THE TRUTH UNTOLD

428 52 7
                                    

"Kau bodoh yeontan.."

Yeontan tersenyum mendengar itu, ia semakin mendekap tzuyu dalam peluknya

"Kau lebih bodoh dari yeontan" Bisik yeontan ditelinga tzuyu

Mungkin ini yang dinamakan kasih sayang sebagai sebuah keluarga antara dirinya dan yeontan.

Tzuyu merasa tidak rela mungkin karena ia takut jika wanita yang yeontan cintai menyakiti yeontan, enak-enak bisa melihat senyuman manis yeontan dan bahkan dicintai oleh yeontan tapi malah melukai yeontan. Mungkin.

Tzuyu menghirup aroma badan yeontan yang sangat wangi, padahal yeontan tidak menggunakan parfum

Hembusan angin malam yang menenangkan membuat kantuk datang disela-sela kelopak mata tzuyu

Sungguh, dekapan hangat yeontan memang tempat yang tzuyu rasa lebih nyaman dibandingkan tempat tidur hotel

Satu jam berlalu dengan cepat, mereka berdua masih erat saling dekap

"Disini mulai dingin.." ucap yeontan

"Ayo pulang" Lanjutnya, namun tidak ada respon dari tzuyu

"Hei" yeontan mulai melepaskan pelukanya, dan tiba tiba saja tzuyu melorot kesamping

"Ternyata tidur" yeontan segera merangkul tzuyu dalam peluknya sebelum tzuyu jatuh kesamping

"Merepotkan" Cicit yeontan lalu membopong tzuyu ala-ala pengantin

Yeontan akhirnya menidurkan tzuyu diatas tempat tidurnya

Ia lalu menyelimuti seluruh badan tzuyu dan hanya menyisakan kepalanya

Ia mencopot sepatu tzuyu, mematikan lampu dan hendak keluar dari kamar tidur tzuyu

Sebelum yeontan menutup pintunya, ia sempat terhenti beberapa detik menatap tenangnya wajah ayu dan cantik tzuyu ketika tengah terlelap

"Aku akan membuatmu mencintaiku" ujar yeontan lalu menutup pintu dan keluar dari kamar hotel tzuyu





Flashback On~

Yeontan hilang keseimbangan hingga akhirnya ia terjatuh dengan kepala yang membentur sudut meja

Gelap.

Yeontan mengerjapkan matanya berulang kali, kepalanya terasa pusing. Rasanya seperti telah tertidur seharian

"Dimana ini?" Pekik yeontan setelah menyadari jika dirinya tengah terbaring ditengah tengah kastil yang luas dan tua

Yeontan lalu segera bangkit berdiri dengan pandangan mata yang mengitari kastil yang sangat luas dan minim cahaya tersebut

"Pangeran" panggil seseorang dibelakang tubuh yeontan. Yeontan langsung membalikan badanya

Ternyata pria tampan dengan rambut hitam yang agak panjang dan berjubah itu tengah menatap dingin kearah yeontan. Pria tersebut seperti tengah berdiri tegap diatas altar kastil

Yeontan menengok kekanan dan kekiri, mencari seseorang yang pria itu panggil 'pangeran' barusan

Si pria terkekeh kecil "Hei kau" panggilnya pada yeontan "Aku??" Yeontan menunjuk dirinya sendiri

"Iya. Pangeran" Jawabnya. Yeontan mulai agak linglung sekarang "pangeran?" Gumam yeontan

"Kemari dan duduklah" ucapnya sembari mempersilahkan yeontan untuk duduk dikursi yang paling besar dan megah dari ketujuh kursi yang berada disana

Tanpa pikir panjang, yeontan langsung menuruti perkataan pria tampan dan pucat tersebut

"Dimana ini?" Tanya yeontan setelah mendudukan badanya dikursi, pria itu kini berdiri disebelah kanan yeontan

V-- AMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang