13. Daftar Ulang (2)

7 3 0
                                    

Suasana kembali seperti kemarin, rame dan penuh sesak. Para mahasiswa menggenggam sebuah map yang berisikan dokumen.

Khai dan Gina kembali ke kampus, berharap hari ini mereka bisa selesaikan semua nya dan dapat mempersiapkan yang lainnya.

"Nomor 287" kata sirine yang berisikan suara panitia.

"Lo yakin kita bakal siap?" Tanya Gina tidak yakin.

"Gua yakin Gin walau kita harus nunggu lama lagi" jawab Khai meyakinkan.

"Okee bersiap untuk menunggu yang pasti".

"Hahaha mendingan nunggu antrian ini Gin daripada nunggu Doi yang ga pasti".

"Macam punya doi aja lu Khai! Lelaki aja ogah mau deketin lu haha".

"Belum saat nya gua punya doi, gua yakin suatu saat nanti gua bakal didatangi oleh seorang pangeran hehe"

"Pangeran kodok yang datangin lu Khai, pede amat, amat aja kagak pede".

"Kan gua meyakinkan diri gua walau ga tau kapan gua bisa punya pangeran".

"Iyain aja dahhh Khai".

Candaan mereka dapat mengobati kebosanan yang melanda. Untuk sekedar berbincang-bincang ria.

Mereka tertawa lepas sambil mengantri panjang, hingga Maba yang disekitar mereka harus melengah ke arah mereka mendengar apa yang dibicarakan.

"Dasar wanita-wanita bucin" bisik salah satu Maba.

Tak ada balasan dari Khai ataupun Gina. Hanya senyuman malu yang terlukis dibibir masing-masing. Karena mereka tau kekonyolan mereka yang mengobrol di keramaian. Sangat memalukan!!

Siang pun tiba
Panitia PMB mulai break dan istirahat makan siang.

Khai dan Gina tidak mau ketinggalan untuk ke kantin. Mereka harus mendapatkan makanan untuk sekedar mengisi perut.

Sebenarnya mereka sudah berfikir akan membawa bekal, namun itu semua ditepis oleh Khai yang ingin mencoba lebih banyak lagi makanan dikampus, walau makanan yang kemarin hanya mie tapi sangat enak saat disentuh lidah. Efek laper atau doyan? Haha.

Antrian kesepuluh mungkin tak masalah. Sedikit bersabar maka perut kosong mulai terisi. Khai memesan Bakso sedangkan Gina nasi goreng, tak mau kehabisan lagi mereka pun memesan beberapa camilan dan air minum.

Meja kantin dipenuhi semua Maba juga orang tua yang masih menemani sebagian Maba, uuh anak manja!

Disini Khai mulai sadar bahwa apa yang Khai lakukan mulai sekarang harus dikerjakan sendirian. Tak ada lagi bantuan dari orang tua, semua keputusan harus bisa Khai ambil sendiri dan menimbang nya demi kebaikan dirinya juga.

Tak harus menunggu bunda yang mempersiapkan semua kebutuhan kita. Menjadi dewasa bukan hanya sekedar mengingatkan diri sendiri tapi menjadi dewasa harus bisa mencegah diri dan menimbang keputusan dengan cermat.

Seumpama bakal kelapa yang hidup dimana pun, hingga harus hidup dalam kondisi apapun dan melanjutkan kehidupan untuk bisa berkembang biak.

Begitu juga manusia, tak harus bergantung pada orang lain. Namun tergantung kondisi. Hidup ini harus bersosial juga, saling menghargai dan saling membantu. Perbanyaklah membaca agar kau tak diambang kebodohan (quotes nyempil)

Siang hari semakin terik, peluh keringat meluncur deras dari dahi dan anggota tubuh lainnya.

327 setelah ini nomor 328 untuk Gina. Tas yang mereka bawa mulai dibuka dan dipersiapkan. Sebenarnya hanya menyerahkan dokumen saja, lalu berfoto untuk KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) tidak sulit. Sulit bagi mahasiswa yang belum melengkapi dokumen. Harus kembali dan mem-'fotocopy' ulang karena tidak sesuai.

Wawancara sebentar, bertanya apakah data nya sudah sesuai atau belum? karena akan di input  kedalam komputer. Jangan sampai ada data yang salah ataupun tertukar, itu akan sangat berpengaruh untuk data selanjutnya.

Almamater atau biasa disebut jas identitas dari kampus dikenakan untuk berfoto canggung didepan kamera. Untuk apa lagi kalau bukan diletakkan pada KTM. Itu sebagai identitas resmi bahwa sudah menjadi mahasiswa di kampus tersebut.

Foto selesai hanya sekali 'cekrek' tidak khayal bagi siapa saja yang merasa belum puas dengan hasil fotonya.

KTM sementara sudah keluar. Cepat sekali proses nya! Tawa dingin kembali mereka ukir saat melihat foto mereka. Lucu kayak foto KTP.

"Gua lucu kali hahaha kayak apa gitu" ucap Khai dengan Tawa paksanya.

"Gue kayak orang mewek haha ga terima gue kalau muka gue jadi gini!" Sahut Gina tertawa.

"Semoga aja bukan foto ini yang di pasang di KTM asli. Ngakak banget ga sih? Foto KTP juga kagak bagus, lah ini KTM malah makin buriq" tambah Khai.

"Semoga aja lah, jelek banget dah".

Belum lagi tersenyum, Abang tukang fotonya langsung cekrek kamera hufft sungguh miris.

------------bersambung----------------

🙏@mutifannyt

The Flower's IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang