WHO I AM??

681 75 3
                                    

"Ini sungguh sangat diluar dugaan,
Luka berat yang diderita pasien pada bagian kepala seharusnya mengakibatkan pasien koma sekitar 1 sampai 2 bulan. Bahkan kaki pasien yang seharusnya patah... pasien terlihat sangat normal, bahkan seolah tidak pernah terjadi apa-apa padanya. I-ini.. "

sang dokter membenarkan posisi kaca mata yang dikenakannya dengan keringat dingin yang terus mengalir

Tzuyu hanya diam dan menyimak penjelasan yang tentu membuatnya sangat terkejut

Tzuyu lalu melirik pria yang berada disampingnya, wajah pria tersebut terlihat sangat sejuk dan menenangkan

"Ini suatu keajaiban yang diberikan oleh Sang Esa, kau beruntung anak muda" ucap sang dokter namun tak ada respon dari orang yang berada didepannya itu

Dokter tersebut merapihkan gambar gambar hasil ronsenan dari si pasien, ia lalu memasukanya kedalam amplop coklat berukuran besar

"Dengan kondisimu yang tiba tiba naik drastis dalam satu malam ini, kau dibolehkan untuk pulang. Kondisi kepala dan kakimu sangat jauh lebih baik, keajaiban datang dengan sendirinya. Kita meski bersyukur..
Apa ada pertanyaan??" Dokter berkaca mata itu menatap tzuyu dan pria disampingnya secara bergantian

" siapa aku? Kalian siapa? Kenapa aku disini? Apa yang terjadi denganku? " pria tersebut melontarkan bertubi pertanyaan dengan nada bicara yang datar

Dokter lalu menghela napasnya panjang

Sang dokter menjelaskan apa yang terjadi secara rinci padanya, sambil sesekali menaikan kaca mata yang melorot kebawah

Pria tersebut hanya diam setelah mendengar penjelasan dari dokter

"Aku akan membantu agar ingatanmu kembali" ujar tzuyu dengan manik mata yang berbinar dan senyum kecil yang terulas indah dibibirnya

"Siapa kau??"

"Emmm.. aku tzuyu, chou tzuyu" tzuyu mengulurkan tanganya pada pria tersebut

"Tzuyu.. chou tzuyu, chou..." Dia mengeja nama tzuyu

Ia merasa tidak asing dengan kata 'chou', pria tersebut kemudian mengingat ngingat apa yang seharusnya ia ketahui tentang 'chou' sampai mengabaikan uluran tangan tzuyu yang telah kembali pada pangkuan sang empu

"Akh rasanya sakit!" pekik pria tersebut sembari mencengkram kuat kepalanya yang kini masih berbalut perban

"Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengingat, itu akan membuat kepalamu terasa sakit. Tenanglah dan jangan risau, ingatanmu akan kembali seiring berjalanya waktu" jelas sang dokter

Mereka berdua--tzuyu dan pria bertelanjang dada-- kini memutuskan untuk pulang ketempat tzuyu setelah sebelumnya tzuyu mengurus administrasi, obat, pembayaran dan yang lainya

Mereka akhirnya sampai dikediaman tzuyu.

"Duduklah, dan istirahatkan badanmu" tzuyu mendudukan pria yang masih belum mengenakan baju itu di atas sofa miliknya

Tzuyu kemudian berjalan kearah dapur hendak memasak bubur untuknya

Pria yang tengah duduk itupun hanya diam sembari mengedarkan pandanganya kesekeliling sudut rumah tzuyu

Apartemen yang kecil namun terkesan modern dan sederhana ini begitu nyaman dan hangat. Ada tangga disamping ruangan, sepertinya untuk naik kelantai dua

Barang-barang dan tata letak nya yang pas membuat ruangan ini terasa nyaman untuk yeontan.

Yeontan beralih dan melirik kearah dapur yang tidak jauh dari tempatnya. Disana terdapat mesin cuci kecil didekat wastafel dan juga meja yang sama kecilnya dengan dua kursi

V-- AMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang