✎♡✎
Sebuah alarm berdering beberapa saat, berasal dari sebuah ponsel seseorang yang diletakkan di bawah bantal kemarin malam. Renita tersadarkan dari tidurnya yang cukup dan tangannya bergerak tanpa kesadaran penuh untuk mematikan alarm tersebut, sebenarnya alarm itu sudah berdering sebanyak 3 kali. Renita sengaja memasangnya berkali-kali agar bisa terbangun tepat waktu untuk pergi kerja, dia melihat layar hapenya yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
"HAH!? GAWAT! AKU TELAT KERJA!" teriak Renita panik.
Tidak peduli dengan keadaan kamarnya yang berantakan seperti baru saja mengadakan pesta piyama, Renita berlari sekencang yang dia bisa menuju kamar mandi. Sampai lupa mengambil handuknya yang tergantung di dekat pintu kamar, tapi Renita berhenti melangkah sebelum masuk ke kamar mandi. "Oh iya, aku 'kan tukeran shift sama Kak Yulis."
Hampir saja Renita kelepasan jantung akibat panik tak terkendali, akhirnya dia ingat pertukaran shift yang sudah dia setujui dengan salah satu pegawai toko kemarin. Lemas karena dikuasai rasa panik, Renita duduk ke salah satu bangku makan dan menjatuhkan kepalanya di meja dengan handuk yang melingkar di sekitar lehernya. Kebiasaan Renita yang pelupa, membuatnya hampir saja malu karena bekerja di shift yang tidak sesuai. Mulai sekarang, dia menegaskan pada dirinya sendiri untuk mencatat hal-hal penting.
Sebelum mandi, Renita teringat harus menjemur pakaian yang sudah direndam dengan pewangi sejak kemarin malam. Harusnya dia menggunakan mesin cuci, tapi Renita harus menghemat listrik. Karena dia tinggal sendiri dan bajunya tidak terlalu menumpuk, dia hanya mencucinya dengan tenaga tanpa mengandalkan mesin cuci. Saatnya menjalani aktivitas pagi, Renita mengangkat seember penuh bajunya ke samping rumahnya untuk dijemur.
Cuacanya sedang bagus untuk menjemur pakaian, pasti akan kering jika cuaca terus cerah hingga sore. Di saat bersamaan, Delvin keluar dari rumahnya untuk membuang sampah. Dia tidak sengaja melihat Renita di seberang yang sedang fokus menggantung pakaian basah, Delvin sangat jarang melihat Renita mode Ibu-ibu yang sudah sibuk di pagi hari. Awalnya Delvin hanya memandanginya dengan tersenyum sumringah, sampai Renita sendiri yang menyadari kehadirannya.
Tidak mau berteriak untuk memanggil Delvin, Renita hanya melambaikan tangannya. Bukannya membalas lambaian tangan sahabatnya, Delvin justru menuruni teras rumahnya dan memasang sendalnya. Renita sudah bisa menebak kalau Delvin akan menghampirinya, dia menjadi sedikit panik karena dirinya belum mandi dan akan menyebarkan bau yang tidak sedap pada Delvin. Hingga sampailah Delvin di pekarangan rumah Renita, tidak sampai 2 menit.
"Ren, kamu nggak kerja?"
"Teman kerjaku minta tukeran shift, jadi aku masuk kerjanya sore dan dia yang pagi," jawab Renita yang perlahan mundur menjauhi Delvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalliance
RomanceGenre: Romance & School Status: Tamat Note: Masing-masing bab memiliki 3k kata! Judul Sebelumnya: Aku Gak Pengen Bahagia/Kau Pantas Bahagia ✎♡✎ Merasa kesepian karena dijauhi tanpa alasan oleh Delvin yang merupakan sahabat masa kecilnya, Renita be...