"Gua belum bisa menerima ini semua. Gua masih mau belajar dan ngelanjutin ke jenjang yang lebih tinggi. Jangan ganggu!! oh shit."
*Sikhai
°
°
°
~~~~~~~~~~~~~~Notice!
Dibagian ini full percakapan yah
Karena ini sebuah..
Jeng jeng jeng😂ikuti terus yah!^
^Sore hari yang sangat indah. Senja datang kemudian menyapa seisi bumi dan terbenam secara hormat.
Malam datang disambut hujan yang deras sembari petir menggema.
"Khai? Bunda mau ngomong serius sama kamu?" Tanya Bunda Luna tiba-tiba.
"Iya Bun kenapa?". Jawab Khai curiga. Ga biasanya bunda tanya serius gini sama Khai.
"Umur kamu udah menginjak remaja sayang dan kamu akan masuk di fase 'keingintahuan' dan sedang mencari jati diri. Bunda takut kamu sangat labil dalam menerima informasi dan terjerumus ke hal yang berbau negatif sayang. Apalagi banyak kasus yang beredar tentang kenakalan remaja, " Tutur Bunda Luna.
"Iyaa Bun, Khai bakal jaga diri Bun dari semua permasalahan itu. Lagian Khai juga berteman sama orang-orang yang baik kok Bun." Ucap Khai untuk menenangkan hati Bunda nya.
"Khai? Bunda mau kamu ikutin kemauan bunda sayang. Ini untuk kebaikan kamu." Tambah Bunda Luna lagi.
"Apa itu Bun? Selama ini kan Khai selalu nurutin semua nasehat bunda, bahkan karena dukungan dan doa bunda Khai bisa sampai seperti ini."
"Kamu kenal kak Rena kan Khai, suami dari bang Jali? Kakak sahabat bunda? Dia abis kecelakaan beberapa bulan yang lalu sayang. Bang jali sangat terpukul atas kejadian itu. Tante Tatik sangat sedih melihat musibah yang menimpa kakaknya." Jelas bunda Luna.
"Iya bun, Khai tau. Tapi apa hubungannya Bun?". Tanya Khai yang sangat kebingungan. Khai belum bisa menerka apa yang dimaksud bundanya.
"Bunda ingin 'menjodohkan'mu dengan bang Jali sayang." Kata bunda Luna singkat.
"Haa? Bun kenapa Khai harus dijodohkan Bun? Lagian Khai juga masih sekolah. Khai ga bisa nerima ini Bun. Khai masih mau belajar, Khai mau ngerasain masa muda Khai, Khai mau kuliah, Khai mau kerja, Khai mau jadi wanita karier Bun. Maaf bun, Khai ga bisa nuruti apa kata bunda." Ucap Khai yang kaget mendengar pernyataan bundanya.
"Ini demi kebaikan kamu sayang, demi masa depan kamu. Bunda mau kamu dilindungi sama orang yang bunda percaya. Jali itu orang yang baik, dia juga bertanggung jawab bahkan dia sudah sangat mapan. Tapi sayang Allah memanggil istrinya lebih dulu dan jali jadi stres hingga ia tidak ingin bicara sama Tante Tatik. Bunda kasihan liat Tante Tatik sayang, dia udah bunda anggap kakak kandung bunda." Tutur Bunda memberikan pengertian untuk Khai.
"Khai ga bisa Bun, Khai belum siap. Hiks hiks.. Kenapa harus jadi begini Bun? Apa Khai ga bisa ngejar impian Khai? Apa Khai tidak bisa jadi orang yang mandiri Bun? Khai mau cari jati diri Khai Bun. Khai gamau ada kekangan atau semacamnya hiks hiks." Bantah Khai sambil mengusap air matanya yang jatuh perlahan-lahan.
"Khai bisa kok menggapai mimpi Khai, Khai juga bisa kuliah. Bunda yakin Jali pasti mengizinkan Khai untuk itu semua." Titah bunda Luna.
"Bundaa!! Khai belum bisa nerima ini semua." Tangis Khai tersedu-sedu.
"Sayang, maafin bunda kamu mau kan nuruti kata bunda? Bunda ga salah milih seseorang buat kamu. Bunda sangat yakin ini pilihan bunda. Bunda mohon sayang." Jelas bunda sambil mengusap air mata Khai.
"Khai butuh waktu Bun."
"Iya bunda paham sayang, bunda berharap kamu mau terima karena bunda gatau sisa umur bunda, bunda ingin sekali liat anak-anak bunda bahagia. Apalagi melihat Khai bahagia dengan pilihan bunda." Lanjut bunda yang mengharapkan jawaban 'ya' dari Khai.
**
"Apa yang harus gua lakuin! Khai! Pikirkan Khai pikir!" Bisik Khai dalam hatinya yang sangat kacau.
"Gua harus apa!! Gua sayang bunda hiks hiks hiks. Apa gua harus ikutin kata bunda? Tapi gua mau bebas dulu." Rancau Khai.
**
"Bun?"
"Iya sayang, gimna?"
"Khai setuju bun, tapi menjelang Khai bisa dapetin apa yang Khai mau, ga boleh ada yang ganggu Khai! Khai juga gamau terlalu di kekang dan harus dukung apa yang Khai lakuin." Tutur Khai dengan jelas.
"Bunda akan ngomong sama Jali tentang itu, bunda yakin Jali akan mengerti keadaan mu, terimakasih sayang. Bunda akan persiapkan secepatnya." Kata bunda Luna dengan nafas lega.
"Secepatnya bun? Hmm apa ga tunggu setelah ujian ini bun?" Tanya Khai kaget.
"Lebih cepat lebih baik sayang." Ucap bunda sambil tersenyum.
****/****/****
Petir datang menyambar dengan kerasnya, membuat siapapun yang tertidur dimalam itu terbangun.
"Astaghfirullah! Gua kenapa?
#$#$#$$#
ahh hanya mimpi kan ini? Jadi tadi? Hanya 'mimpi'?
Huffft syukurlah
Untung hanya mimpi". Lega Khai berkata sambil menepuk pipinya.Sebelumnya Khai tidak pernah mimpi perihal cinta. Kenapa baru sekarang? Masa iya Khai nikah sama bang Jali. Ohh tidak!!
Apakah mimpi bisa jadi kenyataan? Oh tidak mimpikan cuman bunga tidur. Pikir Khai yang membuat hatinya lega.
Adzan subuh berkumandang. Ayam berkokok bersahutan menandakan matahari akan menampakkan dirinya.
"Gua harap mimpi buruk tadi malam ga akan pernah terjadi. Gua ga akan dijodohkan dengan siapa pun. Apalagi bang Jali. Titik!!" Janji Khai dalam hati.
"Pagi bun?" Sapa Khai. Ia harap tidak ada sebuah percakapan serius pagi ini sesuai mimpi buruk nya tadi malam. Semoga aja tidak!
"Pagi sayang, gimana tidur kamu nyenyak? Kan enak tidur tadi malam karena hujan." Ucap bundanya.
"Alhamdulillah nyenyak kok Bun hehe nyenyak banget lagi. Oh ya Khai pergi sekolah dulu ya bun, Assalamu'alaikum bundakuuu" pamit Khai sambil menyalami dan pergi begitu saja.
"Eeh kok cepet banget! kamu belum sarapan khaii!!" Teriak Bunda Luna.
--------------------bersambung-----------------
Hehe
Gimna guys?😂
Apa perjodohan ini berlangsung?Comment dan Vote ya🤗🤗Tq!
🙏@mutifannyt
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower's Identity
Chick-Lit[UPDATE SETIAP SABTU] Lu pernah ga sih mimpi saat tidur dan mimpi itu adalah tujuan hidup lu! jati diri lu! * Percaya atau tidak, bahkan gua ngalamin. ' Gua, Khai. Jangan lupa tinggalkan jejak ya😆 agar aku bisa kunjungi cerita kalian juga. Kita sa...