Maaf semuanya yang udah nunggu update cerita ini:((
Selamat malam Senin 🌻
Awas typo bertebaran
°°°°°
Bugh bugh bugh
Suara bogeman tangan 3 pria terdengar menyeruak di sepanjang jalan kenanga malam ini. Jalanan ini biasanya ramai pada siang hari dan akan menjadi sepi seperti tak berpenghuni pada malam hari. Hal ini membuat 3 pria itu bisa dengan leluasa memberi beberapa pukulan telak kepada Gavin. Ya, Gavin tengah di keroyok sekumpulan lelaki tak dikenalnya. mereka semua memakai topeng. Sebenarnya, tadi Gavin berhasil melawan mereka namun, apalah daya Gavin tetap manusia biasa yang mempunyai kemampuan minim apalagi jika dikeroyok 3 orang sekaligus.
Salah satu dari pria itu menendang kaki Gavin lumayan keras lalu sedikit membungkukkan badannya kearah Gavin yang masih sadar meskipun badannya sudah terasa sakit semua.
"Jangan main-main sama perempuan mas, perempuan itu berharga, jangan sampai nyesel nantinya." ujarnya lirih tapi masih terdengar jelas di telinga Gavin.
Pria itu kembali menegakkan tubuhnya, menatap 2 temannya bergantian, "cabut," ujarnya kemudian meninggalkan Gavin yang masih terduduk di pinggir jalan.
"Shitt," umpat Gavin
Gavin mengusap darah yang ada di sudut bibirnya seraya meringis pelan, perih rasanya. Ia kembali memandang 3 punggung pria tak dikenal itu dari jauh. Ia bingung apa motif pengeroyokan ini? Mereka tidak mengambil barang- barang miliknya, lantas untuk apa mereka mengeroyok Gavin kalau tidak untuk membegalnya?
Gavin terdiam, memikirkan ucapan lelaki tadi. Apa maksudnya? Jangan main-main dengan perempuan? Apa hubungannya dengan pengeroyokan ini? Tidak masuk akal sekali untuk Gavin.
°°°°°
Kayra membuka loker miliknya ketika ia baru saja sampai di sekolah. Sekolah sudah ramai karena memang jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang 10 menit. Kayra mengambil baju santainya untuk latihan cheers pagi ini. Hari ini memang tidak ada mata pelajaran sama sekali karena guru tengah mengadakan rapat untuk persiapan perlombaan basket yang akan diadakan 2 Minggu lagi. Kayra juga tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk latihan.
Moodnya sangat buruk di pagi yang tidak terlalu panas dan tidak ada pembelajaran ini. Jika banyak yang datang dengan wajah berseri-seri maka Kayra akan datang dengan wajah yang sangat tidak bersahabat. Kayra melihat beberapa siswa yang nampak bahagia memasuki area sekolah, ada yang kejar-kejaran seperti anak kecil ada juga yang sudah mengabsen pacaran di koridor. Harusnya mereka tidak masuk sekolah juga tidak apa-apa tapi, mengingat uang jajan lebih penting maka mereka putuskan untuk masuk saja.
"Pagi kapten Kayra," Elmira merangkul pundak Kayra dari samping. Gadis itu terlihat bersemangat seraya membuka loker nomer 32 yang berada di samping loker Kayra.
"Bahagia banget," sindir Kayra seraya menutup kembali lokernya dan sudah mengambil sebuah baju crop tee berwarna kuning dan celana pendek berwarna putih.
"Iya dong hari ini free dan gue abis latihan mau cabut," ujar Elmira yang juga sudah mengambil baju crop tee berwarna hijau muda dan rok pendek yang juga berwarna putih.
"Mau kemana?," tanya Kayra menatap bingung ke arah Elmira yang nampak bersemangat.
"Nyokap ngajak belanja. Ya you know lah gimana sibuknya nyokap gue makannya gue excietid banget waktu nyokap ngajak belanja bareng," jelas Elmira menyandarkan tubuhnya pada loker. Ia tersenyum menatap Kayra.
Sementara Kayra hanya mengangguk paham. Ia memang mengetahui jika keluarga Elmira merupakan keluarga super sibuk di bandingkan dengan keluarganya, keluarga Alena maupun keluarga Jeje. Ia bisa merasakan aura kebahagiaan dari Elmira.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYVIN
Teen FictionCerita ini mungkin membosankan Cerita ini mungkin monoton Cerita ini mungkin sudah banyak dijumpai Tapi, alangkah baiknya jika kalian mengetahui isi dari cerita ini. Tentang seorang Gavin Adhiaz Aditama yang memacari gadis satu sekolahnya, Kayra Sha...