat muka Adel yang memucat.

"Lo sakit del? " tanya Mika cemas. Adel menggeleng lemas "Gue gak papa kok".

"Adel, sebaiknya kamu pulang saja. Wajahmu pucat."

"Tapi pak, saya harus tetap di sini, gak enak sama yang lain. " lirih Adel.

"Nggak apa apa kok, kamu pulang aja, istirahat." jawab Pak Jaki.

"Iya kak, kami gak apa apa kok. Kakak pulang aja, istirahat. " sambung siswi itu.

Adel pun mengangguk. Ia berjalan lemas menuju ruang ganti untuk mengambil tasnya. Namun baru beberapa langkah, tiba tiba mata Adel mulai memburam dan kemudian Adel pun ambruk, semua orang yang ada di sana pun langsung menghampirinya.

"Astagfirullah Adel. Eh cepat panggil tim medis! " perintah Pak Jaki pada salah satu siswanya.

"Maaf Pak, tim medisnya lagi gak ada di tempat. Katanya lagi ke luar sekolah. " ucap Siswa itu.

"Ish kemana si mereka. Ngelayap mulu. Udah tau lagi dinas!" ucap Mika kesal.

Kemudian tanpa bicara lagi, Mika mengangkat tubuh Adel dan membawanya ke Uks.

Sesampainya di Uks, Adel pun di taruh di hospital bed lalu di periksa oleh perawat di Uks.

"Kenapa ini? " tanya sang perawat.

"Ini bu, tadi dia abis tanding terus tiba tiba pingsan." jelas Mika. Ibu guru itu pun mengangguk lalu memeriksa kondisi Adel.

"Kak. Kata Pak Jaki, Kakak sekarang ke lapangan, soalnya bentar lagi mau mulai tandingnya." ucap seorang siswa setelah sampai di dalam Uks.

"Ya elah cup, gue lagi ngurus Adel. Gak bisa di tunda dulu ngapa? Lo gantiin gue bisa?" ucap Mika.

"Lah kok gue si Kak, emang gak papa kalo nanti Kakak sampe kalah?" begitu mendengar ucapan Siswa itu, dengan secepat kilat Mika berjalan melewati Siswa itu.

'Yaampun, punya senior gini amat dah' batin Siswa itu mengelus dada lalu berjalan menyusul Mika.
*****
"Eh kita mau kemana nih?" tanya Naya pada Risa, Risa hanya diam. Penyebab diamnya Risa sebenarnya adalah sedang memikiran sesuatu.

"Eh lo gak dengerin gue ngo.. "
Drtt... Drtt..

Ucapan Naya terputus oleh getaran hp nya. Naya pun mengambil hpnya dan melihat siapa yang menelfonnya, kemudin mengangkatnya.

AZLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang