XVII. JUMPA 2

1.7K 178 3
                                    

"Oke oke Adara, kamu harus cantik, harus perfect di depan Mas Putra" Ucapku sambil memilih pakaian.

Kling....

Mas Putra 💬
"Otw dek."

"Gila udah otw aja, gercap juga" Gumamku sambil membaca pesan dari Mas Putra.

•••

Tok.. tok... tok...

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam"

"Udah siap dek?"

"Oh udah mas, berangkat sekarang?"

"Iya dek, izin dulu sama orang tua adek dulu." Ucapnya lalu aku memanggil ibuku.

"Hati-hati dijalan ya nduk, kalau pulang jangan malam-malam."

"Ngge bu, pamit dulu, Assalamualaikum." Ucap Mas Putra.

•••

"Mau nonton apa dek?"

"Nonton mas aja." Ucapku menggoda.

Aku lebih agresif ketika dekat dengan Mas Putra. Etss agresif dalam artian aku selalu banyak bicara dengannya, ya biar bisa ngeluluhin sikap cueknya ke aku.

"Ah bisa aja kamu dek. Nonton horor, action, atau yang romantis?"

"Horor aja gimana mas? Lama juga aku enggak memacu adrenalin."

"Haha pacu adrenalin ya enggak di sini dek, tuh di Surabaya Carnival, banyak wahana yang seru." Ujarnya

"Ah ya bener."

Kami menuju ke loket tiket untuk memesan tiket. Cukup banyak yang kami bahas. Dan kami sangat menikmati waktu berdua kami. Saling pandang, saling lirik sambil senyum-senyum sendiri. Jujur aku ngerasa kaya jadi orang gila.

•••

"Loh kamu?" Ucap Mas Putra terkejut ketika melihat seorang wanita yang berpapasan dengannya saat keluar dari bioskop.

"Mas Putra? Apa kabar?" Ucap wanita itu kepada Mas Putra sambil menjabat tangannya.

"Ohh baik, iya aku baik." kata Mas Putra.

Dan kemudian wanita itu melihatku

"Ini siapa mas?" Sambil menunjukku.

"Ini Adara, dia temanku." Ucap Mas Putra.

"Hmm kali kali gitu keceplosan bilang pacarnya." batinku

"Hai, aku Naira teman lamanya Mas Putra."

Akupun menjabat tangannya dan memperkenalkan diriku.

Mas Putra menyapu pandangannya melihat sekeliling.

"Kamu kesini sama siapa?" Tanyanya kepada Naira.

"Aku sendiri Mas kesini, cari buku buat tambahan tugas." Ucapnya.

Mas Putra hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian menggandeng tanganku dan berpamitan kepada Naira.

"Maaf, kita permisi dulu ya."

"Oh iya mas." Kata Naira yang pandangannya tak lepas melihat tangan Mas Putra yang menggandengku.

•••

Foodcourt mall

Semenjak bertemu dengan Naira tadi Mas Putra hanya diam. Aku sangat bingung dengan diamnya. Padahal sebelumnya dia sangat banyak bicara.

KAU, KOTAK OBATKU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang