Chapter 2: Masuk ke Dunia Mereka

2.8K 325 49
                                    

Setelah 1 bulan berkeliling Indonesia (Y/n) dan Horiki pulang ke Jepang dan melakukan aktivitas seperti biasanya sampai suatu hari...

"Uhuk, uhuk, OHOK"

"Horiki kau baik-baik saja?"

"Iya, gpp santai aja paling cuma batuk gegara sering minum es"

"Serius?"

"Iya"

"Aku ga percaya"

"IYA (Y/N) YANG CANTEQ AQ GPP"

"YA GAUSAH NGEGAS JUGA KALI"

"KAMU JUGA NGEGAS"

"BODO UDH AKU MAU PERGI DULU"

"LAGI SAKIT MAU PERGI, MAU KEMANA KAMU?"

"RUMAH SAKIT MAU PRIKSA JANGAN JANGAN AKU KENA C*R*N* LAGI"

"Hah, lu kena c*r*n*?"

"Siapa tau?"

"Yaudh sana priksa"

Lalu Horiki memeriksakan diri ke dokter dan dokter mengatakan hal yang tidak dapat dipercayai Horiki sama sekali

Dokter memvonis Horiki terkena kanker paru-paru, yang mungkin disebabkan karena pengaruh zat kimia atau paparan asap rokok dari orang lain

Horiki berpikir 'apa jangan-jangan gara-gara aku ke Indo yang banyak perokoknya aku jadi kek gini, duh bilang ke (Y/n) gak ya?'

Dan Horiki memutuskan untuk tidak memberitahu (Y/n) mengenai hal ini dan menyimpan rahasia ini rapat-rapat

~Skip~

"Horiki kata dokter gimana kamu kena c*r*n* atau gak?"

"Nggak kok cuma batuk biasa"

Setelah hari itu batuk Horiki semakin parah bahkan sampai mengeluarkan darah dan juga berat badan Horiki semakin hari semakin menurun

"Horiki ayo kita ke rumah sakit batukmu makin parah lho" (Y/n) berkata dengan khawatir

"Tidak usah aku tidak-ohok uhuk uhuk-apa"

"Horiki ku panggilkan dokter ya"

"Tidak usah minggu depan paling juga sembuh"

"Huft, baiklah kalo minggu depan belum sembuh akan ku panggilkan dokter y"

"Hn"

Seminggu setelah itu keadaan Horiki semakin mengenaskan dia tidak bisa bangun dari tempat tidur, batuknya makin menjadi-jadi dan berat badannya makin menurun ditambah Horiki merasa nyeri pada dadanya.

(Y/n) yang tidak bisa menahan kekhawatirannya pun memanggil dokter untuk memeriksa Horiki dan ternyata Horiki terkena kanker paru-paru dan kankernya sudah memasuki stadium lanjut

"Horiki kenapa kau tidak mengatakannya kepadaku" (Y/n) berkata sambil menahan tangis

"Aku hanya tidak ingin (Y/n) ku yang cantik sedih dan khawatir"

"Huwaa, kenapa kau melakukan ini Horiki kau tau kan jika kau tidak melakukan pengobatan secepatnya maka keadaanmu akan semakin parah"

"Tak apa, kurasa sudah cukup aku berada di sini, mungkin setelah ini aku akan mati"

"Huh, jangan bicara begitu dasar bodoh, kau pasti akan hidup,percayalah padaku kau pasti bertahan, Horiki, hiks hiks"

"Hahaha tenang saja (Y/n) walau aku mati pun aku tetap akan menyayangimu dan aku akan tetap berada disisimu... Ah, atau begini saja bagaimana jika kita berjanji satu sama lain"

Second Chance [ Shinazugawa Sanemi x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang