✎♡✎
Minggu datang menyambut kebahagiaan banyak orang, termasuk Renita. Dia bangun dengan membawa rasa bahagia setelah momen pertemuan idola dan penggemarnya di rumahnya, sungguh momen seru yang tidak akan terlupakan dan tidak akan bisa terulang lagi. Renita tidak terbiasa bangun siang di hari Minggu, tidak seperti kebanyakan orang yang akan bangun siang dengan sengaja.
Renita mengambil sampah yang sudah menumpuk di dapur dan menyatukannya di dalam plastik besar, lalu membawanya ke luar rumah dan meletakkannya di dalam tong sampah yang akan diambil oleh tukang gerobak sampah yang rutin datang setiap sebulan sekali. Di saat bersamaan, Eddy keluar dari kos-kosan dan menghirup udara pagi dengan leluasa.
Dia melirik ke sebelah tanpa sebab dan menemukan Renita sedang memasukkan plastik sampah ke dalam tong sampah, tampaknya sedikit kesulitan. Eddy meninggalkan pintu masuk dan memasang sandalnya untuk menghampiri Renita. Perempuan itu masih tak menyadarinya, dia terus berusaha memasukkan sekantong plastik hitam ke dalam tong sampah.
"Good morning," sapa Eddy sambil terus melangkah ke dekat Renita.
"Morning," balas Renita.
"Let me help you," tawar Eddy.
"No, I can do it myself, thank you."
"Are you busy today?
"No."
"Aku dan teman-temanku akan lari pagi sampai gedung olahraga dekat sini, lalu kami bermain basket. Apa kau mau ikut?"
"Kamu suka bermain basket?"
"Aku tidak hanya suka, tapi aku paling mahir bermain basket. Bukannya sombong, tapi Louise selalu berkomentar kalau aku paling mahir dalam permainan basket."
"Beda jauh denganku, aku payah banget dalam semua permainan olahraga."
"Aku bisa mengajarkanmu bermain basket, kalau kau tidak keberatan."
"Aku mau kok."
"Jadi, apa kau mau ikut?"
"Mau, tapi aku mau ganti baju dulu. Kalo merasa kelamaan, kamu dan teman-temanmu duluan aja."
"Teman-temanku sudah pergi duluan, hanya aku yang terlambat. Karena ada urusan yang harus aku lakukan di kosan, makanya aku mengajakmu supaya aku tidak pergi sendiri."
"Oh, gitu. Ya udah, aku ganti baju dulu. Nggak lama kok, aku bakal bergerak cepat."
"Aku tunggu di situ." Eddy menunjuk ke arah bangku yang ada di teras rumah Renita.
✎♡✎
Ini adalah pertama kalinya bagi Renita lari pagi, sebelumnya dia belum pernah melakukannya. Untuk pertama kalinya juga, Renita merasa sangat lelah. Rasanya seperti membersihkan seisi rumah tanpa henti, bahkan mungkin 5 kali lebih melelahkan daripada membersihkan satu rumahnya sendirian. Renita tidak lupa untuk membawa tas kecil yang hanya muat botol dan hape.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalliance
RomanceGenre: Romance & School Status: Tamat Note: Masing-masing bab memiliki 3k kata! Judul Sebelumnya: Aku Gak Pengen Bahagia/Kau Pantas Bahagia ✎♡✎ Merasa kesepian karena dijauhi tanpa alasan oleh Delvin yang merupakan sahabat masa kecilnya, Renita be...