2. Tokoh

47 9 0
                                    

"Tidak ada yang tidak mungkin selain kita mencari tahu seberapa besarkah kemauan kita dan menerjang nya"
*SiKhai
°
°
°
~~~~~~~~~~~~~~~

"Allahuakbar Allahuakbar, Laila ha illallah". Gumaman adzan subuh terdengar seantero wilayah.

Pagi ini Khai bersiap seperti biasa untuk berangkat sekolah, namun kali ini hujan yang begitu deras nya membuat hati setiap siswa mengeluh kesal atupun bahagia. Bahagia? Ntah lah mungkin ingin libur.

Lain hal nya dengan Khai dan teman-teman nya. Selain rumah mereka deket, tidak ada sedikitpun berpikir untuk tidak masuk sekolah terkecuali sakit.

Karena bagi mereka itu adalah hal yang sangat buruk. Tidak ingin di cap sebagai anak pemalas yang dapat mencemarkan nama baik yang telah mereka ukir dengan usaha.

Terlebih bagi Khai yang menanggapi itu. Bagi nya sangat tidak baik jika harus berurusan dengan BK ataupun menambah masalah nantinya. Tidak mau merepotkan siapa pun. Apalagi orang tua.

Payung yang menggambarkan sebuah flora yang begitu indah terukir membuat hati siapa saja yang ingin menatap nya, sayang rasanya jika basah ditimpa hujan. Lagian hanya payung yang notabenenya berfungsi untuk menglindungi diri dari hujan.

Jalan menuju sekolah sangat sepi hari ini, walau aslinya macet dengan kendaraan yang tampak terburu buru pergi ke tempat tujuan agar tidak terlambat.
Tidak terlihat sama sekali seragam biru putih disepanjang jalanan. Mungkin mereka menutupi nya dengan jas hujan.

Langkah kaki ketiga orang itu pun terhenti didepan gerbang sembari mengibas-ngibaskan sepatu mereka yang sedikit basah akibat genangan air yang menjelajahi jalanan.

"We, sepatu gue basah ni jadi ga enak makek nya." Ucap Ardila.

"Iya basah, harus nya kita gausah pakai sepatu dulu sebelum sampai disekolah." Saran Khai.

"Iya juga sih, bedak gue luntur nih, aduh lupa bawa pula, gara-gara hujan jadinya buru-buru kayak gini." Gerutu Weni yang tidak terima bahwa barang berharganya ketinggalan.

"Kok gara-gara hujan sihh Wen, aneh kamu. Hujan kok disalahin." Cerewet Ardila.

"Udah ayok kita masuk, ntar lagi Bu Tini masuk tuh." Sela Khai.

Mereka pun masuk ke kelas dengan pakaian yang sedikit basah, yang membuat pemakai nya tidak nyaman.

Bel menandakan bahwa jam pelajaran pertama akan dimulai.
Beberapa siswa sudah masuk ke kelas masing-masing, ada juga yang tergesa-gesa karena terlambat akibat cuaca yang tidak mendukung.

Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang diharuskan banyak membaca. Hmm jangan kan cerita, soal saja harus bergelut dengan ribuan kalimat yang mendominasi maksud soal sesuai cerita.

Rumit ga?
Lumayan jika tidak ada niat yang mendasari nya.

"Selamat pagi anak anak?". Sapa Bu Tini sambil meletakkan buku dimeja yang di anugarahi julukan 'meja raja'

"Selamat pagi juga ibu." Jawab semua siswa dengan kompak nya.

"Berdoa dimulai! .... Selesai!". Ucap Keno selaku ketua kelas.

Bu Tini menjelaskan beberapa materi tentang unsur unsur dari cerpen, mengingat tinggal menghitung hari saja UN akan dilaksanakan. Beliau lebih fokus untuk membahas soal dan menjelaskan secara singkat.

" Tokoh merupakan Pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama. Tokoh dibagi menjadi tokoh protagonis, antagonisme ataupun figuran. Dalam sebuah karya dibedakan menjadi tokoh utama, tokoh tambahan, dan tokoh tambahan seperti yang ibu jelaskan barusan. .... BLA BLA." Tutur Bu Tini sambil berjalan mengelilingi gang-gang kecil di balik meja para siswa.

Kebosanan mulai melanda dibeberapa siswa apalagi di saat cuaca yang sangat mendukung diri untuk rebahan. Tak jarang banyak siswa yang tanpa sadar tertidur pulas disela-sela penjelasan Bu Tini.

Termasuk Khai yang sudah menguap berkali-kali bahkan seperti akan menelan lalat yang lalu lalang di mulutnya. Tidak bisa ditahan rasa kantuk ini. Walaupun ini termasuk pelajaran kesukaan nya.

1 jam 30 menit berlalu..

Kini tiba saat nya untuk sesi pertanyaan jika ada yang ingin ditanyakan ataupun materi yang kurang jelas. Semua siswa menetapkan badan menatap mantap ke arah bu Tini.

"Bu, saya mau bertanya, bagaimana kah kita bisa menjadi seorang tokoh yang terkenal dan dikagumi banyak orang?" Tanya seorang siswa yang bernama Nova.

Dengan perlahan Bu Tini menjelaskan.
"Jika kita ingin menjadi seorang tokoh, kita harus menjadi orang yang berbeda dari siapapun. Berbeda dalam artian,, dari segi fashion, karya ataupun skill yang kita punya terlihat 'unik' dimata orang banyak.
Membuat jargon lelucon atau semacamnya itu sudah menjadi keunikan tersendiri bagi seseorang sehingga membuat mereka terkagum pada kita dan kita akan menjadi orang yang terkenal. Bahkan kita juga memiliki fans". Jelas Bu Tini panjang lebar.

"Apakah saya bisa menjadi seorang tokoh Bu?" Tambah Khai.

Semua tertawa dengan pertanyaan nya, padahal Khai bertanya agar dapat menghilangkan rasa kantuk nya yang melanda begitu hebat di mata.

"Ya kamu harus punya keunikan lah Khai,"
Jawab Ratu. Ratu adalah temen duduk dari Ardila.

"Hehe iyaa Khai, bisa saja menjadi sosok yang dikenali apabila kamu mempunyai sesuatu yang lain
ataupun ciri khas dalam diri kamu."
Jawab Bu Tini dengan senyuman sumringan nya.

"jadi begitu ya bu, terimakasih bu" ucap Khai setelah mendengar penjelasan Bu Tini.

Disela penjelasan Bu Tini, Khai berpikir suatu saat nanti ia bisa menjadi seorang tokoh. Tapi yang jadi masalahnya nya. Tokoh dalam konteks apa? Sinetron??

"Apakah kalau udah terkenal bisa jadi kaya Bu?". Tanya Weni sambil melilitkan rambutnya dengan jemarinya.

"Haha kamu ada-ada saja Weni, yang pasti rezeki kita akan naik perlahan-lahan dengan adanya kemampuan yang kita punya dan banyak yang mengagumi kita hingga kita di nobatkan sebagai tokoh oleh banyak orang." Jelas Bu Tini.

"Begitu ya Bu,". Ucap Weni sambil cengiran.

Kegiatan belajar mengajar terus berlangsung. Hujan perlahan mulai reda dan mentari mulai menampakkan wajah nya ke permukaan. Menyinari setiap insan manusia dan membangkitkan gairah tumbuhan untuk merekahkan kembali mahkota bunga yang sempat layu dan malu saat datangnya hujan.

------------------------bersambung---------------

Siapa yang mau jadi seorang 'tokoh' tunjuk ✋??

Comment and Vote ya🤗🤗Tq!

🙏@mutifannyt

The Flower's IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang