2. Halte

571 75 26
                                    

Minal Aidzin wal Faizin semuanya 🙏

°°°°°

Kayra diam saja ketika Gavin yang sedikit susah membuka pintu UKS karena tangannya yang satu memegangi tangan Kayra yang mengalung di lehernya. Kayra bahkan masih merasakan nyeri di perutnya karena sambel itu. Ini bukan yang pertama atau kedua kalinya Kayra seperti ini. Ia memang mempunyai penyakit maag dan Kayra tidak bisa menelan makanan pedas. Beberapa kali Gavin selalu mengingatkannya namun, ya inilah Kayra tetap ceroboh dan keras kepala.

Kayra masih diam saat ia sudah berada di atas ranjang UKS sementara Gavin berjalan menuju kotak obat.  Setelah menemukan obat apa yang Gavin cari ia segera menghampiri Kayra lagi.

"Telen" pinta Gavin seraya menyerahkan sebutir obat berwarna hijau kepada Kayra

"Ihh Gavin inikan bisa dikunyah" protes Kayra yang diberi tatapan tajam oleh Gavin.

Selesai minum obat Gavin segera mengambil buku catatan UKS lalu menuliskan nama Kayra disana.

"Ini bukan yang pertama ya Kay" ujar Gavin yang saat ini sudah berada di depan Kayra.

"Gavin jangan marahin El, dia nggak salah" ucap Kayra lirih

Gavin menatap Kayra dengan tatapan teduhnya lalu mengangkat dagu Kayra agar menatapnya, "Dia nggak bilang apa-apa sama kamu?" Tanya Gavin

"Bilang kok, El bilang kalau Gavin larang Kay makan sambelnya mbak Ning tapi, ini emang salahnya Kay tadi mi ayamnya ketuker sama punya Jeje" ucap Kayra jujur.

"Berarti ini salah Jeje?"

Kayra melotot, "bukan Gavin ihh ini bukan salah Jeje. Jeje tadi udah bilang kenapa mi ayamnya nggak pedes tapi Kay pura-pura nggak denger kalau mi nya ketuker sama punya Kay"

Gavin menurunkan tangannya dari dagu Kayra, ia menatap ke sembarang arah membuat Kayra yakin bahwa Gavin sedang marah padanya.

"Gavin" panggil Kayra

Tak ada respon dari Gavin membuat Kayra mendesah frustasi

"Gavin marah sama Kay?" Tanya Kayra lirih

Gavin hanya diam sampai akhirnya bel masuk berbunyi 2x. Gavin dengan segera harus kembali ke kelasnya karena setelah ini akan ada pelajaran bahasa asing yang gurunya tidak akan mentolerir siswa yang datang terlambat masuk kelasnya.

"Gavin mau kemana?" Tanya Kayra yang melihat Gavin sudah menarik knop pintu

"Kelas" jawab Gavin singkat lalu keluar meninggalkan Kayra yang masih ada di UKS.

Kayra merengut kesal lalu turun dari ranjang kemudian keluar. Ia memutuskan untuk kembali ke kelasnya saja karena tidak betah juga di UKS sendirian.

°°°°°

"Gavin anterin Kay pulang ya" Kayra menghentikan langkah Gavin. Ia sengaja menunggu kelas gavin keluar ketika bel pulang sudah dibunyikan. Sudah sekitar 10 menit Kayra menunggu di depan kelas sampai akhirnya guru yang mengajar di kelas gavin keluar lalu lelaki yang ditunggunya itu juga keluar.

Gavin menatap malas kearah Kayra, "ada urusan" balasnya singkat

"Urusan apa? Penting nggak?" Tanya Kayra lagi

"Yang jelas lebih penting dari kamu" jawaban Gavin membuat Kayra mendatarkan wajahnya. Sudah biasa ia menerima perkataan seperti ini dari Gavin.

"Emang apa sih yang lebih penting dari Kay?"

"Mama"

"Oh urusan sama calon mertua? Kalau gitu Kay ikut, ayok" dengan wajah cerianya Kayra menggandeng lengan Gavin namun, dengan cepat pula Gavin menepisnya.

KAYVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang